#HipweePuisi – Kumpulan puisi Tema : Mengejar impian dan Cinta

Puisi tentang impian dan cinta

ADVERTISEMENTS

Puisi 1: Tempat Segudang Ilmu

Advertisement


Siang itu

Terik matahari membasahi tubuh

Panas menusuk kulit

Advertisement

Tak ada sentuhan hembusan udara

Tapi tak ada lelah bagi penuntut ilmu

Advertisement

Berjuang melawan ganasnya

Sang Surya

Mengalah?

Tentu tidak….

Apalah arti kulit hitam nan bagus

Dibanding cita-cita yang belum digapai dari kecil

Cuaca esok menanti dengan setia

Kehidupan bahagia menjadi cita-cita

Walau selama jantung berdetak

Dan jiwa raga sudah terpisah

Di kehidupan itu kebahagiaan ingin dicapai juga

Perjuangan itu dirasakan

Tak pernah mengenal lelah

Di tempat segudang ilmu

Demi gelar sarjana

Yang singkat


ADVERTISEMENTS

Puisi 2: Dalam hatiku


Terdengar suara angin melambai-lambai

Nyanyian ombak menari-nari di pikiranku

Pasir putih yang bertaburan menghiasi kalbuku

Ingin ku berlari mengejar pelangi yang kelabu

Begitu indahnya senja itu?

Langit tersenyum malu melihat keindahannya

               Pikiranku terlintas……

               Akankah aku dapat menikmati keindahan senja itu?

               Tidak, Itu semua hanya mimpi

                Karena aku hanya berkhayal

                bisa kembali di kota itu lagi

                Mungkinkah aku kembali?

                Mengukir kenangan yang terlintas dalam benakku


ADVERTISEMENTS

Puisi 3 : Adonaraku


Dinginnya suasana pagi menusuk jiwaku

Seketika matahari pagi datang menyapa

Tiba nuansa baru yang mengajakmu dalam canda,

Tegakkan badan mu,

Rentangkan tanganmu,

Tuliskan batinmu,

Lalu, biarkan sang surya menghiasi alam ini

Alam yang begitu indah

Yang aku singgahi

Adonaraku..,…

Identitas kelahiranku

Raden sawah melahirkan petani ulung

Menghasilkan bahan kehidupan bagi setiap insan

Sangat bangga menjadi bagianmu

Aku berjanji pada diriku

Akan ku jaga selalu

Di mana pun itu dan kapanpun itu

Kubentakan kakiku selalu.


ADVERTISEMENTS

Puisi 4 : Bumiku Tempat Ternyaman


Bintang itu indah tapi hanya sementara

Langit itu indah tapi tak terlalu indah buat kehidupanku

Cahaya bulan juga indah tapi hanya ada saat malam

Matahari pagi pun indah tapi membuat panasnya tubuh

Tempat ternyaman yang berharga yaitu bumi

Di dalamnya banyak kebahagiaan yang bisa diperoleh

Yang menemani kita di waktu susah maupun duka

Dirimu adalah kehidupanku

Tempat untuk menggapai segenggam harapan

Yang menemani sepanjang perjalananku

Tak pernah menghianati hidupku

Selalu setia bersamaku

Walau kakiku selalu menginjak di tubuhmu

Kau tak pernah meninggalkanku.


Puisi 5 : Meja Tanpa Nama


Langit Indah bercampur dengan awan

Terik matahari merasa indah dari awan yang putih

Sang angin merasuk dalam jiwaku

Saat itu memberikan sejarah kau dan aku

Pertemuan yang mengawali suatu cerita

Tentang kisah kau dan aku

Tegaknya papan kayu yang menjadi saksi bisu

Sangat sederhana

Tapi bukti kisah kau dan aku akan dimulai

Coklat warna kulitnya

Berkaki seperti manusia tapi papan menyangganya

Tak bersuara dalam pola apapun

Jiwa dan raganya tak ada suara

Tak ada nama dalam dirinya

Tapi dia yang selalu menemani setiap pertemuan kau dan aku

Sebuah meja

Walau akan hancur

Tak bertahan lama karena dimakan binatang

Tapi bukti kisah kita tak akan usai dimakan waktu.


