Malam masih sama.
Gelap, dingin, sunyi.
Yang berbeda adalah kenyataan bahwa hatiku telah mulai meninggalkanmu.
Tidak ada yang lebih mengecewakan dari rasa yang sudah terluka, mengembalikannya butuh waktu yang cukup lama. Namun berkat waktu, kini hatiku sudah mulai pulih kembali dari bentuk buih.
Kamu adalah mawar dan aku adalah insan yang pernah terlalu terbuai oleh keindahanmu. Aku pernah memiliki sebuah harapan bahwa kamu bukanlah mawar yang berduri. Sayangnya, tanpa kusadari kau memiliki perisai dari duri yang sangat sulit untukku susuri.
Rindu yang sewindu tak bisa kutipu dengan kata “aku tak apa”. Memori saat kau berlalu tanpa memikirkanku, seakan menjadi hantaman keras dibatinku, Yang bisa kulakukan adalah mempersilakan kau bahagia dengan lega dan biarkan aku kembali bertegur sapa dengan duka.
Sejujurnya luka semacam itu sudah tak asing bagiku, tapi teryata asumsiku padamu perlahan membunuhku. Kamu yang kukasihi menusukku dengan belati yang telah ku titipkan sendiri. Bukan kamu yang aku benci tapi egomu yang membuatku jatuh sampai tersungkuh.
Dan kau tahu yang membuatku tersiksa? Kenyataan bahwa kasih sayangku tak bisa hilang padamu. Bukan inginku mencintaimu tapi Tuhan menitipkan rasa itu padaku. Lantas, aku bisa apa? Bahkan hatiku bukan milikku. Pun ternyata cintamu tak hanya untukku.
Kamu membiarkan aku kecewa dengan rasa, sedangkan kau masih bisa tertawa bersamanya. Kau membawaku ke palung cinta palsumu, lalu kau menguburku dalam duka yang harus k ingat sampai tamat.
Harusnya aku sadari bahwa kamu dan cintamu hanyalah fatamorgana. Ilusi yang datang hanya untuk menggoda. Namun, sayangnya aku terlalu terbutakan oleh cintamu yang akhirnya mengkhianatiku.
Hey, tak bisakah kita berdua saja? Karena sendiri sepi dan bertiga luka.
Itulah yang ingin kukatakan padamu dulu, sampai akhirnya aku tak mampu mengucapkannya. Karena kamu telah mendahului untuk mengakhiri kisah yang sempat ingin kupertahankan dengan gagah. Kamu meninggalkanku semudah kau mencintainya. Cobalah kau terka, mampukah hati ini pulih dengan sepenuhnya? Sedangkan aku telah hancur dan banyak partikel yang lebur.
Kali ini seperti yang lalu, tanpa kau tau, kamu mulai menjadi masa laluku dan harus segera kututup pintu itu. Lalu, biarkan waktu yang menyembuhkan lukaku. Aku yakin Tuhan akan menggantimu walau bukan pasangan, mungkin saja seorang teman.
Kita adalah kisah cinta, yang ceritanya sudah kau bangun dan endingnya sudah kau susun. Terima kasih kamu memang yang terbaik perihal menyakiti.
Y_A_P_R
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”