Ketika Rindu, Aku Menulis Tentang Kita, Begitulah Caraku Menemukanmu

Aku pernah terluka, saat kamu bilang tidak. Lantas kamu berlalu, membiarkan aku yang hanya termangu bingung. Tidak tahu harus berbuat apa. Padahal untuk mengatakannya, aku butuh waktu dan keberanian yang luar biasa. Tapi, itu semua pupus.

Advertisement

Kala itu, aku belum banyak melihat kisah roman  dilayar kaca, yang berkisah bahwa perempuan memang biasanya begitu. Pengetahuanku tentang apa yang kurasakan masih sangat terbatas. Aku tidak tahu, jika mungkin saja kamu hanya butuh ruang dan sedikit upayaku. Lantas bilang iya kemudian, seperti banyak kisah yang berujung happy ending.

Aku hanya perlu mengejarmu, karena kata tidak, bukan benar-benar keluar dari hatimu yang terdalam. Tetapi kamu sendiri tidak tahu. Begitu kira-kira banyak cerita kupelajari tentang bagaimana wanita menyembunyikan perasaannya. Tapi sayang, pengetahuan itu kumengerti hari ini. Ketika semuanya telah jauh hari, minggu, bulan bahkan tahun berlalu.

Adakalanya, kini aku sangat optimis, dulu kamu mencintaiku. Karena untuk hari itu, dimana aku merasa sangat terluka, ada banyak kisah telah kita lalui bersama. Caramu melihatku, setiap kali melangkahkan kaki bersama. Segala perhatian yang kau berikan. Membuatku memiliki keyakinan, aku istimewa di matamu. Meski, akhirnya aku harus menerima kenyataan pahit itu.

Advertisement

Tahukah kamu, aku sangat takut kehilangan dirimu. Semua hal indah yang menggairahkan hidupku. Kamulah yang membuat aku memiliki keberanian untuk bermimpi, bangun dan berusaha mewujudkannya. Aku merasa memiliki cukup alasan untuk melakukan banyak hal, kamu. Aku berharap kamu tahu itu. Sehingga kusimpan rapat keberanianku untuk mengungkapkan kebenaran perasaanku. Aku benar-benar takut kehilangan, bahkan ketika kamu belum menjadi milikku.

Kini, kamu memang bukan milikku. Tidak ada kata kita diantara aku dan kamu. Tetapi mencintaimu tetap adalah hal terindah dalam hidupku. Namamu ada disalah satu bagian hatiku dan akan tetap ada disana.

Advertisement

Ketika aku merindukanmu dan berharap ada kita, kucoba merangkai kata dan menuliskan kisah-kisah yang kurindukan itu. Aku masih menemukan dirimu, yang kini entah dimana, membangun kehidupan dengan siapa. Tetapi satu hal yang kamu perlu tahu, seandainya waktu bisa diputar ulang, aku juga tidak berharap kisah kita berubah. Karena semua yang telah terjadi bersama rasa sakit itu, adalah hal terbaik dalam hidup yang berhasil mendewasakan diriku.

Meski terluka, kucoba akhirnya memahami bahwa kamu tidak pernah mengecewakanku. Begitulah caramu mencintaiku. Aku hanya butuh memahami jalan hidup yang Tuhan telah pilihkan untuk kita. Gadisku, luka itu memang membekas, tetapi percayalah, karena waktu hal itu telah menjadi kebahagianku. Penanda bahwa aku pernah mencintai hingga terluka.  

Dariku yang mencintaimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis lepas bisa ditemui di : juliusdeliawan@gmail.com