ADVERTISEMENTS

Puisi 6: Bersandar Dalam Kelam


Kegalauan menghampiriku di tengah-tengah malam

Sudut rumah pun ikut menjadi tempat sandaran

Setiap senyumku, ruang ini menjadi saksi

Tak berkata, hanya terdiam dalam keheningan

Tapi dirimu tak pernah membuatku menangis

Tak seperti mereka yang berbicara dan bernyawa

Mereka yang telah meninggalkan luka dalam hidupku

Menaruh kerikil tajam dalam pijakan kakiku

Kau tetap tenang melihat dan mendengar keluh kesahku

Memberikanku tempat untuk bersandar

Dalam seduanku,

Kau memberikan sejuta kenangan untuk ku tabung di sini

Meski sebuah kota kecil yang tak berjiwa

Tak bernyawa,

Tak berasa,

Tak bercipta,

Tapi dirimu selalu mengisi semua cerita

Sebuah kisah dalam sejenak umur hidupku.


ADVERTISEMENTS

Puisi 7 : Ku Rindu Mama


Setiap kupenjamkan mataku, selalu terlintas senyummu

Setiap kali ku tutup telingaku dari bisingnya kota,

Terdengar selalu kau memanggil namaku

Setiap kupandang langit yang biru, dadaku menjadi terasa sesak,

Bagai rindunya seorang anak terhadap pelukan ibunya

Mah…..

Setiap kali aku mendengar burung-burung berkicau

Aku selalu sedih dan terdiam

Karena kesunyian dan kesendirian yang menghampiriku

Selalu teringat belaian kasih sayangmu

Mah…..

Bayang-bayangmu selalu terlintas

Di setiap kekosongan pikiranku

Karena engkau yang selalu kucinta dan selalu ku sayang selamanya .


Puisi 8 : Diam


Dia Diam

Diam

Diam

D i a m

Kata-kata Yang tak pernah terucap

Kalimat yang tak pernah dilontarkan

Tuhan

Dia kembali terdiam

Membisu

Tuhan

Begitu diam dirinya

Hingga

Takut temukan lagi kunci

Untuk membuka pintu hatinya.


Puisi 9 : Jatuh Hati


Hadirmu dalam hidupku, mewarnai kehidupanku

Begitu tidak mengerti diriku

Apa yang aku rasakan

Perlahan-lahan kupahami kehadiranmu

Kadang aku merasa rindu

Kadang aku merasa bimbang

      Tapi aku tak percaya

      Kau sudah membuatku tak berdaya

Untuk ungkapkan apa yang sedang aku rasakan

Mungkinkah ini jatuh hati?

      Bahagia dan sedih timbul karena cinta

      Hidup begitu hampa tanpa cinta

Hari penuh warna karena adanya cinta

Datang membawa sejuta kebahagiaan

Kemudian pergi meninggalkan luka

      Sempurnanya cinta dihiasi rasa setia dan percaya

      Karena setia dan percaya

      mampu menguatkan dua insan

     Menjadikan cinta akan abadi selamanya.

Puisi 10 : salahkah ?

Salahkah ?

                   Saat kau hadir, ku tak sadar akan tergila

Salahkah ?

                   Pertemuan yang singkat tak membawa kesan apapun

Salahkah ?

                   Konflik asmaramu membuatku dekat denganmu

                   Hingga ku tak sadar telah ada getaran di dadaku

                   Seperti sihir yang menyedotku dalam dilema ini

Salahkah ?

                   Jika kekaguman menguasai naluriku

                   Ku tak peduli akan apapun

                   Hanya satu namamu yang menggerakkanku

                   Seperti boneka

   Dan salahkah bila aku memilih hati di atas cinta

   Dari tali persahabatan?

    Kamu yang punya kuncinya

Salahkah aku?

     Bila aku seperti keledai yang tak pernah

     Mencium rumput saat kau berlari jauh sekali

     Hingga ku tak bisa melihat bayangmu.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini