Bagi sebagian orang perpisahan bukanlah hal yang berat, tapi bagi sebagian orang lainnya atau boleh dikatakan sebagian besar orang, perkara perpisahan adalah hal yang menakutkan. Hilangnya sesuatu dalam hidup ini, baik itu keluarga, teman atau orang yang di cintai lainnya, termasuk mimpi (tujuan) selalu membuahkan ruang rasa sakit tersendiri.          Â
Mau ataupun tidak mau, siap ataupun tidak siap, perpisahan adalah sesuatu yang pasti terjadi. Cepat atau lambat, entah itu 10 tahun mendatang, tahun depan, minggu depan, besok atau bahkan hari ini, perpisahan bisa saja terjadi, pilihannya selalu ada diantara menjadi pihak yang ditinggalkan atau menjadi pihak yang meninggalkan.
Namun, tak peduli berada di mana posisi kita, bukankah mengalami perpisahan selalu menyisakan rasa sakit dan trauma tersendiri? Perasaan merasa ditinggalkan menjadi begitu menakutkan bagi sebagian besar orang. Terkadang, rasa trauma itu membuat kita menjadi enggan untuk memiliki hubungan yang dekat dengan orang lain atau mencintai sesuatu karena takut suatu saat hal itu akan pergi.
Perpisahan atau perginya sesuatu adalah hal yang tidak bisa dikendalikan. Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk tetap tinggal jika mereka ingin dan memang ditakdirkan untuk pergi. Merasa sedih atas perginya suatu hal atau seseorang dalam hidup ini adalah hal yang normal. Beberapa orang mungkin perlu waktu sebentar untuk berdamai dengan rasa sakit itu, namun ada juga orang-orang yang membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk berdamai dengan rasa sakit akan kehilangan. Tidak ada batasan waktu dalam berdamai dengan duka atas kehilangan.
Move on sering kali digunakan dalam perkara kehilangan. Namun orang-orang kerap masih kurang faham akan arti dari move on, mereka mengartikan bahwa move on hanya proses melupakan atas rasa kehilangan. Padahal move on lebih dari itu. Move on adalah proses mengikhlaskan dan berdamai dengan hilangnya sesuatu di hidup kita. Hingga rasa sakit itu dengan sendirinya akan pergi. Jangan pernah menolak kepergian sesuatu dan jangan pula menolak rasa sakit akan kehilangan.
Terima kenyataan dan rasa sakit itu, lalu cobalah untuk mengihklaskan atas apa yang terjadi. Kemudian perlahan namun pasti kamu akan menemukan dirimu dalam keadaan berdamai dengan rasa kehilangan itu. Hingga tidak ada lagi rasa takut untuk membuka diri pada orang lain, karena memang perkara perpisahan tidak bisa dikendalikan. Dan menutup diri bukanlah solusi untuk menghindari bahwa suatu hari nanti kita tidak akan mengalami perpisahan atau perasaan ditinggalkan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”