Layaknya kebanyakan orang lainnya, menjadikan momentum pergantian tahun sebagai awal dari diri yang baru dan fase hidup baru adalah hal yang paling disenangi. Disenangi disini bermakna sebagai ungkapan bahwa kalau tidak melakukannya maka akan terlihat seperti orang yang mati.
Tak tahu diri dan acuh terhadap lingkungan sekitar. Setidaknya pasti akan selalu ada yang namanya resolusi tiap tahun berganti. Entah sudah berapa resolusi yang dibuat setiap tahunnya hingga sekarang bagi setiap orang.
Mengingat bahwa tahun baru selalu identik dengan sesuatu yang baru, misalnya pekerjaan baru, tak jarang dari kita akan memulai mengawali hari pertama di tahun baru dengan rancangan rancangan yang mesti terlaksana setahun kedepan. Tujuannya bermacam, baik untuk menempa diri ataupun membangun berbagai macam relasi.
Angan angan pun sudah terproyeksi dipikiran kita masing masing tentang “how to” dan “step by step” yang akan dilakukan nantinya. Jumlah tahun yang berganti selalu melahirkan berbagai resolusi yang juga berganti.
Setiap orang memiliki rencananya masing masing.
Setiap orang berhak merancang masa depannya setiap tahun.
Setiap orang pastinya ingin tahun depan lebih baik dari tahun yang sekarang.
Kenyataanya kita memang selalu terpacu dengan yang namanya target. Anggap saja sebagai pemicu motivasi untuk meraih tujuan yang diinginkan. Karena itulah terkadang kita menuliskan segala hal yang akan dicapai pada tahun nantinya dan berharap tanda centang akan menemani setiap baris akhir dari list tujuan kita akhir tahun kelak.
Satu hal yang mungkin kita lupa setelah gegap gempita menyabut tahun baru dengan meriahnya adalah kembali menengok apa saja yang telah kita lakukan tahun ini. Mungkin benar masa lalu tak akan mengubah masa depan, tetapi dengan mempelajari masa lalu kita tahu untuk bertindak benar bagi masa depan.
Tahun ini mungkin adalah tahun terbaik bagi sebagian orang dan juga mungkin tidak bagi sebagian lainnya. Layaknya ulang tahun yang dirayakan dan untuk kembali merasakan kebersyukuran, terkadang kita perlu melihat ulang foto foto silam. Seperti itulah gambaran tahun ini yang akan sebentar lagi menjadi masa lalu.
Ingatkah ketika kita memulai untuk berencana tahun sebelumnya tentang kelulusan, tentang pernikahan, tentang pekerjaan, tentang liburan dan tentang keinginan lainnya yang tertulis dalam lembaran kertas memori dipikiran.
Lalu mungkin saja ada yang akhirnya lulus dengan nilai yang membanggakan, ada yang dapat pekerjaan, ada pula yang akhirnya menikah dengan pasangan idaman dan ada yang belum bisa pergi liburan bersama teman. Dari semua hal itu mari kita lihat seberapa banyak pencapaian dan keinginan yang menjadi kenyataan.
Lalu rangkum dan pahami segalanya. Akhirnya kita akan mengerti bahwa selama tahun ini, selama rentetan tahun yang dijalani dan tiap minggu yang dilewati, ada hal hal yang patut untuk disyukuri.
Awal tahun saya akhirnya magang jurnalistik, pada bulan Maret saya kesampaian mengunjungi desa di pedalaman, pada bulan puasa saya akhirnya buka puasa dengan lauk ayam, pada hari raya keluarga saya kembali merasakan kebersamaan, pada bulan kemerdekaan saya mendapat tambahan keluarga dari desa KKN, pada bulan Oktober saya kembali merasakan jatuh cinta dan masih banyak lainnya.
Lalu ada juga yang tak sesuai resolusi tahunan, tidak mendapat nilai yang bagus ketika ujian, tak bisa menang kejuaraan, kehilangan teman, dan banyak daftar keinginan yang tak bisa diwujudkan.
Setiap tahun memiliki ceritanya masing masing. Kita sangat ingin tahun ini dan nanti sesuai dengan jalan cerita yang kita kehendaki. Jalan cerita yang bagus, happy ending, menantang dan penuh keceriaan, semua ingin hal itu. Karena itulah ada 365 halaman pada tahun ini yang memiliki rangakaian alur ceritanya masing masing. Sebagai kita tokoh utama didalamnya.
Tokoh yang berjuang agar jalan cerita yang dibuat sesuai dengan abstrak keinginan disampul depan buku tahunan. Ya, meski tak kadang tak berjalan mulus sesuai keinginan, tetapi ada saja halaman atau fase favorit yang dapat diwujudkan.
Tidakkah kita sadar bahwa beberapa dari daftar resolusi yang mungkin kita pajang di memo hape kita, ada yang terwujud, namun ada pula yang terjadi tanpa harus ada di daftar resolusi tersebut. Mungkin betapa bahagianya kita ketika akhirnya dapat mewujudkan apa yang ktia inginkan, tetapi kadang ada saja sesuatu yang tanpa kita inginkan terjadi begitu saja.
Tentu saja kegagalan adalah hal yang tak diinginkan, tetapi lebih dari itu adalah sesuatu yang membuat kita lebih berkembang meski tak sesuai jalan yang kita harapkan.
Misalnya dapat beasiswa atau ternyata ditawari kerja oleh teman atau paling sederhananya dapat bantuan modal, padahal tak ada dalam rencana resolusi tahunan. Itulah hal yang paling tak disangka namun pasti disuka. Ya, tak semua resolusi tercapai pada akhirnya. Daftar itu tak terconteng semuanya.
Tetapi ada saja hal yang membuat kita pada akhirnya tetap lega dan senang karena hal yang tak diduga sebelumnya dan itu memberi manfaat bagi kita. Mungkin pada akhirnya, setelah kita lihat keseluruhan tahun ini, dari yang tercapai dan yang tidak tercapai dan tentu saja tambahan resolusi kejutan, kita harus bersyukur dapat melewati tahun ini dengan cerita yang menarik.
Manusia memang boleh berencana. Rencanakan sebaik baiknya masa depanmu. Pelajari sebaik baiknya masa lalu. Wujudkan segalanya dengan kekuatanmu. Tetapi ingat akan selalu ada yang namanya kegagalan menunggu. Namun ada pula kejutan indah yang menghiburmu. Tahun ini dan seterusnya tak hanya milik manusia, tahun juga miliknya Tuhan.
Manusia boleh berencana. Tuhan lah yang menentukan. Jika ada yang tak sesuai rencana, syukuri saja. Karena Tuhan selalu memberikan sesuatu yang berharga bagi manusia.
Mungkin bukan seperti apa yang manusia rencanakan, tetapi Tuhan tahu apa yang hambanya butuhkan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”