Mantan itu Jejak Digital Kamu Lho! Jadi Coba Hati-Hati dengan Hal Ini Yap!

Karena kenangan itu sifatnya mengingatkan sembari mengganggu.

Setiap orang mempunyai selera makan kesukaan, punya gaya berpakaian yang disukai, sifat unik  yang melekat dan apapun kebiasaan-kebiasaan yang normal sampai yang aneh. Semua orang pasti memilikinya. Sampai detail terkecil yang tidak orang ketahui alias kasat mata dan rahasia pun dimiliki dan dipegang masing-masing orang. Sangat tidak mungkin jika tiap orang tidak mempunyai ciri khas. Karena itulah setiap pribadi manusia itu berbeda-beda dan tercipta unik. Dan apakah diri kita sendiri saja yang mengetahuinya?

Advertisement

Mungkin saja jika kita mempunyai pribadi yang tertutup atau introvert. Tetapi, di sana ada sahabat, keluarga dan orang-orang terdekat dengan kamu yang pasti mengetahuinya walau tidak semuanya. Tetapi tidak semua hal bisa mereka ketahui tentang kamu. Ada kata-kata yang mengatakan bahwa 


"Yang tahu tentang diri kita sendiri adalah kita sendiri" 


Dan memang begitu adanya kok! Lalu siapakah yang paling tentang diri kita selain diri kita sendiri? Apakah keluarga? rasanya seterbuka apapun pribadi pastilah jaga diri dan ada rasa risih karena privasi sekalipun dengan orang tua bahkan dengan adik kandung. Lalu?Aapakah teman? tidak juga, sedekat apapun kita dengan sahabat pasti ada ranah privasi yang memang agak aneh saja jika dibuka. Jangankan untuk membuka rahasia tentang diri sendiri, terkadang dengan sahabat pun masih ada jaga jarak bukan? Lalu siapa? jawabannya adalah pasangan kalian.

Advertisement

Contoh sederhanannya, kamu tentu bisa terbuka dengan asyik kepada sahabat ataupun keluarga namun hanya kepada pelajaran hidup dan aspek-aspek sosial yang terlihat saat ini saja. Sementara, untuk masalah aspek lebih dalam pastinya kamu akan percaya kepada pasangan kamu. Karena pasangan itu bersifat permanen dan harapan selamanya adalah bersama pasangan. Sahabat akan menentukan hidupnya dan berpisah secara alamiah untuk menjalani sisa-sisa kehidupannya layaknya orang-orang pada umumnya dan keluarga pun akan ada waktunya untuk melepasmu ketika kamu sudah siap dan matang. Bersama pasangan, membangun harapan pun akan diwujudkan dan bersifat selamanya.

Semua sudah bermain pada perannya masing-masing. Itulah alasan kenapa pasangan lebih mengetahui kita. Dari awal cerita kisah yang dijejaki bersama dan dibuat bersama pastilah banyak cerita-cerita tercecer. Karena yang namanya cinta itu soal kumpulan cerita yang akan selalu berlanjut hingga cerita itu tak sanggup ditulis lagi. Dari cerita itulah momen-momen, aktivitas, kebiasan, semua hal favorit bersama bahkan aib pun juga akan tergores pada pena yang sama untuk menulis buku cerita tersebut.

Advertisement

Ia akan tahu bagaimana marahmu dan bagaimana kamu bahagia, Ia juga tahu bagaimana kamu ketika dirundung kesedihan dan hanya Ia yang tahu cara menghiburmu. Ia bahkan tahu beberapa rahasia terbesarmu ketika kalian sedang bertukar cerita. Ia juga tahu apa hal yang kamu suka dan dengan tipe teman apa yang Ia benci. Bukan hanya Dia saja yang mengetahui tentang diri kamu. Sebaliknya pun kamu, kenapa? karena cinta itu memang bersifat "saling" dan rutinitas itu bisa menghasilkan kedekatan emosional dan rasa nyaman. Pertemuan yang selalu terjadi membuat Kamu bukanlah orang asing baginya.

