Kuliner Unik Khas Tuban Berbahan Tanah Liat

Beberapa fakta menarik tentang ampo yang berasal dari Tuban, Jawa Timur

Siapa sangka makanan unik khas Tuban, Jawa Timur ini sedang ramai diperbincangkan di berbagai platform sosial media. Sejak viralnya makanan tersebut terdapat berbagai respon yang didapatkan, banyak orang yang merasa penasaran dan bertanya-tanya seperti apakah makanan ini, bagaimana rasanya dan asal usul makanan tersebut. Secara sekilas mungkin terlihat seperti stik coklat atau wafer rol bewarna coklat atau hitam pekat dengan panjang enam hingga delapan sentimeter seperti pada umumnya, tapi siapa yang mengira bahwa makanan ini memiliki banyak keunikan didalamnya.

Advertisement

Makanan khas Tuban ini dikenal dengan sebutan ampo yang berbahan dasar murni dari tanah liat tanpa ada campuran bahan apapun. Ampo ini ternyata sudah ada sejak zaman penjajahan dulu atau kurang lebih dipercaya sudah ada sejak 350 tahun yang lalu. Pada saat itu Tuban merupakan jalur perdagangan yang banyak disinggahi oleh bangsa lain dan terjadi penjajahan terutama diberlakukannya sistem kerja paksa oleh penjajah membuat banyak masyarakat menderita.

Akibat dari kerjadian tersebut masyarakat Tuban hidup mengalami kemiskinan bahkan mengalami kesulitan mengakses bahan makanan dan banyak yang kelaparan. Lalu, mereka berinisiatif untuk mengolah sesuatu dan menciptakan ampo ini untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan makan mereka.

Makanan unik ini termasuk makanan yang diharuskan ada oleh para leluhur di acara-acara besar seperti pernikahan, sunatan dan lain-lain. Ampo pada awalnya juga dikonsumsi oleh ibu-ibu hamil sebagai cemilan karena teksturnya yang renyah dan gurih dan dipercaya dapat mendinginkan perut. Tak hanya sebagai pengganjal rasa lapar, ampo ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pengganti rokok dan disajikan bersamaan dengan air putih, teh atau kopi.  Selain itu, ampo dapat dikonsumsi dengan direndam dengan air lalu diminum dan dipercaya dapat meredakan panas dalam, gatal-gatal dan menyerap racun didalam tubuh.

Advertisement

Lebih lanjut, jika dilihat dari bahan dasarnya, sebagian orang pasti tidak akan menyangka bahwa tanah liat dapat digunakan sebagai makanan sebab pada umumnya tanah liat mungkin digunakan untuk membuat kerajinan seperti guci bahkan cobek. Banyak orang juga pasti akan berpikir bahwa makanan itu kotor, tidak sehat bahkan menjijikkan.

Namun perlu diketahui bahwa tanah liat yang digunakan bukan tanah liat yang sembarangan. Tanah liat yang dipilih adalah tanah liat murni dan yang bersih dari kotoran, tidak bercampur pasir, kerikil, batu dan hal lainnya atau tanah liat yang digunakan berjenis tanah latosol. Untuk itu perlu lebih cermat untuk memilih tanah liatnya.

Advertisement

Untuk cara pembuatannya sendiri cukup menarik dan sederhana, yaitu setelah memilih tanah liat yang bersih dari kotoran dilanjutkan dengan membuat adonan yang dicampur dengan air secukupnya dan diaduk sampai kalis. Selanjutnya adalah tahap membuat adonan berbentuk kotak dengan cara diberi air sedikit demi sedikit sambil sesekali ditumbuk dengan palu besar dari kayu.

Setelah adonan ampo sudah berbentuk kotak, proses berikutnya dalah menyerut tanah liat tersebut menggunakan bilah pisau bambu. Pada proses menyerut ini dilakukan dari bagian atas ke bawah. Hasil serutan yang sudah berbentuk gulungan-gulungan tipis tersebut lalu diletakkan di sebuah wadah khusus dan diletakkan diatas tungku api untuk diasapi selama beberapa jam.

Fakta menarik lainnya dari ampo, yaitu merupakan makanan tradisional yang terbilang langka seriring berkembangnya zaman. Kebanyakan anak zaman sekarang banyak mengonsumsi makanan cepat saji bahkan tidak tahu apa ampo itu. Selain itu, di Tuban hanya tersisa satu produsen saja yang membuat ampo. Beliau adalah Mbah Rasimah dan anaknya Sarpiah yang tinggal dikawasan Dusun Trowulan, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding. Untuk harganya sendiri ampo dijual dengan harga yang cukup terjangkau, yakni lima ribu hingga sepuluh ribu rupiah saja per kilogramnya.

Selanjutnya, makanan yang bertekstur renyah ini ternyata ada yang berasal dari Jawa Barat khususnya Cirebon. Namun, tentu ada perbedaannya, yaitu ampo yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah cenderung mirip, yakni bentuk gulungannya kecil dan tipis berbeda halnya dengan ampo yang berasal dari Jawa Barat, yakni dibuat dengan ukuran yang lebih besar.

Meskipun rasanya yang terbilang cukup unik serta dipercaya oleh masyarakat memiliki banyak manfat, teryata ampo juga bisa berisiko untuk kesehatan. Karena berbahan dasar tanah liat ditakutkan apabila proses pemilihan dan pengolahan tidak bersih atau steril bisa saja mengandung telur parasit, seperti cacing yang sangat bahaya bagi kesehatan.

Tak hanya itu, mengonsumsi makanan berbahan dasar tanah liat berisiko keracunan, gangguan pernapasan, timbul masalah kulit dan terjadinya kerusakan enamel gigi. Namun, proses pengolahan tanah liat yang bagus dapat mengurangi resiko terjangkitnya masalah kesehatan tersebut.

Bagi kalian yang penasaran dengan rasa unik ampo ini, jangan lupa untuk mencoba dan  membelinya sebagai oleh-oleh ketika berkunjung ke kota Tuban, Jawa Timur.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini