Manusia Indonesia yang Beriman, Bertakwa, dan Berakhlak Mulia

Bagaimana sikap kita sebagai manusia?

Halo semua balik lagi sama aku Abi, jadi pada artikel kali ini aku ingin membahas tentang Apa sih maksud dari Manusia Indonesia yang Beriman, Bertakwa, dan Berakhlak Mulia dan bagaimana cara kita bersikap sebagai manusia. Yuk bisa langsung disimak aja yaa.

Advertisement

Sebagai makhluk di bumi ini, tentunya kita memiliki dasar atas segala hal yang kita lakukan. Kita tidak bisa bertindak hanya sesuai dengan keinginan kita, tapi ada suatu hal yang menjadi pondasi kita dalam bertingkah laku. Dasar ini lah yang menciptakan keteraturan dalam keseharian kita. Hal ini berlaku juga di mana kita tinggal saat ini, yaitu Indonesia. Sebagai warga Indonesia, kita harus mematuhi peraturan yang berlaku. Mulai dari peraturan tertulis yang berasal dari undang-undang, hingga peraturan tidak tertulis yang berasal dari norma dan kebiasaan di masyarakat. Jika kita mengikuti peraturan ini maka akan tercipta kehidupan yang teratur, aman, dan tentram. 

Dalam kehidupan, kita juga memerlukan pandangan hidup untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna. Pada pandangan hidup individu ataupun pandangan hidup bermasyarakat memerlukan nilai-nilai dasar yang sudah terkandung dalam butir-butir pancasila. Dengan berdasar dan berpandang kepada pancasila, kita bisa menjadi manusia indonesia seutuhnya. 

Manusia Indonesia memiliki makna sebagai manusia yang hidup dengan berlandas pada pancasila dan berpandangan hukum pada ideologi pancasila. Dilihat secara epistemologis, manusia Indonesia dipandang sebagai sebuah bentuk utuh dari manusia yang bertakwa kepada Tuhan dan berperilaku terpuji kepada sesama manusia dan alam semesta. Pengertian manusia Indonesia yang dilihat secara epistemologis ini juga sesuai dengan salah satu ciri utama dari Profil Pelajar Pancasila, yaitu pada elemen beriman, bertakwa kepada tuhan YME. dan berakhlak mulia. 

Advertisement

Pelajar pancasila sedang menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Pelajar pancasila adalah cita-cita yang ingin diwujudkan oleh bangsa indonesia sejalan dengan perwujudan visi misi Presiden Indonesia. Sesuai dengan Visi Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Indonesia untuk tahun 2020-2024 yaitu kemendikbud mendukung visi dan misi presiden yang ingin mewujudkan indonesia yang maju berdaulat, mandiri dan berkepribadian dengan salah satunya melalui pelajar pancasila.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pelajar saat ini menjadi elemen yang penting dalam masyarakat. Pelajar saat ini disiapkan dengan baik untuk bisa selanjutnya meneruskan cita-cita negara ini dan bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik kedepannya. Karena sekarang pelajar menjadi tombak bangsa, maka harus ditanamkan nilai-nilai yang berguna sebagai pondasi untuk kedepannya. Dari pondasi inilah yang akan membentuk kepribadian dan tingkah laku pelajar yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Nilai yang harus ditanamkan sejak dini pada pelajar adalah nilai yang terkandung dalam pancasila. 

Advertisement

Pelajar pancasila adalah pelajar yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai masyarakat indonesia, kita diwajibkan untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan yang kita anut. Hal ini berdasar pada sila ke-1 pancasila dan juga UUD 1945 pada pasal 29  yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu. 

Berdasarkan hasil kajian survei laporan The Global God Divide dari Pew Research Center (2020), diketahui bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang berada di puncak paling religius. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah memiliki pondasi agama yang kuat, sehingga mudah untuk mengimplementasikan nilai-nilai agama ke kehidupan sehari-hari. 

Dengan adanya iman dan takwa kepada Tuhan YME, maka kita akan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam agama dan menjadikan itu sebagai dasar berperilaku dalam keseharian kita. Berperilaku terpuji merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap manusia, terutama saat bermasyarakat agar menciptakan kedamaian dan ketentraman. Jika kita sebagai umat beragama benar-benar menerapkan iman dan takwa kita ke kehidupan sehari-sehari, maka akan memunculkan perilaku yang terpuji di masyarakat atau sering disebut sebagai akhlak mulia.

Akhlak mulia juga menjadi salah satu elemen yang menjadi ciri profil pelajar pancasila. Menurut Kemendikbud, akhlak mulia adalah hasil manifestasi dari keimanan dan ketakwaan yang kita tanamkan dalam diri. Akhlak mulia ini tidak hanya berdampak pada sesama manusia, tetapi juga berdampak pada diri sendiri. Saat kita memiliki akhlak yang mulia, maka secara tidak langsung kita menaikkan harga diri kita di khalayak umum. Masyarakat akan lebih menghargai orang yang memiliki akhlak mulia dan memiliki kontribusi yang mulia juga untuk sekitar. 

Saat kita sudah memiliki pondasi yaitu keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, dan telah terbentuk akhlak mulia yang berdasar pada keimanan tersebut, dan juga bisa menerapkan perilaku-perilaku baik pada kehidupan dengan berkontribusi penuh pada masyarakat, maka kita bisa dikatakan sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Dengan menjadi manusia Indonesia seutuhnya, maka kita mengemban amanat untuk selalu menjaga prinsip-prinsip yang kita punya dan selalu menerapkannya dengan menghasilkan bukti konkret kontribusi kita terhadap Negara Indonesia.

Dengan menerapkan penanaman keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia ini, secara tidak langsung kita berkontribusi untuk mewujudkan cita-cita dari Kemendikbud yang ingin mengendalikan Sumber Daya Manusia dengan peningkatan mutu setiap individu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini