Makna Pintar vs Bodoh yang Sesungguhnya

Pintar atau bodoh tidak selamanya seperti yang kamu pikirkan.

Apakah definisi pintar bagi kamu? Seseorang yang selalu juara kelas? Ilmuwan ternama? Atau mahasiswa dengan lulusan cum laude?

Advertisement

Demikian juga dengan kata “bodoh”. Apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar kata bodoh? Temanmu yang lamban dalam menerima pelajaran? Temanmu yang selalu tidak nyambung saat diajak berbicara?

Tapi tahukah kamu dijaman serba maju dan modern ini seharusnya pikiranmu lebih terbuka tentang hal-hal yang mendefinisikan pintar maupun bodoh? Pintar atau bodoh tidak selamanya seperti yang kamu pikirkan. Kamu tidak bisa menjudge atau melabeli seseorang dengan kata “pintar” ataupun “bodoh” hanya karena apa yang dia lakukan atau sikapnya yang tidak sesuai dengan standard dan ekspetasimu.

Jangan cuma karena orang tersebut lamban dalam mengerti dan memahami sesuatu lantas dia pantas disebut bodoh. Kamu harus mengerti bahwa tiap orang berbeda-beda kemampuan belajarnya. Sebaiknya kamu membantunya, menyemangatinya agar tetap semangat belajar dan mengapresiasi usaha dan kerja kerasnya.

Advertisement

Mau tahu definisi “bodoh” sesungguhnya? Sedang menjadi trend saat ini dimana berita hoax dan opini-opini tanpa pikir panjang dari netizen bertebaran. Malas, begitulah satu kata untuk mendefinisikan sebagian besar dari netizen di negara +62 ini. Malas mencari tahu fakta, malas mengklarifikasi kebenaran, malas membaca, dan lain-lainnya. Makanya, banyak sekali berita menyesatkan bertebaran di sosial media seperti Facebook maupun WhatsApp (terutama WhatsApp group).

Para netizen pemalas plus sok tahu ini rajin menyebarkan sesuatu yang mereka anggap benar padahal belum tentu juga. Dan kalau ada yang menolak percaya, akan langsung dimaki, dicerca, bahkan sampai dijauhi. Perbedaan pendapat masih menjadi kendala di negeri kita ini. Sungguh, inilah definisi bodoh sesungguhnya menurut saya.

Advertisement

Pintar pun tidak melulu soal nilai yang diatas rata-rata, IPK yang tinggi atau memenangkan banyak penghargaan. Ada istilah book-smart dan street-smart. Book-smart merujuk pada kepintaran secara akademis atau pengetahuan dari buku saja, sedangkan street-smart merujuk pada kepintaran dalam kehidupan sehari-hari seperti menghadapi masalah, beradaptasi dengan segala situasi dan orang-orang disekeliling kita.

Menurut saya, tidak cukup jika seseorang hanya memiliki kepintaran secara akademis. Dia juga harus pintar didalam kehidupan sehari-harinya. Percuma saja kalau IQ tinggi, nilai tinggi, IPK tinggi namun tidak pintar dalam mengontrol emosi, beradaptasi, menghadapi masalah, memilah-milah mana hal yang benar atau salah. Sesungguhnya mereka yang jenius tapi minim pengetahuan hidup sama bodohnya dengan mereka yang tidak mau berusaha, malas, cepat mengambil kesimpulan, berasumsi sendiri, suka mencela orang lain dan ujung-ujungnya menyebarkan hal-hal yang belum tentu jelas kebenarannya.

Jangan sedih bila ada orang yang mengatai atau melabelimu dengan sebutan “bodoh”. Karena mereka tidak mengerti apapun tentang kamu dan segala usaha-usaha yang kamu keluarkan. Mereka juga tidak menyadari bahwa yang sebenarnya bodoh adalah mereka sendiri. Orang yang menyebutmu bodoh sesungguhnya menolak memberi kamu kesempatan untuk berkembang. Jangan merespon apa yang mereka katakan, sibuklah berkembang hingga lupa untuk mendengarkan celaan mereka.

Dan teruntuk teman-teman yang pintar dan jenius, janganlah juga merasa diatas awan, menjadi congkak dengan kepintaran kalian. Janganlah terlalu terobsesi dengan nilai akademis, IPK, penghargaan dan lain-lainnya karena pendidikan tidak hanya didapatkan melalui sekolah saja loh. Setelah keluar dari sekolah nanti, kalian harus berhadapan dengan berbagai jenis dan aneka ragam manusia dengan segala kepribadiannya serta berbagai macam hal (baik ataupun buruk) yang akan terjadi disekelilingmu. Kalau kalian hanya berbekal kepintaran akademis dan tetek bengeknya, dijamin susah untuk survive di tengah-tengah masyarakat :)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis jadi-jadian. Introvert. Burung hantu