Masa Depan Itu Gelap! Terus Berusaha dan Berdoalah Agar Tak Kesasar

Di depan gelap, kita tak benar-benar tahu apa yang akan terjadi, semenit, dua menit kemudian dan seterusnya

Hal yang tak pernah kita sadari masa depan itu begitu gelap, sepintas dengan jalan yang kita tempuh semisal kuliah di jurusan yang kita pilih akan mengantarkan kita menuju masa depan yang menjanjikan. Sekilas kita menerka-nerka hubungan antara hukum sebab dan akibat dalam dunia ini. Misalnya sebab aku kuliah disini, maka saya akan mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan dibidang ini. 

Advertisement

Tapi tunggu dulu yang namanya hidup tak sesederhana itu, ada hal yang benar-benar tak pernah kita mengerti ada hal yang dianggap bertentangan dengan apa yang biasa kita sebut hukum kausalitas. Contohnya saja tetangga saya mang arul, beliau dalam beberapa tahun ini merantau kerja hingga ke negeri gingseng. 

Di sana tentu dalam tiap bulannya mendapat gaji yang demikian banyaknya tapi lima tahun kemudian gaji tersebut ibarat tak ada artinya. Ketika beliau pulang ludes tak sepeserpun hanya demi menyokong usahanya dulu di kampung yakni bisnis empang lele yang kalap terkena banjir. Belum lagi istrinya yang memiliki hutang plus anak yang membutuhkan biaya sekolah.

Lain halnya dengan tetangga sebelah kampungku, sepasang suami istri yang masih baru ini demi menyokong kebutuhan ekonomi yang kian mencekik akhirnya rela berangkat menjadi tenaga kerja wanita di negeri timur. Daripada hanya menjadi Ibu rumah tangga, paling tidak bisa menambah-nambah penghasilan untuk keluarganya. Tentu bukan uang yang dicari tapi rasa cinta kepada keluarga tentu sebagai Ibu ia rela melakukan apapun.

Advertisement

Singkat kata berangkatlah beliau unuk bekerja dinegeri orang, dalam beberapa tahun ia menumpahkan rasa kangennya dengan menelpon dan kalau sudah mencukupi segera ia akan pulang. Tapi hal yang tak terduga terjadi sang suami entah karena kebutuhan psikologis dan biologisnya tak terpenuhi diam-diam ia selingkuh dengan orang lain.

Di depan gelap, kita tak benar-benar tahu apa yang akan terjadi, semenit, dua menit kemudian dan seterusnya, wajibnya kita tentu terus berusaha dengan disokong oleh doa serta tuhan yang maha kuasa.

Advertisement

Ada orang-orang yang tak pernah diperhitungkan oleh orang lain misalnya saja temanku ringgo, ia bahkan waktu SMA dulu tak pernah mencolok, malah duduk paling belakang, bagi budaya yang diajarkan sekolah kita tahu bahwa seseorang yang duduk paling belakang adalah anak-anak nakal, berandal dan kurang bisa diatur.

Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri malah ia adalah anak yang suka menyendiri, tapi bukan orang kosong diam-diam ia membuka latihan soal, pokoknya tidak pernah mencolok. Tapi orang seperti dia tak pernah diperhitungkan oleh kakak-kakak kelas, guru-guru bahkan guru sekalipun malah masuk universitas favorit dan beasiswa.

Jujur saya sendiri sebagai temannya benar-benar penasaran sosok seperti apa dirinya, kalau to the point penasaran tentu dia tak akan mau menjawab sekaligus. Jika kita berteman dengan kesehariannya ia malah terlihat seperti anak yang nakal, tapi yang kurasa walau ia tak pernah mengungkapkannya menurutku ia merupakan tipe anak yang mudah bersyukur, sabar dan tawakal dalam menghadapi kehidupan.

Tuhan selalu punya rencana bagi hambanya, jangan disangka bahwa yang dianggap enak hari ini belum tentu itu baik bagi kamu, dan juga belum tentu yang dianggap menderita. Perasaan tidak enak hari ini malah sebagai bekal yang baik. Sebaik-baik kita selalu berusaha dan terus disokong oleh doa. Selalu ingat dengan Tuhan karena kita tak pernah tahu bagaimana kedepannya kelak semoga dengan rasa sabar dan syukur kita tak mudah jatuh dalam keputusasaan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sedang belajar mengasah tulisannya. Semua adalah Guru, Semua adalah Murid, hayu kita sama-sama belajar.