Setiap perjalanan punya jarak tempuh. Seringkali keterpaksaan membuat kita belajar, zona nyaman tidak selamanya menjadi tempat yang aman. Saat kita menentang keadaan, kita belajar menjadi manusia diatas wajar.
Seseorang pernah menulis disosial media miliknya. "Memilih jalan yang berbeda bukan berarti kita tersesat"
Aku menyetujui itu, kita tidak menyalahi aturan, tidak keluar dari norma agama. Tidak melawan orang tua, Tidak lupa kepada siapa yang sudah menciptakan dan memberi kita kesempatan untuk hidup. Selama hal itu kita pegang sebagai pedoman. Kita tidak akan jatuh kedalam jurang yang membuat manusia lain tersesat.
Aku tidak ingin bicara perihal agama. Sebab hal itu menjadi perbincangan paling sensitif setelah politik. Yang aku maksud adalah perjalanan hidup. Ketika kamu jatuh bangun mencari gelar yang cocok untuk dirimu, kamu akan menemukan banyak kemungkinan yang menjadi mungkin. Kamu akan menemukan banyak perbedaan yang menjadi sama. Kamu justru akan menantang hal yang kamu tentang. Kamu akan menemukan warna yang berbeda menjadi senada. Lalu pertanyaannya, apakah kamu menjadikan itu sebagai materi untuk belajar, atau justru membuangnya cuma-cuma.
Kamu menikmati perjalanannya. Menemukan beberapa hal yang membuat mu dapat menghargai diri sendiri dan orang lain.
"Baiklah, kamu menjadi tokoh figuran dalam kisah orang lain. Tapi kamu tetap menjadi tokoh utama dalam kisah perjalananmu sendiri"
Harusnya sepenggal kalimat itu membuat mu terus mensyukuri segala keadaan.
Tempatmu berdiri, tempat mu makan dan minum, tempatmu susah dan mudah, tempatmu sedih dan senang. Adalah sebaik-baiknya tempat singgah yang kamu punya selama bertahun-tahun lamanya. Lalu saat kamu beralih, apa yang kamu takuti ? Kamu perlu tempat baru, bukan hanya sekedar untuk singgah. Tapi untuk belajar, dan tidak pernah merasa pandai. Terus menerus begitu, merasa tak pandai, lalu lagi dan lagi mempelajari hal yang baru.
Jangan terus diam ditempat, kamu perlu berlari untuk jatuh, berjalan untuk tersandung, duduk untuk berdiri. Dan jangan jadi yang lemah meski bukan yang kuat.
Cukuplah bersyukur atas segala yang kamu dapat. Walau sedikit atau banyak, walau kurang atau lebih. Sebab semua orang tau, bersyukur adalah cara seorang untuk terus merasa cukup. Begitulah bagaimana hidup bisa berjalan, menapaki jalanan kota yang kau kunjungi. Beralih dan beranjak.
Menemukan apa yang sebelumnya belum kamu lihat. Mengetahui suatu hal yang selama ini hanya terdengar simpang siur. Begitulah hal baru, begitulah rasanya meninggalkan zona nyaman. Keluar dari lingkungan yang membuat mu merasa cukup. Padahal, kamu butuh beberapa hal lainnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”