Jangan Jadi Mahasiswa Kupu-kupu Deh. Banyak Ruginya!

Lebih baik jika waktu luangmu diisi dengan kegiatan yang bermanfaat.

Pernah mendengar istilah mahasiswa kupu-kupu? Kupu-kupu yang dimaksud adalah singkatan dari kuliah pulang kuliah pulang. Sesuai dengan sebutannya, mahasiswa kupu-kupu biasanya langsung pulang setelah kuliah selesai. Kebanyakan dari mereka hampir tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kampus.

Advertisement

Alasannya macam-macam, ada yang mengaku ingin fokus akademik supaya mendapat Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang tinggi, ada yang mengaku selalu sibuk membantu orang tua, ada yang takut lulus lama karena nantinya akan terlalu sibuk hingga lupa urusan kuliah, dan ada pula yang mengaku memang benar-benar malas mengikuti kegiatan diluar akademik perkuliahan.

Sebenarnya tidak ada yang salah ketika memilih menjadi mahasiswa kupu-kupu. Mahasiswa kupu-kupu memang lebih banyak memilki waktu luang sehingga bisa lebih fokus ke akademik perkuliahan. Namun bukannya kegiatan akademik pun masih menyisakan waktu yang banyak? Daripada menggunakan waktu luang untuk berleha-leha, akan lebih baik jika banyaknya waktu luang tersebut diisi dengan kegiatan yang bermanfaat.

Mengikuti organisasi adalah pilihan yang tepat. Kenapa harus organisasi? Karena organisasi adalah wadah belajar dengan paket komplit. Hilangkan pemikiran kuno bahwa kesibukan organisasi membuat kewajiban kuliah menjadi carut-marut. Justru dengan mengikuti organisasi, menjalani kuliah akan menjadi lebih mudah karena organisasi banyak memberikan ilmu dan manfaat yang jarang didapatkan di dalam kelas.

Advertisement

Organisasi membantu kita menjadi lebih terampil dalam mengatur waktu. Banyaknya kegiatan akan melatih kita membiasakan diri menyusun skala prioritas kegiatan. Dari situ kita  bisa menentukan kegiatan apa saja yang pantas kita lakoni untuk membayar waktu yang kita ‘buang’. Skala prioritas juga membuat jadwal kegiatan menjadi lebih tersetruktur sehingga kita tidak ‘ribet’ jika mengurusi banyak hal dalam waktu yang berdekatan.

Awal waktu memang terasa cukup sulit untuk menyesuaikan waktu kuliah dan organisasi yang selalu beriringan. Namun, jika kita tekun untuk mengikuti skala prioritas, mengatur waktu akan menjadi hal yang mudah.

Advertisement

Tak hanya terampil mengatur waktu, kemampuan bekerja dalam kelompok juga akan semakin terasah jika kita mengikuti organisasi. Berkegiatan dalam periode waktu yang cukup lama bersama banyak orang dengan berbagai karakter dan kemampuan yang berbeda membuat kita mau tidak mau harus pandai-pandai menyesuaikan diri.

Dengan kebiasaan menyesuaikan diri inilah kita akan memilki skill adaptasi yang baik. Skill adaptasi akan membuat bekerja dalam kelompok menjadi lebih mudah. Ketika orang-orang bisa saling menyesuaikan karakter dan kemampuan, pasti akan terbentuk suatu pemikiran dengan satu tujuan, disitulah tujuan dari sebuah kelompok akan tercapai.

Orang-orang yang ditemui saat berorganisasi juga dapat dijadikan sebagai relasi. Berorganiasi tidak melulu bersama orang yang sama di tempat yang itu-itu saja. Adakalanya  mengunjungi tempat-tempat baru dan menemui orang-orang baru untuk melakukan kerjasama. Orang-orang baru dari berbagai tempat inilah yang mungkin suatu saat akan membantu kita mendapatkan info atau bantuan dari suatu hal sehingga membuat kita lebih mudah untuk mencapai suatu tujuan.

Hal-hal yang kita lalui di organisasi  juga membuat kita berpikir lebih kritis. Masalah-masalah yang ada di organisasi secara tidak langsung akan menuntun kita untuk berpikir memecahkan suatu masalah. Dari situ nantinya kita akan terus terlatih untuk berpikir bagaimana menyelesaikan sebuah masalah dengan cara yang benar. Selain itu, sumbangan ide yang wajib diberikan oleh seluruh anggota organisasi juga membuat kita berfikir lebih kreatif dalam menemukan suatu hal yang baru.

Jika ada yang bercita-cita menjadi seorang pemimpin, organiasi juga memberi fasilitas untuk mencapai cita-cita tersebut. Hal-hal yang diperoleh dari organisasi seperti skill mengatur waktu, skill bekerja dalam kelompok, memiliki relasi yang banyak, dan pikiran yang kritis dapat dijadikan modal untuk menjadi seorang pemimpin. Ketika kita sudah memiliki modal tersebut, orang-orang cenderung memberikan penilaian bahwa kita adalah orang yang berkompeten untuk dijadikan sebagai seorang pemimpin.

Selain itu, bukan rahasia lagi ketika memasuki dunia kerja banyak perusahaan yang memberi nilai lebih pada mahasiswa yang memiliki pengalaman organisasi. Memang kemampuan akademik saja tidak cukup jika tak diimbangi dengan skill lainnya. Mahasiswa yang memiliki pengalaman organisasi lebih dilirik karena dianggap lebih terlatih hard skill dan soft skillnya, sehingga lebih siap menghadapi dunia kerja.

Lalu, melihat berbagai manfaat yang didapat dari organisasi, yakin mau jadi mahasiswa kupu-kupu?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini