Lagu Dewa dan Jalan Cinta Manusia

Pada momen perpisahan sekolah SMA, tepatnya saat itu saya masih kelas dua, adalah pertama kali saya mendengarkan sebuah bait lirik lagu fenomenal. Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya. Selang satu kali perpisahan sekolah lagi, saya akhirnya memasuki bangku perkuliahan. Akhirnya pula, saya mengetahui bahwa Dewa 19 adalah yang memperkenalkan saya dengan bait ikonik dulu kala saat perpisahan sekolah. Lambat laun, lagu-lagu Dewa 19 baik yang dimotori oleh Ari Lasso maupun Once, perlahan menghiasi daftar lagu di gawai saya.

Advertisement

Dari lagu Kangen yang tak kuasa menahan gejolak di dalam dada akan pertemuan dengan kekasih, hingga beratnya menyadari bahwa cintaku bertepuk sebelah tangan. Sudah menjadi tradisi sepertinya, anak kampus harus merasakan cinta. Entah dengan teman sekelas, satu organisasi, atau sekilas bertemu ketika acara sakral wisuda. Tentu saja saya juga kebagian. Rasa gugup di dalam dada ketika bertemu, rasa nyaman ketika saling ngobrol dan harapan-harapan indah yang senantiasa muncul di akhir mata terlelap. Seolah menyatakan secara tersirat bahwa kamulah satu-satunya yang ternyata mengerti aku.


Puing puing janjiku

Kupugar kembali untukmu

Advertisement

Segala denyut nadi memanggil

Kamulah satu satunya


Advertisement

Tentu saja begitu rasanya.

Merasakan panah asmara menusuk jantung bagi seorang laki-laki di kali pertama adalah kebahagiaan yang hakiki. Meski lagu Kamulah Satu-satunya seakan bermakna tentang hubungan yang dibuka kembali, kalimat kamulah satu-satunya sudah mewakilkan tekad bulat saya kala itu untuk menasbihkan perempuan ini tak tergantikan.

Pikiran naif saya pun berkecamuk. Inilah yang dinamakan cinta sejati. Tak akan ada lagi cinta yang lain. Percayalah.


Tak akan ada cinta yang lain

Pastikan cintaku hanya untukmu

Pernahkah terbersit olehmu

Aku pun takut kehilangan dirimu


Ya saya takut kehilangan dirimu. Ia pun saya yakin begitu.

Lagu Tak Akan Ada Cinta yang Lain yang dirilis dalam Album Format Masa Depan tahun 1994 masih relevan di telinga saya dan semua orang yang merasa bahwa cinta itu hanya satu. Pun dengan lagu fenomenal lainnya yang satu rahim dengan album ini. Aku Milikmu. Memangnya milik siapa lagi.


Mungkinkah kumiliki

Cinta seperti ini lagi?

Jangan biarkan aku

Kehilangan dirimu


Jangan biarkan aku, kehilangan dirimu. Kemudian, aku kehilangan dirimu.

Tepatnya mulai kehilangan.

Segala upaya saya lakukan. Segala doa saya aminkan. Mencoba meraih ulang rasa yang tercipta dulu. Namun sayang, kenangan manis hanyalah sebatas kenangan. Serta juga tak ada kenangan baru tercipta. Pupus lah sudah.


Aku persembahkan hidupku untukmu

Telah kurelakan hatiku padamu

Namun kau masih bisu, diam seribu bahasa

Dan hati kecilku bicara

Baru kusadari

Cintaku bertepuk sebelah tangan


Nyatanya dalam waktu yang lama, lagu Pupus ini menjadi soundtrack perjalanan cinta saya. Tentu saja saya terus mencoba setelah trauma yang diterima. Mencoba melawan kenyataan bahwa cinta hanya satu sisi. Namun, ternyata ini semakin menguatkan bahwa, hatinya tetap beku. Waktu ternyata tak mampu memberikan ilham, tak ada keajaiban. Dia tak mau.

Dihujani dengan pengalaman pahit, tentunya kita juga harus sadar diri. Belajarlah sedikit ikhlas. Itupun sudah diajarkan Ahmad Dhani pada satu lagu kolosalnya. Bahwa meskipun benar perasaan itu ada, belum tentu juga dapat bersama.


Cintaku tak harus, miliki dirimu

Meski perih mengiris

Iris segala janji


Roman Picisan adalah sebuah karya megah dari Dewa 19 diantara karya terbaik lainnya. Sudahlah tak perlu dibahas lagi bagaimana susunan musik dan melodinya. Anda tentunya sudah sangat hanyut dalam bagian tepuk tangan bersama pada lirik Malam-malamku bagai malam seribu bintang. Yang pastinya, malam tetap beribu bintang, kamu tetap sendirian.

Ahmad Dhani masih menyiapkan senjata pamungkas untuk kita yang terus berjuang. Entah berapa kali terjatuh dan diludahi oleh kenyataan. Risalah mengenai kisah cinta itu harus ada. Belum mendapatkan respon? Tetap mencoba. Jelaskan bahwa Hidupku tanpa cintamu, bagai malam tanpa bintang. Cintaku tanpa sambutmu, bagai panas tanpa hujan, Jiwaku berbisik lirih, Ku harus milikimu


Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku

Meski kau tak cinta kepadaku

Beri sedikit waktu

Biar cinta datang karena telah terbiasa


Bohong. Aku tak bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku. Ia pun tak sudi untuk kenali diriku dulu.

Risalah Hati menjadi hits bersama Roman Picisan dalam satu embrio yang sama pada kala itu. Ternyata penikmat musik tahun 2000an juga banyak yang tersakiti oleh cinta.

Pada akhirnya, lagu-lagu Dewa 19 ataupun Dewa saja sedikit banyak mewakilkan jalan hidup saya pada satu momen tertentu. Pun dengan Anda sekalian. Saya yakin penderitaan cinta tak hanya datang pada jiwa yang hanya mendengar lagu bertemakan semangat. Lagu-lagu tersebut mengiringi kita dalam menemukan banyak pengalam dalam romansa yang aneh ini. Dalam menulis ini pun saya tak mau mendengarkan lagu Dewa sementara dulu. Takutnya bukan selesai tulisannya, tetapi malah sibuk meratapi sambil memandang plafon kamar.

Kenangan lagu Dewa sangat dahsyat. Mewakili manusia yang selalu mencari makna cinta. Biarlah demikian. Kita nikmati saja sebagai teman menjalani kehidupan.


Hidup tak kusesali mungkin kutangisi

Kuingin rasakan cinta…


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang yang menatap langit yang sama denganmu