Setiap rincian pada wajahmu niatku merelakanmu suka sekaligus duka paling mendalam yang pernah terjadi, seakan semakin melupakanmu semakin terluka kiranya. Itulah setangkai mawar merah yang menggoda, mungkin mawar merahlah yang cocok bersandang di sampingmu.
Jika kamu dan setangkai mawar merah yang sedang merekah duduk bersama mungkin mawar merah akan layu dan malu menguncup kembali, mengalah demi kamu yang sedang menawan juga menggoda.
Bagaimana bisa aku menulis, jika jemari terluka karena duri?
Kita berdua tak bahagia namun juga tak ingin lepas. Maka, kita saling hantam seakan berada di persimpangan jalan, kau menemukan jalan menuju citamu dan aku menemukan jurang. Zonk istilah zaman sekarang, itulah yang terjadi jika menemukan setangkai mawar merah menawan dan menggoda di pinggir jalan.
Kelopaknya mulai layu saat mawar itu tak berada di air dan bertemu tanah, engkau waktu itu sangat resah karena tertipu oleh kekasihmu. Air mata yang jatuh dari kelopak matamu sangat menggoda untuk aku seka sesaat, kutenangkan dirimu saat kau sedang marah, dan benci terhadap seseorang yang telah mengkhianatimu wahai mawar.
Mendengarkan semua ceritamu dengan penuh amarah adalah hal yang paling merdu di telingaku tapi aku juga ragu apakah kamu sudah tak bisa lepas darinya. Karena semakin kamu emosi semakin pula kamu terlihat begitu mencintainya. Kadang firasat lebih benar dari arah kompas, terkadang memang.
Tentu saja kamu masih mendambanya, terlihat dari caramu bercerita.
Sudah sebulan lamanya aku menampung isi cerita-cerita kebusukan tentang kekasihmu yang pada saat itu sudah menjadi mantan, mantan yang sudah terlanjur jauh berhubungan yang tidak semestinya. Mungkin hingga kini kamu masih mendambanya, menginginkannya tapi kamu bingung harus gimana.
Kepedulianku hanya mampu mengobati rasa sakit saja tapi takkan bisa membahagiakanmu, Rasa sayangku terasa hambar tapi setidaknya bisa menyembuhkanmu. Lalu sosok mantanmu kembali dengan membawa beribu-ribu batu rubby dan juga kenangan manis, secepat itu kamu kembali padanya.
Padahal aku sedang bertumbuh, bertumbuh rasa sayang, cinta hingga berpikiran untuk mendapatkanmu yang tadinya sedang layu. Entah mantra apa yang digunakan oleh mantanmu sehingga kau kembali lagi padanya hingga membuatku harus tegas mematikan rasa cinta yang sedang tumbuh, harus tega menjauh lalu tak lagi mau kenal denganmu.
Merawat bunga mawar layu, hingga kembali menawan dan menggoda.
Mungkin kalimat di atas adalah pekerjaan yang tidak sia-sia karena sudah merawat bunga mawar layu hingga kembali menawan dan menggoda lalu mawar itu dibeli lagi oleh orang yang sama yang dulu membuang mawar itu. Satu sisi berterima kasih karena telah mengajarkan saya memberikan sesuatu yang berharga tanpa mengharap balasan yang lebih.
Satu sisi lagi saya belajar bagaimana cara membuat wanita jatuh cinta paling dalam sampai tak mampu keluar dari lubang awal. Bagaimana saya tidak belajar karena mawar layu itu telah bercerita semua tentang kebusukan dari kekasihnya yang sekarang menjadi suaminya. Menampung semua cerita yang negatif dari mawar layu tentang kekasihnya adalah hal yang paling suka sekaligus duka.
Melihat mereka bersama, sama halnya melihat kemunafikan. MaafÂ
Cuma dengan tak lagi mengenalnya mungkin bisa meredakan semua yang sudah terjadi. Maaf aku tak bisa memaafkan dia yang telah mengambilmu lagi saat kamu sudah menawan dan menggoda.
Jika kamu membacanya, maaf aku membenci semua ceritamu yang kamu ceritakan bukan kamu hanya ceritamu yang sangat kubenci.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”