Dear Kamu, Biarlah Kukubur Semua Perasaan Ini dan Menjadikannya Kenangan Terindah dalam Hidupku

Kehadiranmu di hidupku adalah senyuman yang mudah sirna. Bermula dari saling mengikuti di sosial media, hingga bertukar nomor ponsel. Aku sendiri tidak menyangka itu semua akan terjadi. Aku yang cuek dengan keadaan sekitar, kamu datang dengan membawa kehangatan dan menghancurkan dinding pertahananku. 

Tiap malam kamu menjanjikan untuk menyanyikan aku satu lagu, entah itu lagu yang sama ataupun berbeda, aku tetap menunggu itu. Karena dengan mendengar suaramu, semua masalah yang berada di pikiranku seketika sirna. Terima kasih sudah mau bernyanyi untukku, walaupun sebatas video call, aku pun sudah bahagia

Maaf aku sempat percaya diri karena aku berpikir kamu sedang menjalani masa pendekatan denganku, namun semuanya hanyalah nihil. Iya, sahabatku memanglah lebih menarik, aku tidak ingin dia tidak mendapatkan kebahagiaannya juga.

Namun sekarang, aku hanya bisa berkata maaf kita sudah tidak bisa bersama lagi. Aku menjauh demi kebaikan hubungan kalian. Aku tidak pernah meminta untuk jatuh hati kepada teman sendiri. Jika aku terus melanjutkan kisah kita, aku hanya bisa menahan rasa sakit di sela kita berbicara tentang masa depan kita, kamu mencantumkan namanya seolah dia bergabung dengan seluruh rencana kita.

Bukan aku tidak ingin menjauhinya, namun aku ingin dia juga bahagia. Maaf jika aku egois, aku hanya ingin 'aku dan kamu' bukan ada sahabatku lagi di circle-ku. Aku sudah terlanjur nyaman, rasa trauma takut kehilanganku muncul lagi ketika ada orang baru.

Selamat menjalankan kehidupan baru ya, aku akan selalu menemanimu jika kau membutuhkanku. Aku berjaga-jaga dibelakangmu. Jika dia menyakitimu, ingat bahwa kamu pernah memilikiku dan masih tetap bersamaku. Aku ingin rehat sejenak dari percintaan, karena mencintai tanpa dicintai itu sakit

Maaf aku pernah melarangmu untuk merokok, itu memang hal konyol. Namun, semua aku lakukan untuk kesehatanmu.Aaku yang selalu ingatin kamu untuk jaga kesehatan, malah kamu jadian dengan dirinya yang membiarkan kamu terus merokok. Nah, sekarang kamu sudah bebas. Sebatas sahabat, tidak apa, akan kukubur semua perasaanku untuk memilikimu dan menjadikan kenangan kita sebagai hal yang terindah di kehidupanku.

Kamu terlihat bahagia difoto itu, maaf aku belum bisa membuatmu bahagia seperti yang kamu inginni. Dulu ketika kita bersama, itu adalah bahagiaku, semua paksaan itu demi kebahagiaanku sendiri.

Terima kasih sudah mau mengerti, meskipun aku tidak berani mengatakannya secara langsung, namun dengan pesan ini aku berharap kamu mengerti mengapa aku berjalan menjauh dari kehidupanmu. Titip salamku kepada dirinya, semooga dirinya bisa menjagamu dengan baik sama seperti aku pernah menjagamu dulu.