Kunyit, Rempah Dapur yang Ternyata Mengandung Segudang Manfaat

Rempah kecil dengan banyak manfaat

Pandemi Covid-19 mengharuskan kita memiliki sistem imun tubuh yang kuat. Tuntutan untuk tetap berada di rumah saja menjadikan masyarakat tidak memiliki pilihan lain selain melakukan aktivitas di dalam rumah. Terbatasnya aktivitas didalam rumah dapat memicu stress karena berubahnya kebiasaan sehari-hari. Stress seringkali menimbulkan gangguan fisiologis, seperti munculnya jerawat, kulit wajah menjadi kusam dan bahkan menyebabkan obesitas. Bahan alami merupakan salah satu obat atau suplemen alternatif yang dapat dikonsumsi sebagai penguat imun tubuh yang aman bagi tubuh, mudah didapat dan harganya terjangkau.

Advertisement

Kunyit (Curcuma longa L.) merupakan salah satu rempah asal indonesia yang memiliki banyak manfaat. Kunyit banyak dibudidayakan oleh masyarakat untuk konsumsi pribadi sebagai bahan baku obat tradisional, bahan pewarna, ataupun bahan penambah rasa. Mengkonsumsi tanaman rempah seperti kunyit dapat mencegah berbagai penyakit karena kandungan senyawa curcumin dalam kunyit memiliki fungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antiobesitas. Menurut Mutiah (2015) curcumin yaitu senyawa jenis flavonoid yang tidak dapat dilarutkan dalam air namun dapat terlalut dalam ethanol, dimethilsulfoxid ataupun aseton. Kocaadam et al (2015) menambahkan bahwa komponen kunyit yang paling aktif yaitu curcumin. Berdasarkan beberapa penelitian, kunyit memiliki kandungan curcumin yang tinggi sehingga memiliki peran penting sebagai komponen aktif dalam kunyit. Di antara berbagai manfaat yang sangat banyak, berikut ini adalah berbagai manfaat kunyit bagi manusia :


Kunyit Sebagai Antioksidan


Antioksidan merupakan senyawa bioaktif yang bermanfaat sebagai pencegah radikal bebas. Antiokisidan adalah molekul yang dapat menghasilkan radikal bebas dengan menghambat oksidasi molekul (Rajnarayana et al., 2011). Antioksidan dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sumbernya yaitu antioksidan alami dan antioksidan sintetik (Junaidi, 2015). Curcumin merupakan senyawa yang potensial sebagai zat antioksidan karena mengandung zat aktif senyawa fenolik (Sugiharto, et al., 2012). Menurut Tanvir et al., (2018) kunyit dari bangladesh merupakan sumber antioksidan alami yang ditunjukan oleh tingginya kandungan polifenol, flavonoid, tanin, dan asam askorbat serta aktivitas penangkal radikal bebas yang diperoleh dari hasil ekstraksi kunyit dalam zat larut dan ekstraksi etanol. Wahyuningtyas et al., (2017) mengungkapkan bahwa curcumin yang dihasilkan dari ekstrak kunyit dengan pelarut etanol bersifat antioksidan dalam menghambat radikal bebas. Selain pada manusia, curcumin dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan bagi hewan karena menurut Al-Samarrai et al., (2015) kunyit mengandung Curcumin, Demethoxycurcumin, Curcumol, Isocurcumin dan Germacrone yang terisolasi dalam kondisi in vivo memiliki sifat antioksidan yang secara signifikan meningkatkan kadar serum glultathione tereduksi, glutathione peroksida, dan asam urat pada kelinci.  

Advertisement


Kunyit Sebagai Antiinflamasi


Inflamasi adalah suatu respon akibat adanya kerusakan pada jaringan. Menurut Ramadhani et al., (2016) inflamasi yaitu respon yang ditimbulkan oleh kerusakan pada jaringan yang disebabkan berbagai trauma. Inflamasi memiliki peran pentig dalam penyembuhan penyakit. Obat alternatif yang dapat dijadikan obat antiinflamasi yaitu penggunaan obat herbal. Dari berbagai penelitian menyebutkan bahwa senyawa aktif kunyit yang berkhasiat sebagai antiinflamasi adalah curcumin. Berdasarkan penelitian (Swanson et al., 2010) ekstrak dari kunyit memiliki kemampuan untuk memodulasi respon inflamasi. Begitu pun menurut Gonçalves et al., (2014) curcumin dapat mencegah tumor kulit dan pembentukan kerutan. Menurut Khotimah et al., (2016) ekstrak etanol kunyit memiliki potensi sebagai antiinflamasi karena curcumin dapat menekan aktivitas dari enzim siklooksigenase dan menghambat terbentuknya prostaglandin. Begitupun dengan hasil penelitian Abelira (2020) yang menyatakan bahwa peradangan dapat dihambat oleh senyawa aktif kunyit yaitu curcumin dengan mekanisme penekanan NF-kB, membatasi berbagai aktivator NF-kB, dan juga mengatur aktivitas enzim dan sitokinin dengan penghambatan COX-1 dan COX 2. Penelitian mengenai efek kunyit sebagai antiinflamasi dilakukan juga pada hewan contohnya tikus, seperti penelitian yang dilakukan oleh Meilina et al., (2018) mengenai efek antiinflamasi ekstrak etanol kunyit pada tikus putih melaporkan bahwa pemberian ekstrak etanol kunyit pada dosis 600 mg/kg memberikan efek antiinflamasi yang optimal.

Advertisement


Kunyit sebagai Antiobesitas


Obesitas adalah kondisi kronis yang terjadi pada tubuh akibat dari penumpukan lemak yang sangat tinggi. Menurut Ali et al., (2017) obesitas merupakan keadaan dimana terdapatnya penimbunan lemak yang melebihi batas normal yang dibutuhkan oleh tubuh. Bahan alami memiliki fungsi sebagai antiobesitas karena kandungannya aman dan tidak beracun. Bahan alam yang memiliki potensi sebagai antiobesitas diketahui memiliki aktivitas stimulan metabolik (Rayalam et al., 2008). Berdasarkan hasil penelitian Meydiani et al., (2010) curcumin memiliki sifat antiobesitas dengan cara penghambatan diferensiasi preadipocyte, penekanan lipogenesis, promosi oksidasi asam lemak, dan pengurangan peradangan dalam jaringan adiposa. Menurut penelitian Budiman et al., (2015) ekstrak kunyit dan kurkumin dapat berpotensi sebagai antiobesitas dengan mekanisme penghambatan aktivitas sintesis trigliserida dan kolesterol dalam pembentukan sel HepG2. Pierro et al., (2015) melaporkan bahwa curcumin memiliki kemampuan menurunkan berat badan pada orang yang kelebihan berat badan dengan cara meredakan peradangan jaringan adiposa dan resitensi insulin. Jayarathne et al., (2017) menyatakan bahwa curcumin memberikan efek antiobesitas dan antiinflamasi dengan mengurangi adipositas, penyimpanan lipid, dan peningkatan oksidasi lipid.

Mencermati potensi yang sangat besar dari bahan alam Indonesia, kunyit memberikan harapan untuk dimanfaatkan dalam meningkatkan imunitas masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Semoga.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini