Maaf aku mencintai kekasihmu, Dia begitu hangat, perhatiannya kepadaku membuat hatiku meleleh seperti cokelat. sikapnya begitu manis hingga tak terelakan lagi pertahananku hancur dan aku mulai mencintainya. dia sosok lelaki yang begitu aku impikan selama ini. setiap inchi dari tubuhku begitu memujanya.
Maaf aku selalu ingin dekat dengannya, hari demi hari aku lalui bersamanya, kita semakin dekat dan dekat bahkan sudah berani untuk pergi jalan berdua. dia sudah mulai berani menggenggam tanganku dan merangkulku. bahkan aku begitu menikmati hari-hariku di sampingnya.
Maaf jika dia pernah memelukku dengan hangat dan aku membalas pelukannya, pelukan yang seharusnya kehangatannya hanya untukmu.
Maaf aku pernah di jadikan tempatnya bercerita dan berkeluh kesah tentang hari-hari yang di laluinya,menceritakan apa saja, tentang apapun dari mulai hal-hal konyol sampai hal serius tentang kehidupannya. tentang cita-citanya, tentang hobinya. tentang kamu yang selalu saja bersikap seperti anak kecil.
Maaf jika dia berani menyatakan cintanya padaku padahal dia sudah memilikimu, kamu tahu ? aku merasa seperti wanita paling berbahagia saat dia menyatakan cintanya, tapi aku bersedih karena aku harus menolaknya karena aku tahu dia sudah memiliki wanita lain, aku tidak ingin menjadi pelampiasan cintanya yang sedang bosan denganmu karena kamu tidak ada waktu untuknya.
Akupun tidak ingin menjadi orang ketiga yang merusak hubungan kalian yang sudah terjalin hampir 6 tahun. aku harus berlapang dada untuk memutuskan berhenti menghubunginya dan menjauhinya.
Kmi sudah mulai jarang bertegur sapa, sudah tidak ada lagi pesan singkat darinya. sudah tidak ada lagi sapa lembutnya. sudah tidak ada lagi byson putihnya yang tiba-tiba terdengar di depan rumahku hanya untuk mengatakan jika dia merindukanku dan ingin bertemu denganku, tidak ada lagi asap rokoknya yang baunya aku benci setengah mati.
Tapi sepertinya takdir masih ingin bermain-main denganku. sekian lama tak mendengar kabarnya, sekian lama tak bertegur sapa dengannya. kami harus bertemu kembali walau saling tak bicara. hingga akhirnya dia memulai percakapan tentang rencana mendaki gunung. dan aku menanggapinya. kami sudah mulai terbiasa tidak ada kecanggungan lagi di antara kami.
Maaf aku mencintai kekasihmu, bagaimanapun aku berusaha menjauh selalu saja ada cara untuk kembali berdekatan. Maaf aku mencintai kekasihmu, bahkan pernah terlintas pikiran bodoh untuk merebutnya darimu. Maaf rasa ini masih ada di sini, semua kenangan manis bersamanya masih tersimpan rapih di ingatan. Bolehkah aku tetap mencintai kekasihmu dalam diam, menyimpan semua kenangan manis untukku kenang sendiri ?
Dariku yang kau sebut wanita jalang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.