Kukira Aku adalah Seseorang yang Kamu Cari untuk Menggenap Bersamamu. Ternyata Orang Itu Bukan Aku

menggenap bersamamu tapi bukan aku


Biasanya berbicara denganmu adalah hal yang begitu menyenangkan, tapi sekarang itu menjadi hal yang sulit kulakukan


Advertisement

Hai, apa kabar? Rasa-rasanya ingin aku kembali menyapamu setelah sekian lama kita hanya saling diam. Aku ingin bertanya apa yang sedang kamu kerjakan dan apa yang sedang kamu rasakan. Sudah lama sekali ya kita tidak bertukar pikiran?

Setelah aku mengungkap apa yang aku rasakan, kamu mulai mencipta jarak yang tak mampu lagi aku gapai. Bisakah aku mengulang waktu? Agar aku tak usah menanyakan bagaimana perasaanmu. Agar hubungan kita tak jadi sedingin ini, aku ingin hubungan kita hangat lagi. Bisakah? 


Maaf karena aku tak tahu diri, menganggap semua percakapan kita adalah sesuatu yang bisa aku seriusi..


Advertisement

Sebenarnya aku sudah lama memendam rasa padamu, saat kita mulai rajin bertukar komentar di media sosial. Candaan kita mengalir begitu saja, tanpa perlu berpura-pura menjadi orang lain, lalu rasa nyaman itupun perlahan hadir. Hingga suatu ketika kau berkata bahwa kau sedang menyukai seseorang. Kau menceritakannya dengan begitu bahagia, dan kamu tahu hal bodoh yang aku pikirkan? Aku berharap orang yang sedang kamu ceritakan dengan begitu antusias adalah aku. Orang kamu harapkan untuk hadir dalam hidupmu adalah diriku. Tapi akhirnya aku harus menelan kenyataan pahit, saat aku tahu bahwa wanita yang aku anggap beruntung itu ternyata bukan diriku. 


Aku mundur, karena aku tahu bahagiamu bukan diriku. Dan aku sadar, senyum yang tercipta di wajahmu bukan karenaku..


Advertisement

Kamu tahu bagaimana perasaanku saat kamu sedang menceritakan tentang dia? Rasanya ada gemuruh di dalam dada yang tak bisa aku terima. Rasanya begitu sesak hingga menangispun aku tak bisa. Tapi aku bisa berbuat apa? Kalau ternyata bahagiamu adalah dia, bahwa jalan yang kamu tuju adalah ke arahnya. Aku memilih diam, mengaminkan segala doamu agar segala usaha yang kau lakukan untuk mendapatkan hatinya berjalan lancar. Aku terdiam, sambil berharap bahwa aku akan baik-baik saja jika suatu saat aku melihatmu dengannya. Aku hanya berharap agar aku bisa segera menemukan bahagia, seperti saat kamu menemukannya. 


Lucunya, semesta membuat kita patah hati di waktu yang sama. Tapi tetap saja, kita tak bisa bersama..


Semesta itu lucu ya? Setelah kamu dengannya dan aku juga menemukan seseorang yang aku cinta, ternyara kita sama-sama terluka. Hubungan yang sebelumnya sempat merenggang, kini kembali dekat karena cerita patah hati kita. Kita kembali saling menyapa, menceritakan segala kecewa yang kita punya bersama seseorang yang kita anggap bisa membawa bahagia. Kamu terluka, aku juga. Lalu kita saling memberi semangat agar mampu bangkit dari segala sedih yang datang memeluk dengan setia. Rasanya aku tak sendirian, ada orang yang membersamaiku agar bisa sembuh. Ada seseorang yang juga sedang berjuang untuk sembuh. Terima kasih karena sudah bersedia menjadi telinga untukku menumpahkan cerita. Terima kasih sudah menjadi penyemangat di saat dirimu sendiripun butuh dikuatkan.


Apa aku salah jika aku mengungkapkan perasaanku saat kamu sedang berjuang untuk sembuh?


Perasaan itu kembali tumbuh, perasaan yang selama ini aku tahan tanpa pernah berani aku ungkapkan. Aku beranikan diri untuk bertanya, apa yang sebenarnya kamu rasakan padaku? Apakah ada sedikit saja tersirat di benakmu untuk menyayangiku? Atau kamu hanya menganggapku sebagai teman berbagi cerita tanpa ingin berani melangkah lebih jauh? Aku belum siap, katamu. 

Setelah aku mengungkapkan rasa, kini kita tak lagi saling menyapa. Kamu menjauh, entah mengapa. Mungkin tak ingin membuatku berharap terlalu jauh dan aku akan lebih kecewa. Tak apa, lakukan segala hal yang membuatmu bahagia, meski harus dengan menjaga jarak dariku, aku akan terima. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Do what makes you happy, and always share positive vibes. Follow my Wattpad : @LeonitaSaputri

Editor

une femme libre