Ketika Penulis Merangkai Sebuah Cerita, Apakah Harus Sesuai dengan Kehidupan yang Dijalaninya?

Salahkah aku bermain dengan imajinasiku dan mencurahkannya ke dalam tulisan?

Suara mesin ketik ini pun perlahan mulai berbunyi. Berbunyi pertanda bahwa huruf demi huruf mulai bermunculan dibuat oleh sang penulis untuk merangkai sebuah kata indah yang sangat membekas dihatinya maupun dihati pembacanya.

Advertisement

Selembar kertas putih yang melambangkan kesucian itu kini mulai dibasahi tinta hitam yang perlahan keluar dari mesinnya. Mesin tua di atas meja yang terletak di pojok kamar penuh kesunyian kini menjadi tempat segudang untuk merekam banyak memori kenangan.

Di sebelah kiri terdapat sebuah kotak musik, kotak musik berwarna merah berbentuk bundar dengan hiasan boneka barbie perempuan berambut panjang dan berwarna pirang. Sesekali kotak musik itu aku putar pelan-pelan, alunan musik klasik mulai terdengar dengan boneka yang tampak menari  di atasnya, hilang semua penat dipikiran ketika jari jemari ini mulai beranjak mengetik dengan mata yang melihat indahnya boneka menari dengan diiringi musik klasik.

Jagad raya merupakan tempat hidup makhuk yang bernyawa termasuk manusia. Manusia mempunyai banyak kegemaran yang berbeda-beda. Entah itu sepak bola, menari, bermain game, membaca bahkan menulis.

Advertisement

Perseturuan antara aku yang kini mulai menyukai dunia menulis dan dia yang sampai saat ini masih belum bisa dijelaskan. Semakin hari semakin membara saja ketika mendapati cerita yang aku tulis. Ketika ketidakpercayaan antara apa yang aku tulis dan apa yang telah dibaca, yang dianggapnya semua cerita itu nyata.

Ketika seorang penulis merangkai sebuah cerita apakah harus sesuai dengan kehidupan yang dialaminya? Sungguh miris jika semua karyanya adalah kenyataan dari dunia yang ia alami. Apakah salah jika seorang penulis berimajinasi mengenai cerita yang ditulisnya ?

Advertisement

Perbedaan persepsi kini mulai merambat dan menggemparkan hati pembacanya. Dari yang semula mengenal tulisan itu hanya hiburan semata kini mulai mengubah persepsinya persepsi yang menyatakan bahwa itu merupakan kisah nyata sang penulisnya.

Ketika aku mulai berimajinasi dan membuat serangkaian kata yang digabungkan menjadi sebuah cerita yang seolah nyata dan belum tentu apa yang sebelumnya aku alami, apakah itu salah ?

Dia si pembaca kini mulai percaya bahwa tulisan yang ku buat sepenuhnya merupakan kejadian yang telah menimpaku. Ditambah dengan orang sekitar yang juga seorang pembaca membuat hati diselimuti awan tebal yang tak dapat ditembus oleh sinar mentari yang amat terang. Hanya kata-kata iya yang dapat menyelesaikannya. Pada kenyataan yang sebenarnya hati sang penulis tak mampu untuk berkata itu. Beribu-ribu penjelasan pun tak mampu menembus awan yang sudah terlanjur menghitam dan menebal.

Aku hanya ingin menulis dan mengembangkan imajinasiku, tanpa ada anggapan bahwa setiap karya yang aku ciptakan adalah kejadian yang pernah menimpaku. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini