Mahasiswa Darurat Kesehatan Mental

mencegah lebih baik daripada mengobati

Apa itu Kesehatan mental? Sehat mental diartikan sebagai kondisi individu yang berada dalam keadaan sejahtera, mampu mengenal potensi dirinya, mampu menghadapi tekanan sehari-hari, dan mampu berkontribusi di lingkungan sosialnya (WHO, 2015). Ketika Kesehatan mental seseorang terganggu, mereka mengalami gangguan pada suasana hati, pikiran, dan kontrol emosi yang dapat mengarah pada perilaku buruk.

Advertisement

Masalah Kesehatan mental di Indonesia pada saat ini masih terbilang cukup tinggi, bahkan banyak dari masyarakat Indonesia yang belum peduli akan Kesehatan mental dirinya sendiri. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi gangguan kesehatan mental di Indonesia mencapai sekitar 6% dari jumlah total penduduk Indonesia. Kebanyakan dari mereka dengan gejala depresi dan kecemasan terjadi pada usia produktif. Depresi yang berat akan membuat penderita berperilaku menyakiti diri (self harm) hingga berujung ke kematian.

Kesehatan mental mahasiswa dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain genetika, keluarga, pertemanan, gaya hidup, lingkungan sosial, dan banyak faktor lainnya. Beberapa faktor ini dapat memiliki efek positif atau negatif bagi mahasiswa. Namun, banyak mahasiswa yang tidak menyadari efek positif dan negatif dari faktor – faktor tersebut sehingga mengabaikan Kesehatan mental mereka. Mahasiswa mengabaikan Kesehatan mentalnya karena mereka hanya berfokus pada tugas, jadwal kuliah, organisasi dan tuntutan lain yang mereka dapatkan dari orang – orang disekitarnya. Kesehatan mental mempunyai peranan yang sangat penting terutama bagi mahasiswa baru. Mahasiswa baru dituntut untuk dapat beradaptasi pada lingkungan baru. Yang tentu saja kehidupan kuliah dan sekolah sangatlah berbeda. Mahasiswa baru akan bertemu dengan berbagai macam karakter dan cara pembelajaran yang sangat berbeda juga tentu nya .

Menurut Direktorat Kementrian Kesehatan ada banyak jenis masalah Kesehatan mental, dan inilah yang paling umum terjadi :

Advertisement

1. Depresi

2. Gangguan kecemasan

Advertisement

3. Bipolar

4. Gangguan makan

5. Gangguan tidur / insomnia

6. skizofrenia (halusinasi)

Gangguan mental diatas dapat dicegah dengan beberapa cara sebagai berikut :

1. Membangun kedekatan  

Lakukan pendekatan dengan lembut, tidak dengan pemaksaan atau kekerasan. Ajarkan pada mereka supaya terbiasa berbagi perasaan secara terbuka pada orangtua agar beban mereka terasa sedikit berkurang. Dapat  diawali dengan sekedar menanyakan kabar atau tawarkan sebagai teman berbagi cerita kapan pun mereka mau. 

2. Yakinkan bahwa mereka tidak sendirian

Ketika mereka sedang merasa di titik terendahnya dalam hidupnya, tunjukkan kasih sayang dan kepedulian pada mereka. Beritahu mereka bahwa orang – orang disekitarnya akan ada selalu untuk mereka.

3. Berikan bimbingan rohani & jasmani

Buat mereka berfikir bahwa setiap permasalahan ada jalan keluarnya atas kehendak Tuhan. Alihkan mereka pada kegiatan positif seperti memperbanyak ibadah.

Dunia kuliah harusnya menjadi dunia yang dinikmati dan bukannya menjadi hal yang memicu stres dan depresi. Dengan cara mengatasi stres pada mahasiswa yang tepat, maka kehidupan kuliah kamu akan menjadi menyenangkan dan bermanfaat. Karena itulah sangat penting untuk tetap menjaga tingkat stres agar tetap terkontrol. Dengan demikian, kehidupan perkuliahan kamu akan memberikan manfaat untuk menambah kualitas diri kamu, dan bukannya memberi pengaruh buruk yang tidak akan membuat kamu bertambah maju. Jaga kesehatan mentalmu, mental orang di sekitarmu, dan mental kita semua.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis