Hari ini sedih, duka dan luka melebur jadi satu. “Aku tak usah perduli, aku tak perlu tahu” katamu.
Bagaimana bisa aku tidak perduli padamu, sedangkan akhir-akhir ini aku yang merasa fana mencoba memahami dan mengerti dirimu seluruhnya juga seutuhnya. Dan itu bukan hal yang mudah.
Tuhan, Ibunya sudah lama tiada. Aku tidak paham bagaimana rasa sedihnya bertahun tidak bersama ibu. Bertahun kehilangan ibu dan tidak bertemu ibu. Aku tak mengerti bagaimana rasa kerinduannya yang begitu mendalam hingga saat ini untuk ibunya.
Jika kamu merasa dunia terkadang tidak adil padamu. Baca ini sebentar saja. “Coba kamu tengok di luar sana. Begitu banyak orang yang tidak seberuntung dirimu”. Ada banyak anak dibuang percuma bahkan ada yang tidak diberi kesempatan hidup saat masih dalam kandungan. Ada banyak anak setelah lahir namun anggota tubuhnya tidak berfungsi sempurna. Ada beberapa yang cacat mental atau cacat fisik. Ada banyak anak yang hidup sebatang kara dan tidak tahu menahu soal ibu bapaknya.
Namun lihat dirimu, kamu beruntung. Kamu lahir dengan teramat sempurna, bisa melihat, mendengar, berbicara bahkan berlari. Kamu lahir dari seorang ibu yang kuat yang tangguh yang mampu mendidik dan membentukmu menjadi manusia yang begitu hebat. Meskipun ia tidak melihat bagaimana hebatnya kamu tumbuh dan berkembang tapi kamu menjalani hidup hingga saat ini dari doa-doanya dimasa sebelum dia pergi meninggalkanmu selamanya. Cobalah rasakan kehangatan semesta hari ini seperti hangatnya rahim ibu. Meski tak terlihat ia ada disana, di ujung sana. Lihatlah pelataran langit yang begitu luas, disana ada dia. Ada ibumu.
Beliau memelukmu melalui sinar mentari yang begitu cerah hari ini, memberimu semangat setiap harinya meskipun hal itu tak kasat mata. Kesehatan yang kamu rasakan itu berkat doa doanya dimasa lalu. Kebahagiaan, kenikmatan dan kecukupan dihidupmu itu sebab doanya dimasa lalu. Namun, kesedihan yang ada itu sebabmu sendiri, tak ada ibu manapun yang berdoa anaknya akan menerima kesedihan.
Kamu sendiri yang menciptakan sedihmu, menciptakan kesepian pada dirimu, padahal begitu banyak orang yang perduli dan mencoba jadi bagian dari dirimu namun kamu terlalu acuh. Ibumu yang sudah lama tiada pasti ingin kamu bahagia meski tanpa dia di sisimu, kamu harus mampu harus kuat dan harus bisa.
Jangan tanya kenapa Tuhan melakukan ini padamu. Tuhan memilihmu sebab ia tahu kamu hamba Nya yang hebat yang mampu melalui ini semua. Ada masanya ketika memang kamu benar-benar tak bisa menahan lagi segala kesedihan. Menangislah hingga lepas, berteriaklah, bersembunyilah agar tidak ada orang yang melihat, mengeranglah sekuat tenaga hingga lega. Sampai kamu lelah menangis, dan tangispun lelah sebab kehabisan air mata.
Berhentilah. Cukup. Buang kesedihan, jauhkan rasa putus asa dan jangan sampai hilang akal. Hidup masih berlanjut, masih ada hari esok. Semoga kamu yang merasa sendiri dan sendirian agar lekas sembuh dan bangkit kembali kuat menjalani hari hari selanjutnya.
Belajarlah menerima dan dewasalah.
Jangan khawatir, ada beberapa orang yang benar-benar tulus selalu mendoakanmu dan memberimu semangat setiap saat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”