Waktu kita kecil, kita sering dengar orangtua bilang komik itu cuma ‘untuk senang-senang’ atau ‘hanya untuk anak-anak’. Tapi, kayaknya media komik gak diberikan pengakuan yang sama dengan bentuk-bentuk media lainnya, seperti novel ataupun film. Coba kita inget-inget deh, pernah kah selama kita sekolah diberi tugas membuat analisa sebuah komik?
Media komik memiliki reputasi yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat umum. Tetapi apakah pandangan ini benar adanya, atau sebenarnya kita kurang memberi pengakuan terhadap media komik serta pengaruhnya?
Berikut adalah beberapa alasan mengapa media komik dan para komikus, berhak mendapat pengakuan yang lebih atas karya yang mereka buat.
1. Menyampaikan Pesan Rumit Hanya dengan Cara yang Singkat
Gambar dalam komik seringkali menjadi alasan mengapa banyak orang menganggap komik sebagai ‘bacaan anak kecil’. Sedangkan, sebenarnya penggunaan gambar dan teks dalam komik berarti para komikus dapat memaksimalkan kekuatan kedua bentuk komunikasi tersebut dalam bercerita.
Contohnya, sebuah novel akan membutuhkan paragraf yang panjang untuk menggambarkan sebuah tempat secara detil, serta apa yang sedang dilakukan sang jagoan. Sedangkan, sebuah komik dapat menyampaikan pesan yang sama dan lebih spesifik, yakni hanya dengan satu atau dua panel. Artinya, media komik adalah sebuah bentuk komunikasi yang sangat efektif.
Gak cuma itu, aspek visual juga membuat komik menjadi media yang sangat efektif dalam menyampaikan ekspresi atau perasaan tertentu. Tidak banyak bentuk media lainnya yang dapat melakukan ini sebaik dan seefisien media komik!
2. Media Komik Sebagai Wadah Kritik Sosial
Pada awalnya, memang buku komik lebih sering mengangkat cerita-cerita yang sederhana, dimana yang baik selalu mengalahkan yang jahat. Namun dengan berjalannya waktu, para komikus ingin seni mereka untuk dihargai sebagai bentuk media yang valid dan dapat memberikan dampak kultural yang relevan.
Perubahan ini diawali dengan publikasi buku novel grafis “The Dark Knight Returns” pada tahun 1986 yang menggambarkan ide kebenaran yang lebih abu-abu dan kompleks serta diikuti oleh komik-komik lainnya yang berani mengangkat isu-isu penting dan memberikan kritik terhadap masyarakat. Salah satunya adalah serial komik “Watchmen” yang mengangkat topik seperti relasi kekuatan, politik internasianl dan proliferasi senjata nuklir. Kita pun bisa merasakan betapa rumitnya menghadapi pengkhianatan dari seorang sahabat saat membaca komik Naruto.
Tidak perlu melihat jauh-jauh. Banyak komikus Indonesia yang aktif mengeluarkan konten di media sosial. Komikus online seperti Tahilalats, KostumKomik dan Komik Faktap juga sering mengangkat isu-isu seperti politik, agama dan budaya dalam komik-komiknya. Mungkin kita gak selalu setuju dengan pesan yang mereka sampaikan lewat komik, tetapi kita menjadi ikut-serta dalam pembahasannya, bisa jadi di kolom komentar ataupun di dunia nyata. Artinya, hasil karya dari para komikus ternyata juga berkontribusi dalam melanggengkan diskusi publik atas topik-topik yang penting untuk perkembangan masyarakat kita.
3. Relevan Bagi Setiap Kalangan
Satu hal yang dapat kita semua setujui adalah bahwa semua orang bisa menikmati komik. Mungkin tidak semua orang membaca komik secara rutin, tetapi semua orang tahu bagaimana cara membaca komik. Format komik yang sederhana dan mudah dibaca membuat media komik sebagai bentuk komunikasi yang dapat diakses oleh siapapun dari kalangan umur manapun. Terlebih lagi, akses yang relatif lebih murah dari media lainnya (bahkan gratis di berbagai platform tertentu) membuat jangkauan media komik menjadi semakin luas. Meluasnya industri komik ke media lainnya seperti layar lebar dan televisi hanya semakin meningkatkan relevansi media komik terhadap segala kalangan.
Itulah beberapa alasan mengapa media komik tak terpungiri kekuatan dan pengaruhnya dalam kehidupan kita. Coba setelah ini kamu ambil waktu baca satu komik. Mungkin nanti kamu akan dapat ide atau informasi yang baru. Kalau tidak, setidaknya membaca komik bisa menjadi cara mudah untuk kamu mencari hiburan!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”