Kalau menceritakan gimana bandelnya waktu SMA kayaknya nggak abis-abis ya~
Benar-benar kayaknya masa SMA itu masa-masa sok tahu banget tentang kehidupan, paling merasa jago, paling benar, dan banyak banget sok-sokan lainnya. Kali ini aku mau cerita gimana sih aku dahulu waktu pertama kali bisa naik motor di waktu masa ABG alias Anak Baru Gede.
Jadi, aku belajar untuk mengendari sepeda motor waktu itu ketika aku menginjak kelas 11 SMA, aku belajar dengan ayahku kurang lebih satu bulan dan setelah itu aku sudah mengendarai sepeda motorku sendiri dan sudah mulai berkemudi ke jalan raya yang besar, seperti jalan antar provinsi dan jalan-jalan 4 lajur yang ada di kotaku.
Kalau mengingat dahulu, aku benar-benar nggak pernah mengendarai sepeda motorku dengan pelan, apalagi kalau sendiri dan lagi kesal sama sesuatu, inginnya ngebut aja, bukan main, mau niru Valentino Rossi~
Sampai pernah waktu itu aku di jalanan yang lumayan besar, di mana banyak truk dan bus yang lewat di jalan itu, suatu ketika aku ingin menyalip truk yang ada di depanku, aku memegang dan menarik gas dengan sangat kuat, tapi aku tidak menyadari kalau ada juga bus yang sedang melaju dari arah berlawanan.
Ketika aku menyalip dan masih berada di sisi tengah truk, bus itu datang dan berjalan sangat cepat tepat sekitar 2 atau 3 sentimeter di sebelahku, aku benar benar berada dan diapit 2 kendaraan besar dan kecepatan sepeda motorku waktu itu sekitar 90km/jam.
Memang itu pengalaman yang cukup gila menurutku, untung saja aku waktu itu bisa tetap seimbang dan tidak ada benturan yang terkena di badan atau sepeda motorku, jadi aku tetap bisa terus berjalan dan tidak terjatuh, mungkin kalau aku terjatuh dari sepeda saat itu, aku sudah tidak ada lagi di dunia ini.
Kini pengalaman itu sudah lama berlalu, aku sudah beranjak dewasa, kalau dipikir-pikir yah, di umur yang sudah nggak remaja ini, di umur yang udah mau menginjak 20 tahun ini, aku rasa, aku nggak bisa senekat dahulu lagi, sekarang aku mengendarai sepedaku dengan pelan, hati hati, tenang, saling menghargai orang, dan selalu waspada.
Namun, walau kini gejolak jiwa yang arogan sudah mulai reda, sebenarnya api ambisi itu tetap ada di dalam diriku, namun sudah tak menyala dan membara seperti dahulu, mungkin untuk saat ini, aku sudah tahu diri lah lebih tepatnya.
Terlepas dari semua arogansi yang aku punya dahulu, ada  yang aku pahami dari kisah remajaku itu, seperti terkadang aku berpikir, bahwa anak muda kadang terlalu arogan dan berani karena keterbatasan pengetahuan mereka. Seakan jiwa mereka mendorong mereka untuk mencoba berbagai hal sesuai dengan naluri mereka.
Jiwa mereka dan emosi mereka mendorong mereka untuk menjadi berani dan nekat mengambil risiko apapun karena jiwa mereka tahu bahwa anak muda ini memiliki banyak kekurangan pengalaman untuk bekal hidupnya.
Saranku, untuk kalian yang munkin para anak remaja yang membaca tulisan ini, kalian boleh mencoba berbagai hal, tetapi juga belajarlah mengendalikan emosi kalian, dan juga berpeganglah yang kuat terhadap nilai-nilai yang baik yang kalian temui di kehidupan kalian. Jika kalian ingin melakukan sesuatu hal, pastikan hal tersebut tidak merugikanmu pada masa depan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”