Coretan mungil kala terjaga melukiskan semua kisah yang bermuara. Di saat kamu yang dahulu menghilang, tak lekang dimakan waktu kembali. Aku tertegun seolah kamu menghidupkan kembali cerita kita yang pernah ada. Cerita di dalam kisahnya yang nyata. Seperti mimpiku dahulu untuk selalu setia menjadi pendampingmu kelak. Di dalam suka maupun duka untuk saling menggenggam. Cinta yang datang darimu tak mampu untuk aku menolaknya.
Fitrah yang Allah ukirkan pun tak mampu untuk aku tolak. Namun, seperti halnya senja yang mau tidak mau akan beredup meninggalkan kehangatan didalam keindahan untuk selalu menjadi kenangan. Saat aku masih ingin mencintai dan menyaksikannya. Ia tetap beredup. Mencintai adalah fitrah. Jika kita merangkainya didalam sebuah ikatan yang memang dapat berjalan di dalam satu jalur takdir kehidupan yang sama di dalam alur gravitasi hati yang dihalalkan oleh Allah.
Aku tak kuasa untuk menahanmu untuk tetap disisi, jika memang saat ini kamu memilih untuk pergi. Biarkanlah waktu yang akan berbicara. Biarkanlah Allah yang merangkai semua akan indah pada waktunya jika memang semua sudah didalam kehendak-Nya. Sebenarnya melepaskanmu adalah perkara yang sangat tidak aku inginkan. Aku membutuhkan mu untuk menyempurnakan ibadah kepada Allah. Perkara melepaskan dan merelakanmu seperti halnya mencabut duri-duri perlahan yang ada di semak ulu hati.
Begitu nyaris sangat perih terasa. Namun aku sangat percaya, jika memang dirimu yang ditakdirkan untukku nantinya, cinta yang sejati dan terbaik sesuai kadar kehendak Allah pasti akan kembali. Keajaiban yang menjadikannya nyata.
Aku mengikuti gravitasi hati.
Tidak akan aku melupakanmu. Aku memaafkan dan selalu memaafkan karena itu sebuah kewajiban. Allah pun Maha Pemaaf dengan segala kekuasaan yang ada. Aku hanyalah wanita biasa yang inginkan dirimu selalu terjaga dan tersenyum meniti harimu disana. Aku memasrahkan dan mengikhlaskan semuanya hanya kepada Allah sajalah menumpahkan segala rasa. Bertumpu hanya kepada Allah yang mampu membuat segalanya berjalan dengan sebegitu baiknya.
Apapun yang akan terjadi nantinya. Kesabaran yang di pupuk tiada batas. Karena aku yakin dengan ke Maha Baikkan Allah Yang Maha Segalanya. Aku ikhlaskanmu dan akan menantimu hingga kembali. Sekuat hati didalam kesabaran yang tertanam. Sekuat hati berusaha merelakan mu didalam ikhlas ku.
Meskipun sekuat hati itu juga aku menahan perih sesak saat harus merelakanmu, rupanya Allah sedang menguji di dalam kesabaran. Keikhlasan diriku di atas cintaku yang selalu mengarah ke hatimu. Biarlah semua berjalan sesuai dengan kehendak Allah kumemasrahkan segalanya.
Semoga kamu di sana senantiasa tersenyum meniti sepanjang hari-harimu dengan lebih baik dan bijaksana. Harapku selalu menjagamu disepanjang itu juga, di dalam sujudku. Aku pun meminta sepenuhnya kepada Allah berpesan kepada Sang Pemilik takdir terhebat, seandainya kamu tercipta memang untukku, semoga diberikan jalan indah yang terbentang dengan kebaikan dan kehendak dari Allah untuk bersatu kembali yang terbaik menurut kehendak yang Allah berikan.
Namun, jika takdir membawa kita berjarak semakin jauh, aku memasrahkan kepada Allah pada waktu yang berbicara untuk dapat memulihkan hati ini. Allah sedang meramu dan menguji letak kesabaran diri. Melatih dan menguji hati tentang rasa terdalam, tentang mengikhlaskan didalam kepasrahan cinta-Nya. Dan hanya kepada Sang Maha Pemilik Hati sajalah aku mencurahkannya. Aku yakin Allah telah merancang dan menuliskan takdir terbaikku. Allah Yang Maha Tahu Segalanya semua akan baik-baik dan berakhir dengan indah di waktu yang tepat.
Di dalam keikhlasan….
Di dalam kesabaran….
Di dalam kepasrahan bertumpu kepada keyakinan serta tawakal diri kepada Allah. Perjuangan, pengorbanan, bertawakal munajat kepada Allah-lah segala takdir terhebatnya akan menjadi ada dan nyata. Takdir Allah akan lebih indah dari apa yang kita nalarkan.
Melepasmu memang bukanlah menjadi perkara mudah. Dan d idalam kepasrahan doaku kepada-Nya aku berusaha sekuat hati tuk merelakanmu. Di dalam sabar kepasrahan hati kumengikhlaskanmu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”