Kesempurnaan selalu menjadi tujuan dari hidup seorang manusia, tapi jangan lupa untuk selalu bersyukur tentang apa yang telah didapatkan. Kadang kita lupa untuk melihat apa yang sudah kita lakukan, kita terlalu rakus memaksa diri melakukan sesuatu selalu untuk kesempurnaan.
Apalagi dalam hubungan cinta, kita selalu memaksa diri sendiri untuk sempurna di mata pasangan, memang menjadi kebaikan, namun jangan lupa juga, kamu telah melakukan yang terbaik, kamu telah melakukannya dengan maksimal, dan itu patut diapresiasi.
Marah akan muncul saat kita tidak menerima kesempurnaan yang kita idamkan. Keinginan kita akan mengidam sesuatu, termasuk kesempurnaan, tentu tidak akan selalu berujung seperti yang diinginkan. Satu hal yang dapat kamu lakukan, menerima yang telah kamu lakukan. Kadang keinginan tidak sejalan dengan keadaan. Berdamai dengan diri sendiri itu menjadi keharusan.
Kesempurnaan yang kita dambakan kadang menjadi rayap bagi hubungan yang sedang dijalin. Bahkan kita sampai lupa untuk menuntut diri sendiri selalu sempurna, dalam berpakaian, penampilan, bahkan tutur kata. Namun apa yang terjadi saat kamu menyadari bahwa pasanganmu tidak sepenuhnya sepertimu? Kamu yang telah berjuang, namun pasangan sebaliknya. Parahnya, suasana itu akan berujung pada menyalahkan pasanganmu, ditambah parameter setiap orang tentang kesempurnaan pasti berbeda, bila kamu masih memikirkan untuk menuntut pasanganmu sempurna, mungkin hatimu sedang keruh, beristirahatlah.
Perlu untuk mengapresiasi diri sendiri dalam hal ini. Apresiasi dapat datang dari siapa saja, termasuk dari dirimu sendiri, tidak harus menuntut pasangan untuk mendapatkan apresiasi dari apa yang telah kamu lakukan kepadanya, cukup dengan memanjakan diri dengan aktifitas yang kamu sukai.
Ketahuilah hati sedang keruh ketika usaha yang telah diberikan, namun meminta imbalan dari apa yang telah dilakukan, tidak ada hubungannya antara cinta dan meminta. Cinta adalah tentang memberi, semua orang tahu itu, bukan tentang meminta, ketika cinta maka berikanlah, tidak usah mengharapkan imbalan dari apa yang kamu telah kerjakan.
Kesempurnaan yang telah menjadi tujuan, tentu sangat tidak mudah untuk merelakan bila lekas tidak didapatkan. Kesempurnaan adalah tentang cara berpikir kita. Mematok tujuan sejauh apa. Pemikiran kita harus elastis dan menyesuaikan kondisi yang dihadapi. Kondisi tertentu memaksa kita untuk harus menerima keadaan, maka bila keadaan tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan, yang akan timbul hanya kemarahan.
Berpikir dengan elastis perlu dilatih oleh diri sendiri. Memiliki pemikiran seperti itu bermaksud untuk situasi tertentu seperti ini, saat tidak bisa menerima kesempurnaan, namun kita telah memberikan segala hal yang dapat dilakukan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”