Di era industri 4.0, majunya teknologi digital ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya ialah memudahkan aktivitas manusia karena dengan adanya kemajuan teknologi digital, manusia bisa mengakses segala hal melalui gawai saja, misalnya jika ingin mengakses suatu informasi, kita bisa langsung membuka Google dan segala informasi akan terpampang di sana. Kita juga bisa berkomunikasi jarak jauh hanya dengan menggunakan gadget, misalnya melalui video call Zoom, Google Meet, Whatsapp, dan media komunikasi jarak jauh lainnya.
Namun, di balik kelebihan pasti ada kekurangannya. Dengan kemajuan teknologi digital, orang bisa menjadi lebih malas beraktivitas karena kecanduan gadget. Bahkan, para pelajar menjadi malas belajar dan lebih memilih bermain game online yang ada di gawai mereka, apalagi sekarang adalah masa pandemi yang mana rata-rata sekolah melalui PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh. Segala ujian yang ada menjadi online dan hal tersebut memudahkan pelajar untuk berbuat curang, seperti mencari jawaban dengan browsing.
Dampak negatif yang lain dari kemajuan teknologi digital adalah adanya tindakan ilegal atau pembajakan film-film. Sekarang banyak sekali film-film yang ditonton tidak dari platform resminya, misalnya dari Telegram, Instagram, TikTok, Facebook atau bahkan melalui situs-situs ilegal. Bahkan, generasi muda sekarang memasang aplikasi Telegram hanya untuk menonton film bajakan dikarenakan mudah diakses dan juga gratis karena hanya bermodal kuota atau wifi saja. Sedangkan platform resmi film, seperti Netflix, WeTV, Iflix, dan platform resmi lainnya mengharuskan kita untuk membayar terlebih dahulu jika ingin menonton film sepuasnya.
Hal-hal ilegal tersebut sangat merugikan pihak industri perfilman. Pasalnya, biaya dalam pembuatan film memakan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi biaya membayar para artis serta karyawannya. Menonton secara ilegal juga tidak dapat menaikkan rating dari film tersebut, padahal rating dalam dunia perfilman, drama, series itu sangatlah penting sekali. Dampak dari menonton film bajakan dari situs-situs ilegal juga sangat buruk, yaitu gawai yang dipakai untuk menonton film tersebut bisa terkena virus yang berbahaya dan bisa merusak file-file yang ada di dalam gawai tersebut.
Pihak Kominfo juga sempat melakukan pemblokiran besar-besaran pada channel-channel Telegram yang berisi berbagai film bajakan. Pemblokiran tersebut bertujuan untuk memajukan dunia industri perfilman dalam negeri. Namun, tetap saja channel-channel tersebut bermunculan kembali bahkan dijadikan ladang cuan karena dimanfaatkan untuk endorsement.
Sebagai generasi muda penerus bangsa, baiknya kita ikut berkontribusi memajukan industri film dalam negeri, contohnya dengan menonton film melalui platform-platform resmi. Dengan tidak menonton film secara ilegal, kita bisa menambah rating film-film yang kita tonton dan sebagai bentuk dukungan untuk para pemain, karyawan-karyawan, dan produser-produser film untuk berkarya lebih baik lagi. Rating yang tinggi dalam dunia perfilman dapat meningkatkan keuntungan, salah satunya adalah film tersebut dapat dikenal hingga berbagai negara.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”