Kisah Nyata Lulus dari Quarter Life Crisis. Ternyata Kunci Melewatinya Sesederhana Ini~

Ini lebih ke sharing pengalaman aku menghadapi quarter life crisis. Dimulai dari triggernya sampai akhirnya aku bisa berdamai.

Advertisement

Di sini aku ingin menceritakan semua ini bukan untuk pamer, tapi sebagai contoh untuk teman-teman semua. Baik yang sedang menghadapi quarter life crisis ataupun belum atau yang sudah lewat. Terkadang, krisis ini bukan karena kita hilang atau belum ketemu passion kita, tapi lebih ke karena kita nggak sadar kita sudah ketemu dan sedang menjalankannya.

Jadi, aku punya seorang teman sekolah dulu yang berbisnis salon kecantikan. Setelah sekitar 4 tahun berkarier, dia akhirnya punya 3 cabang salon, sering jalan-jalan keluar negeri, bahkan berteman dengan banyak orang-orang hebat dan influencer-influencer dari ibukota. Pokoknya keren banget! Di saat aku melihatnya, yang ada dipikiran adalah:


Gila, salut banget. Dia usaha keras dari nol sampe sekarang.


Advertisement

Namun, teman baik gue yang lain melihat dengan cara yang sangat bebeda. Dia berpendapat: Kalo gue ngeliat dia, gua mikirnya kok dia sekarang lebih sukses sih dari gue. Padahal dulu pas sekolah, gue loh yang ranking 1, gue yang pinter.

Opini dia secara tidak langsung berhasil mencuci otakkku dan aku mulai membanding-bandingkan diri sebagai pribadi yang kecil dan gagal. Pemikiran ini benar-benar mengubah kepribadianku. Aku yang dari awalnya optimis tiba-tiba mulai pesimis, yang semangat kerja walaupun badai menghadang, kena gerimis aja lari duluan, dll. Sampai akhirnya suatu hari, tiba-tiba SNAP:

Advertisement

Gila, mau sampai kapan depresi begini? Mau sampai kapan ngebandingin diri sendiri? Dia bisa begitu karena dia kerja keras begitu lamanya. Aku? Mulai aja belum!

Berlandaskan dari pemikiran itu, aku mulai pelan-pelan mengatur diri, menyusun rencana untuk bangkit lagi. Pertama-tama, aku pastinya harus tau dimana aku berdiri, in this case aku harus kenal siapa aku. Kebetulan di nakas samping tempat tidurku selalu ada buku notes random dan pen, saat itu juga aku langsung nulis apa aja yang sudah aku lakukan dari waktu kuliah sampai lulus, kegiatan organisasi, kepanitiaan event-event kampus, teman-teman dari negara mana aja yang aku pernah bentuk, bahkan hal-hal aneh yang nggak berguna tapi bikin aku happy dan inget terus tanpa perlu liat foto atau souvenirnya.


And then, I saw this on Youtube!


Di sebuah acara digital influencer awards, Cassey Ho berkata…


My dad once said…you have 3 choices. You can either be a doctor, a lawyer, or…a failure.


This kind of trigger me to search more. Dan setelah googling, aku nggak sengaja buka satu website yang nulis, pada umumnya orang tua di Asia berharap kalau anaknya bisa menjadi dokter/engineer/pengacara, bukan berkerja di bidang seni. And here's the second SNAP, sebagai lulusan biomedical engineer (BME, teknis biomedis, gampangnya ini jurusan yang belajar kedokteran melalui mesin, elektro, dan logika) aku uda berhasil memenuhi 2 dari 3 best career for Asians parents loh! Karena aku ada di antara dokter dan engineers (btw, lulusan BME nggak punya izin praktek ya) dan aku juga sedang bekerja di perusahaan medical device manufacturer. Apalagi yang dicari? Tugasku sekarang adalah berkomitmen di bidang ini, supaya bisa sukses seperti temanku tapi dengan cara dan cerita aku.

Sama seperti halnya berperang, sebelum berperang, komandan pasti akan membuat strategi perang, dan salah satunya ada mempelajari medan perang. Sama halnya disaat teman-teman lagi gundah atau merasa hilang. Coba berhenti sebentar, cek lagi dimana kalian berdiri, kenali diri kalian lebih lagi, untuk sejenak coba lupain aku yang kita kira kita kenal, lupain juga aku versi orang lain. Di saat kalian sudah mengenali diri kalian sendiri, kalian sudah tau dimana kalian berdiri, maka kita bisa dengan lebih leluasa menyusun strategi-strategi berikutnya.

Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk mengenal diri sendiri. Aku? Kebetulan aku tipe pemikir. Aku memilih untuk diam sendirian di kamar dan berpikir, lalu menuliskan pemikiranku di random note. Ada juga mereka yang memilih untuk ngobrol dan sharing dengan teman-teman terdekatnya. Juga ada yang memilih dengan berkarya di platform-platform online. Apa pun caranya, pastikan kamu merasa aman dan nyaman yah guys.

Good luck!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Spilling irregular ideas through words