Masih adakah Aku di Ingatanmu?

Jelas sudah, telah bertahun lamanya kita saling melupakan, tetapi terkadang hatiku diam-diam merindukanmu, bagaimana denganmu?

Hai, bagaimana kabarmu hari ini?

Advertisement

Ingin sekali rasanya aku menanyakan kabarmu, tetapi aku telah berjanji untuk melupakan, untuk menjauhi semua hal tentangmu, dan untuk tidak lagi menyebut namamu. Tapi sepertinya semua tidak akan pernah terjadi, nyatanya setiap malam aku masih memikirkanmu. Bahkan berkali-kali aku bermimpi melihatmu tersenyum manis. Aku pikir dengan aku menutup lembar tentangmu semua akan mudah, tetapi aku tetap merindukanmu.


Cinta memang menyakitkan, tetapi yang lebih menyakitkan adalah ketika aku berusaha keras melupakan dan kamu seakan telah lupa kita pernah bersama.


Mungkin ini adalah salahku, mencintaimu dengan seluruh hatiku sedangkan kamu hanya sebatas mencintai. Aku tidak ingin menyalahkanmu karena aku tahu cinta tidak bisa di paksakan. Kamu tidak pernah memaksaku untuk mencintaimu. Dan sampai hari ini pun aku masih menyimpan rasa itu. Aku tidak bisa melupakanmu, terlalu banyak hal baik tentangmu hingga aku tidak bisa menemukan hal yang bisa membuatku membencimu.

Advertisement

Dulu kita selalu bermimpi untuk bahagia bersama, kita selalu bermimpi untuk menghabiskan hari tua bersama, tetapi pada akhirnya mimpi itu hanyalah sebatas ingatan yang telah luput dan tergantikan oleh mimpimu bersamanya.

Aku sangat ingin bertanya padamu, bagaimana kamu bisa begitu cepat melupakan mimpi kita, bagaimana kamu dulu dengan mudah meminta padaku untuk melupakanmu, bagaimana kamu bisa menatapku dengan tatapan kosong seperti aku tidak pernah ada di hidupmu, bagaimana kamu bisa sebahagia itu disaat aku sedang menangis merindukanmu?

Advertisement


Aku pikir semua akan baik-baik saja, tapi aku tetap menjadi wanita bodoh yang terus mencintaimu dalam diam.


Ya, seperti yang pernah kamu katakan, aku bodoh karena masih tetap mencintaimu. Bahkan hinaanmu pun tidak pernah membuatku bisa melupakanmu. Aku tetap hidup di bawah bayang-bayangmu, aku tetap merindukan senyum dan tawamu, dan kenyataannya aku sangat merindukanmu. Apakah kamu pernah hidup seperti ini? Tersiksa dengan rindu yang tak pernah habis.

Apakah ketika aku datang padamu karena rindu, kamu mau untuk menatapku sebentar saja? Walaupun yang aku butuhkan adalah pelukan. Aku tidak tahu bagaimana caranya aku bisa melupakanmu, melupakan setiap senyum dan tawa yangg telah terekam jelas di ingatanku. Aku tidak menemukan cara bagaimana aku bisa berhenti merindukanmu. Kamu tahu sekeras apa aku berjuang untuk tidak menghubungimu? Kamu tahu seberapa sering aku menghapus dan mengetik kembali pesan untukmu?

Rasa-rasanya aku ingin bertanya pada Tuhan, terbuat dari apa hati dan perasaanku ini hingga mampu menampung rindu yang begitu dalam selama bertahun-tahun, menahan sakit ketika aku ingin bertemu tetapi aku tahu kita tidak akan pernah bisa bersama lagi, menangis setiap malam tetapi aku tetap tidak bisa melupakanmu.


Tapi seberat apapun aku menahan rindu ini, aku tidak akan pernah lagi memohon, aku tidak akan pernah lagi berharap. Dan mungkin ketika kita bertemu suatu saat nanti aku akan bertanya padamu, apakah masih ada sedikit tentangku dalam ingatanmu? Apakah pernah kamu bermimpi tentangku ketika kamu tidur?


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tidak lebih dari serpihan roti yang terbuang dikala ibu menikmati teh di pagi hari