Namaku Amel, aku mulai mengenal dunia pacaran semenjak lulus kelas tiga SMA. Dulu aku memang termasuk orang yang kuper dan ansos, makanya aku lambat untuk dapat belajar bekomunikasi dengan lawan jenis, tak seperti teman–teman ku yang lainya.  Dan aku bisa mengenal pacarku (yang kini menjadi mantan) itu lewat social media (facebook). Semenjak aku punya pacar dulu,  kebiasaan sehari–hari ku mulai berubah. Yang tadinya  HP cuma buat scrool timeline di sosmed, jadi buat teleponan dan chat-an setiap malam. Yang tadinnya main cuma sama temen cewek jadi ada dia yang suka menemaniku jalan. Hingga pernah membuat momen double date bersama sahabatku dan juga pacarnya tentunya.
Dua tahun berlalu, hubungan kami pun berjalan hampir sama dengan orang–orang yang berpacaran cinta monyet pada umumnya, hubungan yang berjalan tanpa komitmen yang hanya memikirkan kesenangan dan keseruan sesaat tanpa memikirkan masa depan. Dan juga  sering kali putus nyambung hingga dua atau tiga kali, yang di latar belakangi dari hal–hal  yang begitu sepele hingga ke hal yang benar–benar mengharuskanku untuk mengakhiri hubungan itu.
Namun nyatanya rasa sakit hati  yang terasa setelah mengenal cinta monyet itu tak mudah untuk dilupakan begitu saja. Mungkin karna aku yang terlalu berekspetasi lebih pada hubungan itu hingga berakhir dengan kekecewaan.
Dan akibatnya, aku berani menjalin hubungan singkat dengan  orang yang baru kukenal dan lebih tua puluhan tahun dari ku saat itu. Hubungan yang terjalin bukan karna suka, melainkan pelampiasan atas sakit hatiku kepada dia (mantanku). Dan hubungan itu tak berlanjut lama, hanya sampai ketika aku baru menemukan lingkungan yang baru dan benar–benar membuatku mampu memaafkan dan mengikhlaskan semua yang terjadi.
Hingga akhirnya aku mulai benar–benar nyaman dan berdamai dengan keadaan. Dua tahun aku belajar menyibukan diriku dengan hal–hal yang bisa membuatku dapat melupakan semua yang sudah berlalu. Karna aku sadar, berlama-lama untuk berlarut dalam kesedihan tidak akan baik untukku.
Dan setelah 2 tahun kemudian, Tuhan memperkenalkanku dengan seorang lelaki yang awalnya sama sekali tak ku minati.  Namun karna kesunggguhanya untuk  membersamaiku, aku memutuskan untuk berkomitmen bersamanya. Urusan berjodoh atau tidak nya ku serahkan semua pada yang di atas. Semoga kali ini Tuhan mempertemukanku dengan orang yang tepat.
Based on true story of Amelia.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”