Sebagai manusia, kita pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidup. Kesalahan tersebut bisa disebabkan oleh masih dangkalnya pemikiran, sikap ego yang masih mendominasi, ketidaktahuan, khilaf, ketidaksengajaan, atau emosi yang berlebihan sehingga bereaksi yang kurang tepat terhadap sebuah keadaan.
Sudah hukum alam, bahwa setiap perbuatan pasti ada konsekuensinya. Begitu juga dengan kesalahan yang pernah kita buat. Dampak dari perbuatan tersebut bisa merugikan diri sendiri, orang terdekat, bahkan orang yang tidak pernah kita kenal sama sekali.
Seiring berjalannya waktu, ketika kita mulai berkembang kemudian berpikir bahwa yang kita lakukan adalah salah, maka seringlah timbul rasa menyesal juga malu. Mungkin tersirat dalam benak, kenapa kita dulu melakukan hal tersebut? Kenapa malah berbuat sesuatu yang merugikan diri sendiri, merugikan orang lain? Padahal kita yakin bisa bersikap lebih baik.
Sehingga bila saja ada mesin waktu milik Doraemon, kita ingin sekali mencobanya dan pergi ke masa itu untuk memperbaiki keadaan. Namun sayang sekali, kita tidak sedang hidup di dunia fiksi. Sehingga hal-hal tersebut tidak ada. Yang ada, kita hanya harus siap menghadapi konsekuensi.
Perasaan malu dan menyesal adalah sebuah sinyal bahwa kita perlahan bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik. Itu adalah sebuah tanda positif. Jangan sampai perasaan ini membuat kita menghukum diri sendiri dan membiarkan kita merasa tidak pantas untuk melanjutkan hidup. No, bukan seperti itu ya, SoHip!
Pernah salah bukan berarti kita tetap berkubang dalam kesalahan dan membanjiri pikiran dengan hal-hal negatif. Kamu tetap berhak dan bisa berubah menjadi lebih baik.
Jadi, daripada terus bergelut dalam kemuraman, kenapa kita nggak jadikan kesempatan ini sebagai upaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi?
Bagaimana caranya?
Langkah pertama, kita akui bahwa apa yang kita lakukan itu tidak benar. Yang kedua, benar-benar bertekad dari dalam diri, bahwa kita menyesali itu dan tidak akan mengulanginya lagi. Terakhir, mulailah mengubah penyesalan-penyesalan ini ke dalam tindakan yang nyata, bukan hanya omongan belaka.
Tindakan yang seperti apa?
Meminta maaf kepada orang-orang yang terdampak karena perbuatan kita. Mungkin mereka tidak bisa langsung memaafkan. Hal tersebut wajar, karena kita tidak tahu kesulitan apa yang mereka terima.
Kemudian, teruslah melakukan perbaikan dan tunjukkan bahwa kita pelan-pelan sudah menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika yang kita lakukan tulus dan konsisten, yakinlah mereka bisa memaafkan dan menerima kembali.
Begitu juga dengan diri sendiri, jangan sampai kita lontarkan kata-kata negatif terhadapnya. Mulailah memaafkan diri, dan berubah dengan sungguh-sungguh.
Manusia bukan Tuhan yang Maha Sempurna, maka kita pasti pernah membuat kesalahan. Kesalahan ada bukan untuk membuat kita terperosok ke dalam jurang kehinaan. Kesalahan ada melainkan menjadi sebuah pelajaran, sebuah tempaan, agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”