Rasa nyaman juga membuat setiap pasangan dalam hubungan tidak akan ragu menumpahkan apa saja hal dalam dirinya kepada pasangannya. Karena Ia pun tahu hanya pasangannya lah Ia bisa berlindung, bercerita, menghibur diri, bergembira bahkan bersedih sekalipun. Karena baginya, kamu dan dia memiliki rasa keyakinan akan selalu selamanya. Ia bahkan tidak peduli seberapa anehnya, bodohnya, jeleknya dan parahnya dirinya dan dirimu karena memang Ia sudah yakin denganmu untuk selamanya.

Dia tahu segalanya tentangmu. Mulai dari yang terlihat bahkan sampai yang tidak terlihat dan mampu dirasakan saja. Dari yang terbesar sampai bahkan dari yang terkecil sekalipun. Namun jika nyatanya harus berpisah apa yang terjadi? bisakah Ia melupakan semuanya secara langsung dan menghapus jejak-jejak yang berkesan? Karena kenangan itu sifatnya mengingatkan sembari mengganggu. Mau pura-pura lupa juga memori tidak akan bisa diusir. Ia menari-nari ketika kamu sedang berlari.

Semua tentangnya yang sudah pergi itu layaknya jejak digital. Ya benar, jejak digital yang berarti semua aktivitas digital merujuk pada  tindakan, kontribusi, dan komunikasi seseorang yang dapat dilacak yang terwujud di Internet atau media sosial yang terjadi di era digital. Sekilas memang sudah dapat disimpulkan bahwa sangat mirip sekali antara mantan dan jejak digital. Ada yang bilang bahwa jejak digital itu sulit atau hampir tidak bisa dihapus. Begitupun dengan masa lalu dan kenangan yang mau Kamu seribu kali mengelak pun tentang keberadaannya atau menyangkal pun tetap ada bukti bahwa kamu pernah bersamanya. Tetapi yang terpenting hanyalah menaruh kenangan ke dalam rak kenangan dan jangan sampai berpindah. 

Persamaan selanjutnya ialah karena jejak digital dan mantan bersifat masa lalu dan sesuatu yang sifatnya lampau. Bukankah begitu? dan keduanya bersifat "teringat" jika ditunjukkan kembali. Buka saja kembali akun media sosial dan lihatlah apa yang kamu perlihatkan pada masa bertahun-tahun kebelakang, pastilah banyak hal lucu, norak, membahagiakan, kekanak-kanakan, menggelitik dan apapun itu. Samakan dengan apapun hal yang sudah kamu pernah arungi dengannya dan tentang diri kalian masing-masing. Tentunya karena kalian sudah saling tahu maka akan sedikit "teringat" dan "menggelitik" sekali.

Lalu apalagi selanjutnya? reaksi kalianlah yang sama. Semua yang bersifat lama dan pernah dilakukan membuat otak otomatis memutar rangkaian peristiwa dan kamu terasa bermain didalamnya lagi. Inilah circle yang disebut nostalgia, kerinduan dan kangen. Dari hal aneh dan normal pun ada kalanya tidak dibatasi dengan standar dan berhak saja untuk merindukannya.

Bahkan dengan yang saat ini bersamamu, orang barumu atau kekasih barumu pun belum terlalu tahu banyak soal dirimu. Ketika waktu mempertemukan kamu dengan mantan kekasih pastilah tumpukan memori-memori akan terlihat jelas dan seketika kamu akan dipaksa mengingat apa yang telah kamu jalani dengannya dahulu. Apakah kamu akan merasakan sesuatu? layaknya seperti kasus jejak-jejak digital pada dunia maya di saat kamu pernah melakukan aktivitas atau meninggalkan jejak di sana? cukup taruh saja sebagai bagian hidup dan tak usah membukanya kembali jika kamu rasa itu mengganggu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan Penulis Tapi Si Kritis