Lelah Dikritik, Putin Mengancam Perang. Kalau Kita Bisa Apa ?

Mulut setan bicara tak karuan.

Advertisement

Memang ya, sudah tahu kalau wejangan lebih baik daripada kritik, tak ayal masih banyak tetangga eh makhluk yang disebut manusia yang menggunakan metode kritik. KRITIK berasal dari kata “kritein” yang artinya “hakekat”,”esensi” atau “substansi”. Yaitu inti daripada sebuah persoalan. Sesungguhnya semua kritik pasti melihat sisi negatif. Tidak ada kritik melihat sisi positif.

Siapa yang tak mengenal Putin? Pria bernama lengkap Vladimir Hankock Vladimirovich Putin politikus paling berpengaruh di Rusia, yang sampai saat ini masih dipercaya menjadi orang nomor satu dari Negeri Beruang Merah. Kesal dengan Negeri Paman Sam, Amerika Serikat, yang terus-menerus mengecam keterlibatannya dalam konflik Suriah, akhirnya melontarkan ancaman mengerikan, PERANG.

Cuma masalahnya begini mas Putin, sebaiknya mas Putin cari lokasi perang yang strategis ya, jangan perang di negara orang. Untuk rudalnya, silakan diledakkan di negara masing-masing saja.

Advertisement

"Semua ini sudah tidak lucu lagi. Jika seseorang di luar sana ingin konfrontasi, itu bukan pilihan kami, tapi itu berarti akan ada sejumlah masalah," ujarnya.

Eeits, Itu presiden lho, gimana kalo kunyuk-kunyuk kayak kita, yang jiwa dan mentalnya masih mental ora karuan. Ngambek sama pacar, kira-kira ancamannya gini, "mari berperang sayang, kamu pake bambu runcing yak, aku pake nuklir. Haaha!'

Advertisement

Nggak banyak manusia di belahan dunia ini, yang mengenal Putin secara dekat. Oh, ternyata begini seorang Putin.

Baru-baru ini, sebuah dokumenter televisi tentang Putin mulai tayang. Dalam dokumenter tersebut terungkap fakta bahwa Putin pernah menjalani operasi plastik. Juga didapati Putin hobi bikin orang menunggu. Putin sempat membuat Ratu Elizabeth II menunggu sekitar 30 menit. APA KATA DUNIA??

“Ini adalah bentuk kekuasaannya. Bagi Putin ada anggapan, ‘Anda membutuhkan saya, tetapi saya tidak membutuhkan Anda, jadi Anda harus menunggu,” tutur penulis biografi Putin, Ben Judah.

Dalam sebuah rekaman video, Putin menuding para petinggi Amerika Serikat terutama kandidat presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, melakukan kecaman terhadap Rusia dalam upaya mengalihkan para pemilih dari masalah sesungguhnya di negara itu dan menyatukan mereka dengan menjadikan negara-negara lain sebagai musuh bersama.

Bila bersedia menganalisis lebih dalam, kritik itu bisa diklasifikasi menjadi berbagai macam bentuk. Ditilik dari tujuan, kritik dibedakan menjadi kritik konstruktif dan destruktif, membangun dan tidak membangun. Contohnya gini, pacarmu bilang "sayang, kamu harus lebih memperhatikan penampilanmu saat ini, kamu kan tau aku ini orang penting," ini masih bisa digolongkan kritik konstruktif. Bila bentuk kritiknya menjadi "sayang, kamu tuh dasarnya jelek, biar diapain juga tetep aja jelek," ini sudah bisa digolongkan dalam kritik destruktif. Get it?

Jadi, cerdaslah menanggapi kritik. Ya kalau kira-kira tujuannya membangun, terima kritikannya dan berbenahlah, tapi kalau kritikannya hanya ingin menghambat proses bertumbuhmu, abaikan saja. Nanti lah ya, kalau kamu sudah mencapai posisi seperti Putin, baru kamu bisa berkata, "Oke, kita PERAAAANG!!!"

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

why so serious...