#KompetisiYoungMom – Anakku Lahir dari Sholawat Jibril

Aku dan anakku adalah sepaket prihatin yang memupuk kesabaran untuk sebuah perjumpaan.

Setiap rumah tangga akan membawa ceritanya masing-masing. Aku contohnya, harus menunggu 16 bulan dari pernikahan untuk mendengar kata positif hamil. Mudah? Sangat mudah bagiku dan suami, tapi sering kali pandangan mata berbeda, sehingga banyak yang berpikir kami dirundung sedih ketika belum dikaruniai anak.

Advertisement

Padahal kami adalah pasangan yang santai, berkomitmen untuk pasrah dan meraih kebaikan sebanyak-banyaknya. Agar jika aku dinyatakan hamil, aku akan bangga menceritakan kepada anakku bagaimana kisahku selama menantinya. Namun, suatu ketika kami diperintah seorang ustadz untuk membaca sholawat jibril 100 kali dalam sehari. Sholawat ini sebagai jalan datangnya rejeki. Bukan sekadar dalam bentuk uang.

Awalnya kami berpikir tidak mampu, kemudian kami membagi dalam lima kali shalat, yakni 20 x 5 = 100. Alhamdulillah, lama-lama kami merasa enteng. Karena usut punya usut, ada yang tak kasat mata mengganggu tubuh diantara kami. Sesuatu yang ternyata sengaja dikirim oleh seorang rekan. Hingga kami harus membersihkan dengan berpedoman pada al-Quran dan as-Sunnah.

Hampir satu bulan berlalu kami merapalkan sholawat jibril, sambil meminta doa kepada janda baik yang baru saja kehilangan suaminya. Alhamdulillah, kami direstui, doa dan amalan kami diterima. Aku dinyatakan hamil. Meski sampai saat ini aku masih bingung, karena di bulan tersebut, kami hanya tiga kali menyiapkan adonan cinta di dalam kamar.

Advertisement

Kami bersyukur tanpa henti, kami tetap rutinkan membaca sholawat jibril. Harapan kami dikaruniai anak banyak nantinya, tapi banyak yang menghujat darimana biaya hidupnya, sebab suamiku belum memiliki pekerjaan yang tetap. Tiba-tiba, setelah hamil 12 minggu, kami mendapat pesanan celengan ka'bah sangat banyak, keuntungan bersihnya hampir Rp 4.000.000,00. 

Selain itu, sepanjang mengandung sampai melahirkan, bahkan sampai detik ini, aku dan suami jarang sekali mengeluarkan uang untuk kebutuhan anakku. Semuanya datang begitu saja dari orang-orang baik. Sungguh ini rejeki yang luar biasa.

Advertisement

Bahkan, ketika anakku lahir ke dunia, kami harus dipisah 14 hari karena aku terpapar covid dan positif. Aku harus bersabar, dan memasrahkan semua pada Sang Pencipta. Lagi-lagi anakku terurus dengan baik, rejeki selalu datang silih berganti. Kurasa ini jawaban dari setiap rapalan sholawat jibrilku.

Bergantinya hari banyak yang bertanya aku promil apa, aku hanya menyuruh mereka untuk giat bersholawat jibril. Sebab selain sholat fardhu, amalan lainku dan suami adalah memperbanyak sholawat, salah satunya sholawat jibril. Sholallahu 'alla Muhammad, sholalallahu 'alaihi wassalim, kubaca sholawat ini minimal 100 setiap harinya. 

Kenyataannya, aku dapat merasakan kelahiranku anakku dari amalan tersebut. Dimulai dari dinyatakan hamil sampai saat ini, rejeki anakku sudah mengalir dari tangan-tangan baik yang menjadi perantara Allah. Sugguh benar adanya, sholawat jibril memang mendatangkan rejeki. 

Barangkali ada mom yang belum dikaruniai keturunan, cobalah rutinkan dengan niat dan kepercayaan pada kuasa Allah. Jika belum bisa 100 kali, tiga kali saja dulu setiap selesai shalat wajib. Kemudian ditambah, asalkan berkelanjutan. Ingat mom, Allah menyukai hamba yang berkelanjutan dalam beribadah.

Kini anakku sudah memasuki bulan keempat, aku beri nama Rahyang Khawla ZenHuri Asfa. Artinya perempuan surga yang religius, welas asih dalam bertindak, berani dalam berdakwah dan suci dalam perjalanannya. Untuk mom yang masih menanti, aku doakan semoga benih cinta lekas ditiup dalam rahimmu dan tumbuh menjadi penyejuk bagi hati dan matamu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Annisa Siwi Prastiwi, seorang ibu dan guru. Penyuka candi, senja dan museum. Menulis baginya adalah kewajiban.