Hanya Soal Sudut Pandang
Terbelalak mata seorang pemuda
Dapati tembok megah telah menghalangnya
"Bagaimana bisa, mimpiku ada di balik sana!"
Teriaknya beriring gugur gejolak perjuangan
Tetes air matanya basahi kalbu
Melunturkan tinta harapan dan mimpi
"Aku terhalang! Meraihnya aku tak mampu"
Lalu ia tatap tembok itu dengan benci
Mengapa Tuhan berinya penghalang
Padahal mimpinya bukan hal keji
Bukan tembok, itu hanyalah anak tangga menjulang
Agar didaki oleh seorang pemimpi
Hingga ia senantiasa naik tingkatan
Hingga semakin pantas ia tuk mendapatkan
Maka semua ini hanya soalan sudut pandang
Merah Api Itu
Resah di dadamu
Ragu di pikirmu
Serta rahasia yang menanti di balik tulisan itu
Dalam kau menatap kertas – kertas
Berbaris dihias tinta pena keberanian
Dalam pula renungmu
Tentang jemari dan apa yang ditulisnya
Akankah mampu menyentuhnya penuh kebanggaan
Atau.. hanya mampu menyentuh kemungkinan?
Pikirmu menjalar
Yakinmu layu tak jadi mekar
Gemercik api itu tak lagi menampakkan merahnya
Padam oleh baling – baling angin ketakutan
Tanganmu cabar, rasamu hambar, jiwamu gentar
Beriring tumbuhnya keinginan untuk mundur perlahan
Serta tersisanya keberanian untuk memperjuangkan
Jika takut itu mengganggu, maka hempas saja!
Jika yakin itu membiru, maka bakar saja!
Lalu jangan kau usik lagi percikan api
Membara.. dan membara
Hingga menyulut relung jiwa
Hingga terbakar semua kemungkinan – kemungkinan
Lalu dengan berani ia ubahnya menjadi kenyataan
Tak ada ragu, tak ada resah
Sebab itu memang takkan terasa
Bagi jiwa yang api semangatnya selalu memerah
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”