Film yang berjudul Kim Ji Young, Born 1982 diadaptasi dari sebuah novel karya Cho Nam-joo yang menuai pro kontra di masyarakat karena mengangkat tema isu feminisme yang sampai saat ini masih dianggap tabu di Korea Selatan. Film ini dibintangi oleh Jung Yu-mi (Kim Ji-Young) dan Gong Yoo sebagai suami Kim Ji-Young (Dae-hyun).
Film garapan sutradara Kim Do-young ini menceritakan kisah hidup seorang wanita bernama Kim Ji-Young yang lahir pada era 80an di keluarga yang kental dengan budaya patriarki. Sehingga pada suatu ketika ibunya sampai meminta maaf pada mertuanya karena sudah melahirkan anak perempuan, bukan laki-laki. Karena anggapan mertuanya, anak laki-laki lebih menguntungkan ketimbang anak perempuan ketika sudah dewasa, yang mana mereka bisa bekerja dan menghasilkan uang serta dapat membiayai hidup orang tua.
Diremehkan karena terlahir sebagai perempuan, membuat Kim Ji-Young bertekad untuk sekolah tinggi agar mendapatkan pekerjaan yang mapan kemudian menjadi wanita yang mandiri dan sukses. Hingga akhirnya ia bekerja di sebuah agensi kehumasan yang kemudian menikah dan mempunyai seorang anak. Setelah menikah dan diketahui sedang hamil, Kim Ji-Young dipaksa berhenti dari pekerjaan yang selama ini ia impikan dan menjadi ibu rumah tangga. Kemudian ia mulai merasa kehilangan jati dirinya dan mulai menunjukkan rasa jenuh sebagai seorang istri, ibu, dan menantu karena ia dihadapkan dengan seorang mertua yang menuntut ‘sempurna’ dalam rumah tangga anaknya.
Suatu ketika ia berkunjung ke rumah ibu mertuanya bersama suami dan anaknya. Ia membantu sang mertua di dapur dan ia mulai panik ketika suaminya membantu mereka di dapur untuk mencuci piring karena ibunya mulai menyindir dirinya yang sangat beruntung memiliki suami seperti anaknya seolah-olah keterlibatan suami di dapur menjadi sebuah kelemahan Kim Ji-Young sebagai istri.
Ketegangan sangat jelas tergambarkan bagaimana adanya ketidaksukaan sang mertua terhadap dirinya dan ia yang merasa tidak nyaman. Kemudian suasana menjadi lebih tegang ketika Kim Ji-Young menegur sang mertua dengan nada yang tinggi mengenai status quo yang terjadi selama ini sehingga membuat suaminya membawa Kim untuk pulang dengan beralasan Kim sedang tidak enak badan untuk mencegah konflik ini berkepanjangan.
Lambat laun, Kim Ji-Young menjadi berubah, mulai dari berbicara menjadi orang lain, terkadang menjadi seperti ibunya, kakak perempuannya atau orang lainnya. Dari sini, kita belajar bahwa saat ini Kim mengalami masalah mental yang serius dan sangat membutukan pertolongan. Sehingga mengajarkan kita bahwa wajar-wajar saja bagi seseorang yang mengalami depresi untuk meminta pertolongan pada seorang ahli.
Permasalahan yang terdapat dalam film ini juga menggambarkan kondisi sesungguhnya dalam kehidupan nyata. Potret dari seorang Kim Ji-Young yang mengalami diskriminasi pada perempuan. Sehingga ecara keseluruhan, film ini dengan berani buka suara dan berdiri dalam menghadapi ketidaksetaraan dan perundungan gender dalam sebuah masyarakat.
Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”