Maafkan Aku yang Tak Bisa Lagi Menunggu Kepastianmu untuk Meng-halal-kan Aku

“Lelaki itu menyukaimu,.”

Advertisement

Sering sekali bahkan hampir di setiap langkah kami bertemu, semua sahabat ku mengatakan itu.

Dia tampan, mapan, menyenangkan, memberikan kenyamanan, perhatian, dan di balik tatapan nya itu mengandung makna sesuatu. Tetapi hal yang menyebalkan, makna itulah yang selalu harus kutebak sendiri di dalam ketidak pastian. Sikapnya, perilakunya, perhatian nya, kasih sayangnya, senyumnya, tatapannya, dan terkadang belaian nya juga membuat ku meyakini bahwa memang benar mungkin ada perasaan yang lebih terhadapku.

Tetapi jika memang benar, mengapa kamu tidak pernah membicarakan nya secara jujur terhadapku. Sekian lama aku mencoba untuk mendefinisikan semua ini, pada saatnya aku lelah. Aku butuh kamu untuk membantuku keluar dari posisi dan situasi seperti ini. Kamu memang selalu ada, tapi lisan mu tidak pernah mengatakan CINTA. Haruskah aku yang memulai nya?

Advertisement

Tetapi tidak,etika ku sebagai wanita yang mungkin masih kolot tidak mengijinkan itu. Harus sampai kapan seperti ini? Setiap kali aku bertanya-tanya, hati kecilku dapat menjawabnya dengan jawaban "iya". Tapi darimu, belum pernah sepatah kata pun.

Aku menyukaimu dan aku memang sudah jatuh hati padamu.

Advertisement

Apakah kita terletak pada gengsi dengan kapasitas yang sama tinggi sehingga saling tidak dapat mengatakan cinta? Tetapi pada akhirnya aku harus menjawab jalanku. Terima kasih telah mengisi hari-hariku. Hari-hari yang memberikan warna baru di lembaran hidupku. Sekian waktu yang menumbuhkan percaya diriku bahwa kamu menyayangiku. Sikapmu yang memperlakukanku dengan lembut dan penuh kasih sayang itu, akan selalu kuingat dalam hati.

Dan maafkan aku, jika nanti rasa ini akan mengartikan semua tentang mu hanyalah kasih sayang sebagai kakak terhadap seorang adik. Walaupun sekarang aku masih belum bisa mengingkari perasaan ku terhadapmu. Karena aku juga hanya wanita biasa yang mempunyai perasaan peka dan sulit untuk melupakanmu.

Tapi yakinlah bahwa kita dipertemukan seperti sekarang bukan karena sebuah kebetulan, namun pasti TUHAN mengirimkan rencana yang indah terhadap kita. Kita bisa merasakan kasih sayang satu sama lain dan tetap menjaga ego kita. Dan mungkin inilah jalan yang terbaik untuk kita. Terimakasih telah menulis kisah kita di lembaran yang sudah terukir di hidupku menjadi sebuah kenangan yang indah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Happy wife and happy mommy.. Wanita 26th meniti karir punya suami dan anak hobby basket n nulis..