Kontroversi Vaksin CoronaVac di Indonesia, Benarkah Berbahaya?

 Indonesia merupakan salah satu negara tidak luput dari penyebaran virus corona

World Health Organization (WHO) saat ini telah menetapkan status darurat internasional terkait dengan aspek kesehatan, yaitu sebuah virus. Virus ini dikenal dengan nama COVID-19 atau Corona. Virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan China tersebut dapat menyebar dengan waktu yang relatif cepat melalui udara, batuk serta melalui kontak langsung dengan penderita. Virus yang pada mulanya hanya berkembang dan menyebar di Kota Wuhan China, kini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Indonesia merupakan salah satu negara tidak luput dari penyebaran virus Corona. 

Advertisement

Di Indonesia, semenjak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya kasus Virus Corona atau COVID-19 yang menjangkit dua warga negaranya pada 2 Maret 2020 lalu, jumlah pasien yang terpapar virus mematikan tersebut mengalami peningkatan yang sangat tajam, bahkan setiap harinya mempunyai peluang untuk bertambah, baik bertambah dalam hal jumlah pasien yang positif maupun pasien positif yang meninggal dunia. Hingga tulisan ini dibuat, total kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di seluruh dunia adalah sebanyak lebih dari 96.746.918 kasus dengan jumlah kematian lebih dari 2.068.829 jiwa, sedangkan di Indonesia adalah sebanyak lebih dari 939.948 kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan jumlah kematian lebih dari 26.857 jiwa.

Semakin meningkatnya jumlah pasien yang diakibatkan Covid-19 ini membuat pemerintah Indonesia mengeluaran berbagai upaya untuk dapat menyelesaikan kasus Covid-19, salah satunya dengan cara melakukan program vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Program vaksinasi ialah tindakan untuk melawan atau memproteksi tubuh dari penyakit spesifik, seperti halnya virus corona. Sejauh ini, program vaksinasi diakui terbukti efektif dalam mencegah penyakit menular. Sehingga diharapkan program vaksinasi virus corona juga berlaku demikian, sebagaimana vaksin-vaksin sebelumnya yang pernah diciptakan, mulai dari vaksin BCG (penyakit TBC), vaksin MMR (penyakit campak), vaksin polio, vaksin Heb B (penyakit hepatitis B), dan lain sebagainya. Jika vaksin Covid-19 efektif, maka akan membentuk antibodi spesifik yang membuat penggunanya kebal terhadap penyakit tersebut. 

Beberapa waktu lalu, vaksin Covid-19 (CoronaVac) pesanan pemerintah Indonesia yang merupakan buatan Laboratorium Sinovac China telah tiba di tanah air dan dalam waktu dekat akan segera didistribusikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kendati demikian, sebagian besar masyarakat Indonesia tetap merasa takut dan khawatir apakah vaksin tersebut aman digunakan dan bebas dari efek samping berbahaya. Mengingat, terdapat beberapa informasi simpang siur di masyarakat yang menyebutkan bahwa banyak orang yang meninggal setelah di vaksinasi Coronavac atau Sinovac. 

Advertisement

Seperti di Norwegia, dilaporkan terdapat 23 orang meninggal dunia setelah mendapat vaksin virus corona. Selain itu, di India juga terjadi hal yang sama, dimana Kementrian Kesehatan India melaporkan ada dua korban meninggal setelah divaksinasi. Namun belum ada bukti yang menunjukkan kematian tersebut, apakah benar karena vaksin corona atau bukan. Informasi-informasi ini tentu saja membuat masyarakat Indonesia semakin ragu dan semakin mempertanyakan keamanan vaksin tersebut apabila masuk ke dalam tubuh manusia. Untuk itu, informasi salah yang beredar di masyarakat ini harus segera disikapi oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait. Sebab, informasi yang kurang tepat terkait vaksin virus corona akan mempengaruhi tingkat penerimaan masyarakat terhadap vaksin tersebut. 

Melihat berita atau informasi simpang siur seputar vaksin virus corona, dalam konferensi pers daring yang ditayangkan di kanal YouTube BNBP, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid menghimbau supaya masyarakat tidak resah dengan informasi-informasi yang ada dan belum diketahui kebenarannya. Untuk semakin meyakinkan masyarakat Indonesia, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid juga menyebutkan bahwa vaksin Coronavac yang didatangkan dari China adalah vaksin yang terbukti aman dan sudah lolos uji klinis serta sudah sesuai dengan rekomendasi WHO. Pada kesempatan lainnya, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak perlu merasa khawatir dengan keamanan vaksin corona. Sebab, vaksin corona yang didatangkan ke Indonesia sudah lolos uji BPOM serta sejauh ini belum ada laporan atau informasi mengenai korban yang meninggal dunia setelah di vaksinasi di Indonesia. 

Dengan demikian, mulai sekarang masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan vaksin corona, khsusunya Coronavac, karena vaksin ini sudah teruji secara klinis dan bahkan sudah sesuai dengan rekomendasi dari WHO. Masyarakat juga jangan lagi mudah percaya terhadap informasi-informasi yang beredar terutama yang berkaitan dengan dampak negatif vaksin corona, karena informassi yang beredar saat ini kebanyakan adalah berita hoax atau bohong yang bertujuan untuk menakut-nakuti masyarakat. Perlu diketahui pula bahwa vaksinasi pada dasarnya bukanlah satu-satunya cara untuk mengakhiri pandemi Covid-19, yang terpenting adalah masyarakat harus tetap disiplin menjalankan gerakan 3M yang dimaknai sebagai gerakan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Dengan kata lain, masyarakat tetap perlu mewaspadai penyebaran Covid-19 dengan 3M meskipun nantinya program vaksinasi berjalan. Program vaksinasi hanyalah pelengkap dari gerakan 3M, bukan untuk menggantikan gerakan 3M. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini