Sebuah ruang kosong yang dipenuhi lukisan burung terlihat seorang pria yang sedang duduk di tepian jendela. Pria itu selalu menutup diri dan sangat kesepian. Lalu bagaimana burung-burung yang menghiasi ruangan tersebut apakah burung-burung tersebut membuatnya lebih baik?
Suatu hari di sebuah hutan sepasang burung putih hidup sangat bahagia, setiap hari mereka selalu berbagi kasih membangun sarang, merangkai ranting demi ranting dan menjadikan sarang itu penuh dengan cinta. Sarang tersebut besar, setiap pagi burung yang betina selalu bernyanyi di depan sarang tersebut lalu disaut dengan burung jantan. Mereka selalu bernyanyi setiap hari.
Pagi itu ketika mereka berdua sedang asik bernyanyi, burung jantan mencoba memberikan kejutan yang sebelumnya tak pernah ia lakukan, ia mencoba untuk meninggalkan sarang tanpa kabar dan cukup lama. Ia akan membuat sarang baru di tepian pantai. Burung jantan pun pergi ketika burung betina sedang tertidur. Penuh cinta ia memandang burung betina itu, sangat berat namun ia harus tetap membuatnya tetap bahagia.
Burung jantan pun membangun sarang di tepian pantai itu sendirian, bulan terus berganti dari yang setengah kini menjadi purnama. Tak terasa sarang itu mulai kelihatan bentuknya, lebih besar dan terdapat pemandangan yang indah. Di kala malam ia dapat melihat satu persatu bintang seperti bunga dan dikala pagi ia dapat melihat matahari terbit.
Ketika ia sedang menyelesaikan sarang tersebut seekor burung hitam betina tampak terjatuh di dekatnya saat terbang, burung hitam itu sangat kesakitan. Ia pun mencoba membantu burung hitam itu dengan membawanya ke sarang yang baru ia buat. Hari demi hari ia selalu membantu burung hitam tersebut hingga ia lupa tujuannya membangun sarang tersebut. Burung jantan putih itu pun jatuh cinta kepada burung betina hitam. Setiap hari mereka selalu terbang bebas di tepian pantai tersebut lalu pulang dengan penuh rasa cinta dari burung jantan putih. Burung jantan putih pun melupakan kekasihnya di hutan.
Saat burung jantan putih dan burung betina hitam sedang asik terbang mereka tak sengaja bertemu burung betina putih. Sungguh malang nasib burung betina putih mencari seorang yang ia cintai namun orang itu telah berpaling darinya. Tak ada satu katapun yang keluar dari mulut burung betina putih, ia pun pulang. Sarang yang ia bangun di hutan kini tinggal kenangan, sarang yang dibangun atas dasar cinta tersebut pun kini menjadi rasa benci. Burung betina pun pergi meninggalkan sarang tersebut. Namun berbalik engan burung jantan putih yang tak pernah bersedih usai ditinggalkan oleh burung betina putih, ia seperti tak pernah menjalin apa-apa dengan burung betina putih.
Burung jantan putih pun hidup bahagia dengan burung betina hitam untuk waktu yang cukup lama. Hingga suatu ketika burung betina hitam harus pergi meninggalkannya dan kembali ke utara tempat dimana seharusnya ia tinggal. Burung betina hitam tak mempunyai perasaan yang sama dengan burung jantan putih, hancur hatinya ketika mendengar bahwa burung betina hitam tak mempunyai rasa yang sama. Burung betina hitam pun pergi meninggalkan burung jantan hitam.
Hari demi hari burung jantan putih hidup dalam kesendirian, hingga ia memutuskan untuk kembali ke hutan menemui burung betina putih. Dilihatnya sarang yang dibangunnya dulu kini hanyalah sebuah kepingan ranting yang sudah patah berjatuhan. Setiap hari ia selalu mencari burung betina putih, hingga ia menemukan sebuah sarang yang cukup sederhana tidak besar dan tidak pula memiliki pemandangan yang indah. Di dalam sarang tersebut hidup sepasang burung jantan hitam dan burung betina putih yang pernah ia cintai. Sepasang burung tersebut hidup sangat bahagia. Melihat sepasang burung tersebut ia pun langsung pergi meningggalkan hutan dan kembali ke tepian pantai. Ia terbang dengan kepakan sayap yang dipenuhi penyesalan. Sungguh malang nasibnya burung jantan putih yang bahagia kini menjadi burung jantan putih yang kesepian dan selalu menutup diri. Hari-hari yang ia jalani kini dikelilingi kegelapan.
Lalu bagaimana dengan pelukis tersebut? Apakah ia pernah jatuh cinta lalu mengkhianatinya? Sungguh malang nasibnya jika kisahnya sama dengan sang burung jantan putih.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”