#KompetisiYoungMom-Bekerja atau di Rumah Saja, Seorang Ibu Tetaplah Tangguh

Seoarang ibu dilahirkan sebagai jembatan kebahagiaan rumah tangga melalui kehebatannya, sekalipun menjadi ibu pekerja atau ibu rumah tangga.

Perempuan, kini telah mentransformasikan dirinya menjadi sosok yang tangguh. Semangat emansipasi R.A. Kartini nampaknya semakin merasuk di dalam jiwa para perempuan. Terkhusus seorang ibu. Sudah banyak pilihan dan pertimbangan menjadi hal biasa dipecahkannya, termasuk urusan memilih antara bekerja atau di rumah saja. 

Advertisement

Tidak dapat dipungkiri, di era sekarang banyak seorang ibu bekerja. Tetapi masih ada pula yang memilih tinggal di rumah. Semua sah-sah saja dan tidak ada yang salah. Namun yang harus diperhatikan adalah bagaimana peranannya tetap aman di luar berbagai kesibukannya.

Meski seringkali banyak omongan miring tentang ibu pekerja, yang diduga melepaskan tanggung jawab dalam mendidik anak. Itu salah! Sebab menghakimi seseorang tidak dapat dilihat dari pandangan, perlu mengumpulkan beberapa bukti. Lagipula, tidak jarang juga, ibu di rumah saja, anak tetap tidak terurus.

Lantas bagaimana? Hanya ada satu jawaban, yakni memahami sebenar-benarnya untuk apa perempuan menjadi ibu. Dan tidak semua banyak yang paham, sebab pemahaman ini akan terus berubah seiring waktu. Menuntut seorang ibu agar tidak berhenti memahami bagaimana pola kehidupan keluarganya dari masa ke masa.

Advertisement

Bagi ibu pekerja akan sedikit rumit. Harus memiliki porsi masing-masing atas 24 jam setiap harinya untuk pekerjaan, keluarga dan dirinya sendiri. Sama halnya bagi ibu yang di rumah saja, juga rumit dalam membagi pekerjaan rumah, keluarga, dan dirinya sendiri. Sebab ibu rumah tangga pekerjaannya adalah menjadi guru sekaligus karyawan seutuhnya di rumah.  Ingat mom, Tuhan Maha Adil! pasti akan menyediakan beban pekerjaan yang sesuai bagi ibu pekerja atau ibu rumah tangga. Keduanya sama-sama melelahkan dan mengundang kesabaran. Hanya saja semua akan terasa ringan jika seorang ibu memahami untuk apa sebenarnya ada dalam sebuah keluarga.

Ada ibu yang diciptakan untuk banting tulang dan mendidik anak. Ada ibu yang diharuskan untuk membantu memenuhi pemasukan bagi keluarga. Ada ibu yang fokus mengurus anak di rumah 24 jam. Dan ada-ada lainnya yang semua itu mengerucut pada satu hal, yaitu menjadi ibu yang dapat diandalkan keluarga.

Advertisement

Ketahuilah mom, baik tidaknya keluarga yang paling memiliki tugas berat adalah ibu, sekalipun kepala keluarga adalah suami. Jika sehari saja seorang ibu marah atau lelah, maka akan ada masalah dalam keluarganya pada hari itu pula. Aku sudah merasakan, itulah sebabnya tulisan ini lahir. Lalu bagaimana solusinya? Hanya dua, seorang ibu harus pandai menjaga mood dan kewarasan raganya. Mood yang baik akan membawa suasana rumah menyenangkan, dan kewarasan raga akan membantu ibu menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Dan tentunya pekerjaannya di luar bagi ibu yang bekerja.

Percayalah mom, setiap ibu dilahirkan untuk menjadi kuat, yang melemahkan adalah dirinya sendiri. Karena ibu dituntut pandai menyelesaikan masalah dan meciptakan keluarga bahagia. Jika suatu saat kamu harus terluka, bangkitlah! Ibu harus tetap menjadi ibu apapun keadaannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Annisa Siwi Prastiwi, seorang ibu dan guru. Penyuka candi, senja dan museum. Menulis baginya adalah kewajiban.