Kamu akan terhenyak lalu terbangun dari tidur dan mendapati pagi masih menjelang, apalah apalah aku sulit mengawalinya.
Mas, percayakah kamu kalau aku ini lelaki tegar? Kamu harus percaya dan meyakini dengan hati lalu mengucapkannya dengan lisan dan kamu lakukan dengan amal perbuatan. Tidak tidak, aku tak memintamu mempercayaiku atau hanya sekedar membawamu terperangkap dongengku pun tidak usah.
Mas, selamat ya kamu menjadi lelaki sekaligus menjadi imam yang dulu pernah kita bicarakan berdua. Ya aku pernah merencanakan shalat berjamaah dengan nya meski akhirnya dia salat berjamaah denganmu bagiku itu bukan masalah.
Mas, jangan kamu ukur setianya hanya karena dia bermasalalu yang panjang dan dalam perjalanan panjang shalatnya itu dia bertemu dengan calon-calon imam yang salah sebelum akhirnya menemukanmu, aku pun salah satu kesalahan itu.
Mas, bimbinglah dia. Dia bukan besi yang jika kamu bengkokkan dengan seksama akan melengkung mengikuti arah pikirmu. Dia itu baja, mas. Baja yang akan patah jika kamu memaksa membengkokannya dengan logikamu. Jadi panaskanlah dia dengan hati lalu kamu bisa membengkokan nya seperti selayaknya imam membimbing jama’ahnya.
Mas, dia masa laluku yang kini ada di separuh nyawamu, kamu harus berbesar hati dan menerima kenyataan bahwa aku dan para imam yang salah tadi sempat menjadi peserta audisi dalam perjalanan panjang dirinya untuk menghadap Rabb-nya. Percayalah kami tidak melukainya, kami juga menjaganya dengan baik seperti niat baikmu mencintainya.
 Mas, jadilah dewasa sedewasa pintamu menyuntingnya.
Kala senja menutup hari dan gema adzan berkumandang percayalah dia adalah orang pertama yang harus kamu ajak berdiri menghadap ka’bah menemui Allah.
Mas, jadilah khalifah untuk hidupnya, membimbingnya untuk hal-hal yang dia tidak tahu dan mengajarinya menghadapi hidup bersama.
Mas, ini hanya dongengku. Karena aku pun sebenarnya juga sedang menjalani proses menjadi imam sepertimu dengan wanitaku yang sempat kukenalkan padamu.
Mas, jadilah kuat. Jadilah hebat dan merelakan waktu untuk kamu bunuh bersamanya.
Mas, doakan aku menyunting wanitaku. Jika perlu, ajari aku mantramu meminta raja dan ratu mengabulkan pintaku menjadikannya separuh jiwaku.
Mas, berbahagialah seperti yang seharusnya, bernyanyilah dengannya seolah ini lagu yang sudah kalian hafal berpuluh tahun lamanya..
Mas, doakan…
Aku mantannya, aku masa lalunya.
Mas, mari bersalaman..
Aku mengikhlaskannya, aku menyambutmu.
Mas, ini wanitaku. Datanglah di akad kami berdua jika kalian sempat nanti…
Mas, ini aku mantannya…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.