Banyak orang mengatakan bahwa masa-masa SMA adalah salah satu masa yang paling berkesan selama hidup. Awalnya aku sempat skeptis, namun kemudian aku membuktikannya sendiri bahwa masa-masa sebelum memasuki bangku kuliah merupakan salah satu masa yang paling berkesan dan berpengaruh dalam hidupku. Aku akan memulai kisahku dengan memperkenalkan diriku sebagai siswa SMA yang biasa-biasa saja. Tidak terlalu pintar, tapi juga tidak bodoh-bodoh amat. Sejak SD aku dicap sebagai orang yang cukup ramah dan mudah berteman, sampai teman-temanku dari SD sampai SMA sering memberikanku berbagai nama panggilan akrab yang mereka buat sendiri.
Aku memiliki kehidupan SMA yang menyenangkan di SMA yang dicap sebagai salah satu SMA negeri terbaik di Surakarta walaupun pada awalnya diiringi dengan sedikit air mata karena culture shock. Hal itu karena bangku SMA merupakan pertama kalinya aku bersekolah pada sekolah negeri. Sebelumnya aku memang selalu bersekolah di sekolah swasta di mana teman-temanku lebih homogen dengan wali kelas yang selalu siap membantu dan memperhatikan murid-muridnya. Hal itu menyebabkan aku sedikit terkejut dan harus ekstra beradaptasi dengan kehidupan sekolah yang berbeda seratus delapan puluh derajat dengan sekolahku sebelumnya.
Pada awalnya aku sempat merasa tidak cocok bahkan berpikir untuk menyerah dan pindah sekolah saja karena sepertinya sekolah negeri bukanlah duniaku. Kemudian aku menangis dan mengadu kepada ibuku, namun beliau menyemangatiku dan memintaku untuk mencoba hingga beberapa minggu lagi. Aku setuju dan memutuskan untuk mencoba beradaptasi dan berkenalan lebih keras lagi. Ternyata, lambat laun aku bisa beradaptasi dan memiliki teman baru. Ternyata kehidupan di sekolah negeri tidak semenyeramkan yang aku pikirkan sebelumnya. Aku bisa mendapat banyak wawasan baru dari teman-teman yang memiliki latar belakang beraneka ragam.
Setelah beberapa waktu, aku menjadi lebih percaya diri untuk aktif mengikuti salah satu ekstrakurikuler yang ada di sekolahku. Karenanya aku jadi memiliki lebih banyak teman yang akrab denganku bahkan hingga saat ini. Kami sering mengerjakan tugas sekolah maupun kegiatan ekstrakurikuler bersama. Seiring waktu aku diberi amanah untuk menjadi sekretaris umum, sehingga menjadi sedikit lebih sibuk daripada teman-teman yang lain. Walaupun begitu, mereka selalu membantuku jika aku mengalami kesulitan. Pada saat hari raya idul adha, kami sering berkumpul bersama dan memasak sate bersama. Begitupula saat bulan Ramadhan, kami akan mengadakan acara buka puasa bersama.
Selain mengikuti ekstrakurikuler, aku juga menyibukkan diri dengan mengikuti organisasi yang ada di sekolahku, yaitu Majelis Musyawarah Perwakilan Kelas (MMPK). Bersama dengan OSIS, kami sering mengadakan acara ataupun program kerja bersama. Walaupun aku menjabat sebagai anggota Komisi C MMPK yang mengampu bidang pendidikan politik dan bidang kewirausahaan, namun aku tetap aktif menjadi panitia pada acara-acara yang diadakan bidang lain. Mulai dari sie humas, perkap, bahkan sampai sie dekorasi semuanya pernah aku coba karena aku memang senang mencoba hal-hal baru. Aku bersyukur memiliki teman-teman yang suportif dan bisa bekerja sama dengan baik, sehingga acara-acara yang kami selenggarakan bisa terlaksana dengan lancar.
Walaupun aktif dalam berbagai kegiatan nonakademik, orang tuaku berpesan agar aku tetap menjaga nilai pelajaranku di sekolah. Sehingga aku menyempatkan untuk tetap mengikuti beberapa les tambahan di luar sekolah untuk menambah pemahamanku mengenai pelajaran dan menjaga nilaiku agar bisa stabil. Aku mengikuti sebuah bimbingan belajar serta sebuah les bahasa Inggris setelah pulang sekolah. Karena les yang aku ikuti baru selesai pada malam hari, aku terkadang baru sampai rumah sekitar pukul 8 malam atau bahkan lebih.
Namun menurutku itu bukanlah pengalaman yang tidak mengenakkan, tetapi justru pengalaman yang menyenangkan. Hal itu karena melalui bimbel dan les yang aku ikuti, aku mendapat banyak wawasan dan pengetahuan baru. Selain itu aku juga mendapat banyak teman baru yang menyenangkan. Kami sering belajar bersama dan mempersiapkan UTBK bersama-sama. Seringkali kami belajar bersama di tempat bimbel dari pagi hingga sore. Bahkan saat ini walaupun sudah berkuliah di kota yang berbeda-beda kami tetap sering berkomunikasi. Seringkali kami bermain bersama pada saat mereka libur kuliah dan pulang ke Solo.
Dalam pelajaran di sekolah aku merupakan murid yang cukup menonjol dan dikenal oleh guru-guru. Beberapa guru masih mengingatku saat aku berkunjung ke SMA beberapa waktu lalu bersama teman-temanku. Memang aku sering menduduki bangku depan saat di sekolah, mungkin karena itulah guru-guruku masih mengingatku. Aku merasa sangat senang karena guru-guruku masih mengingatku hingga saat ini. Beberapa guru bahkan masih menyimpan nomor teleponku pada handphone mereka.
Jika mengingat masa-masa yang begitu sibuk itu, aku tidak yakin sanggup mengulangi kesibukan yang sama pada bangku perkuliahan ini karena materi yang diajarkan jauh lebih banyak dan kompleks dibandingkan pelajaran SMA. Jika diberi kesempatan untuk mengurangi kesibukan yang aku miliki saat itu, aku juga tidak akan mengambil kesempatan tersebut. Hal tersebut karena dengan banyaknya aktivitas dan kegiatan yang aku ikuti aku bisa mendapat banyak pengalaman dan teman baru yang sangat berharga.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”