#ManusiaBolehBerencana; Meski Manusia Memiliki Pensil dan Kertas, Tapi Tuhan pemilik Alat Tulis yang Lengkap!

Tidaklah salah jika kita punya banyak impian dan keinginan. Tetapi, janganlah kita pernah lupa bahwa kita memiliki Tuhan.

Iya, sudah sejak lama emang kaya gitu kan? Kita sebagai manusia cuma bisa berencana dan berusaha semampu kita, tapi hasil akhirnya ya tetap, Tuhan yang nentuin. Semuanya ada di tangan Tuhan, termasuk jodoh *eh. Enggak, aku lagi nggak mau ngomongin masalah jodoh. Aku lagi mau ngomongin tentang golnya Maradona dan Messi yang dijuluki ‘gol tangan Tuhan’.

Advertisement

Oh, bukan juga, aku juga lagi nggak mau ngomongin tentang gol, bola, atau semacamnya. Aku nggak begitu paham tentang bola. Yang aku tahu cuma, bola itu bundar, dan bisa muter, sama kaya kehidupan. Aku bingung juga sih sebenernya sama apa yang mau aku bahas. Lagi nggak karuan rasanya, haha di sini aku bilangkan kalau aku tuh lagi galau.

Cailah, kayak anak muda aja, galau. . . Eh, aku emang masih muda kok. Muda, beda, dan tidak berbahaya, haha. Dan kayaknya, sekarang perasaan galau itu semakin menjadi-jadi. Bahkan mungkin udah nggak pantes lagi di bilang galau. Kalau ada kata yang bisa menggambarkan perasaan orang yang lagi nggak karuan banget, aku pake deh kata itu buat nggambarin perasaanku sekarang.

Perasaanku sekarang lagi nggak karuan banget, benelan, celius, cungguh (halah!). Yaa, karena itu tadi, manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Lagi, pernahkah kamu memiliki banyak keinginan, harapan, dan cita-cita? Pernahkah kamu menuliskan hal-hal yang kamu impikan tercapai pada titik tertentu dalam hidupmu? Pernahkah kamu mendapati bahwa sebagian impianmu tidak akan pernah menjadi kenyataan, dan sebagian harapanmu mustahil untuk diwujudkan?

Advertisement

Aku pernah. Aku memiliki banyak keinginan, banyak cita-cita. Dulu, aku rajin menuliskan setiap impian dan keinginanku. Namun, suatu hari, aku mendapati bahwa apa yang kuimpikan tidak bisa kucapai pada tenggat waktu yang sudah aku tentukan. Perasaan marah dan kecewa berkecamuk di dalam diriku. Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa Dia mengizinkan aku gagal mencapai apa yang aku inginkan.

Aku tahu tak seharusnya aku mempertanyakan Tuhan, tetapi saat itu kekecewaan begitu menguasaiku. Kondisiku bisa di bilang sangat buruk. Hingga pada suatu malam sebelum tidur, aku membaca postingan teman di salah satu media sosial. Sepotong refrain dari lagu berjudul Trust His Heart, yang berbunyi:

Advertisement

God is too wise, to be mistaken God is too good, to be unkind So when you don’t understand, when you don’t see His plan When you can’t trace His hand Trust His Heart

Dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti: Tuhan begitu bijak, tak mungkin salah Tuhan begitu baik, tak mungkin jahat Saat kau tak mengerti, (saat kau) tak paham rencana-Nya, (saat kau) tak melihat tangan-Nya, Percaya hati-Nya. Syair itu membuatku merenungkan apa yang ku alami. Benar bahwa banyak impianku yang tidak menjadi kenyataan, namun aku telah melupakan sejumlah fakta yang penting.

Aku lupa bahwa ada satu pribadi yang selalu bekerja dibalik layar. Aku lupa bahwa setelah aku diselamatkan, hidup yang kujalani sekarang ini bukanlah milikku sepenuhnya. Bukan aku yang memegang kendali penuh atas hidupku. Aku lupa bahwa meskipun aku memiliki pensil dan kertas, Tuhan memiliki alat tulis yang lengkap! Tuhan tidak hanya berbicara melalui lagu itu, tetapi juga melalui Firman-Nya.

Dia menolongku untuk memahami dengan jelas bahwa Dialah sesungguhnya yang memegang kendali penuh atas hidupku. QS .Al-Furqan ayat 2, “yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”.

Aku tersadar bahwa aku telah bersikap seperti seorang anak kecil yang menuntut semua keinginannya harus terpenuhi dan doanya dijawab segera begitu ia memintanya. Aku tidak sedang hidup sebagai seorang hamba yang mengenal dan percaya kepada Tuannya, Tuhan yang memegang kendali penuh atas hidupku. Kawan, tidaklah salah jika kita punya banyak impian dan keinginan.

Tetapi, janganlah kita pernah lupa bahwa kita memiliki Tuhan yang berdaulat, yang memegang kendali atas segala sesuatu. Kita boleh saja memegang pensil dan menulis semua impian dan keinginan kita, tetapi ingatlah bahwa Tuhan memegang penghapusnya. Izinkan Dia menghapus keinginan-keinginan kita yang tidak benar, dan menuliskan rencana-Nya yang lebih baik dalam hidup kita.

Dan, perhatikanlah bagaimana Dia bekerja di balik layar hidup kita masing-masing. Ketika kamu merasa keadaan di sekelilingmu tidak berjalan sesuai dengan keinginanmu, jangan takut! Tuhan, Sang Pencipta sedang dan akan terus bekerja menggenapi rencana-Nya di dalam dan melalui dirimu.

#ManusiaBolehBerencana #KompetisiMenulisHipwee #Hipwee #HipweeCommunity

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nikmati lezatnya rasa dan peristiwa yang terbalut kata-kata