Percaya Nggak Kalau Sikap Labil Justru Menghambat Kamu Menjadi Dewasa? Ini Alasannya

Kamu harus fokus pada apa yang sedang dijalani, tanpa perlu memeperhatikan omongan orang lain.

Menuju dewasa merupakan suatu proses dalam kehidupan manusia. Sejatinya, menjadi dewasa adalah hal yang alamiah. Banyak pandangan diluar sana tentang bagaimana cara atau mempersiapkan diri menjadi dewasa, namun belum ada tolok ukur atau indikator yang baku dalam menentukan hal tersebut. Sebatas berpegang teguh pada prinsip dan pendirian diri sendiri. Proses tersebut akan terus berjalan hingga ke garis finisihnya nanti. Seiring berjalannya wakti, terkadang kita sempat berpikir “kedepannya aku mau jadi apa ya?,” mungkin itu pertanyaan simpel, namun tetap sulit untuk memikirkannya. Proses pendewasaan mendapatkan tantangan di tengah jalan; perasaan labil.

Advertisement

Labil mungkin banyak dikonotasikan sebagai perasaan bimbang, bingung, atau cepat beruabh pikiran ketika menghadapi suatu permasalahan. Aku banyak mendengar kata “Labil” tersebut ketika masih menempuh bangku SMP dan SMA. Waktu itu banyak narasi-narasi seperti "Ababil” atau bisa disebut ABG Labil. Permasalahannya waktu itu juga masih sebatas masalah percintaan. Kondisi seperti bagaimana mengahdapi pasangan yang posesif, bagaimana menyakinkan diri sendiri dengan memilih dirinya sebagai pacar dan lain sebagainya. 

Perasaan bimbang ini juga dapat merambah di hal-hal yang terbilang kecil, salah satu contoh misalnya memilih makanan yang awalnya memesan makanan A dan sudah fix, namunm beberapa saat kemudian pilihannya berganti pada makanan B. Sebagai orang lain, mungkin kita akan kesal dengannya, marah yang menjadi-jadi kepadanya karena berganti menu makanan yang sudah datang dihadapannya. Mungkin terlihat semenjengkelkannya hal tersebut, tapi bila diulik dari segi pemilih makanan tersebut, dirinya merasa tidak yakin dan “pede” dengan pilihannya tersebut, atau mungkin faktor eksternal juga berpengaruh.

Pendewasaan diri juga demikian, pengaruh perasaan labil juga masih menjadi masalah yang sangat menganggu pada proses itu. Pendewasaan dalam artian sebagai kematangan berpikir dapat terganggu. Ketika dihadapkan dengan realistis, keadaan yang sebenarnya, seseorang dituntut sudah harus bisa memilih dan menentukan bagaimana langkah kedepannya. Ketika pilihan-pilihan itu usdah ditentukan, mungkin saja ada rasa kurang yakin dengan pilihannya sendiri. 

Advertisement

Tanpa pikir panjang, pilihan yang semulanya sudah yakin banget, tiba-tiba dapat berubah dengan sekejap. Lagi dan lagi, perasaan labil kembali menghantui. Pilihan yang sebelumnya sudah tertuju ke satu tujuan, buyar dalam waktu yang flexibel. Ketika seorang bergaul dengan sesamanya, yang mungkin kentara adalah permasalahan janji yang ingin dilakukan, namun begitu saja dibuyarkan dengan pilihannya yang tidak tepat.

 Kamu akan sulit untuk berkembang, sulit untuk menentukan pilihan apa yang akan kamu pilih. Sehingga terkadang minder dengan diri sendiri termasuk dengan suatu pilihan. Kamu bimbang, resah, galau, kalau pilihan yang kamu pilih masih bisa berubah-ubah. Ujung-ujungnya kamu terkadang menyesal dengan apa yang kamu pilih karena hasil labil tersebut. Bila labilmu sudah tak menentu, kehidupan lainnya juga akan berdampak. Tak dipercayai, jadi omongan orang, diremehkan, dan masih banyak lagi dampaknya bila kamu masih labil dalam mengambil pilihan hidup.

Advertisement

Bagi orang lain, hal tersebut tentu menjadi pertanyaan bagi kamu yang labil. Sebenarnya pilihanmu itu apa sih? Apa harus melihat orang lain dahulu baru kamu tentukan pilihan (Walau ini hal-hal yang boleh aja dilakukan, namun tiap orang efeknya akan berbeda-beda)?  Padahal  tiap-tiap orang bisa dengan bebas menentukan pilihannya sendiri tanpa melihat orang lain. Sebenarnya dengan labilnya pilihanmu, membuat dirimu susah untuk berprogress, sulit untuk berkembang, karaktermu akan dianggap orang lain sebagai karakter yang “plin-plan” serta sulit ditebak. Orang lain pastinya akan merasa terganggung dengan sikapmu yang seperti itu.

Kelabilanmu seharusnya dikurangi, menjelang bertambahnya umurmu dan menuju pendewasaan diri. Kamu harus fokus pada apa yang sedang dijalani, tanpa perlu memeperhatikan omongan orang lain. Buat dirimu nyaman dan merasa bahwa pilihanmu sudah tepat dan benar sesuai apa yang kamu mau. Walaupun akan berjalan sulit dan berebda tiap orangnya, maka nikmatilah prosesnya. Ketika kamu memilih suatu perkara, maka tetap pada pendiriaanmu, jangan mudah goyah. Faktanya, labil terkadang bisa hilang, ataupun tidak. Pengontrolan diri menjadi senjata ampuh untuk menghadapi sifat labilmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Selamat datang di Profil saya. Saya adalah seorang Apoteker yang senang nulis semaunya. Terima kasih telah mampir dan membaca tulisan-tulisan saya, selamat membaca.