Ketika Kamu Menjelang Usia 30 dan Masih Korea-koreaan, Why Not?

Kami hanya melakukan apa yang membuat kami bahagia, selama itu tidak merugikan orang lain.

Sejujurnya, bukan hanya aku yang masih seperti itu. Banyak dari teman-teman sehobiku yang begitu.

Advertisement

Nyinyiran, jelas kami dapatkan. Mulai dari "kokoreaan mulu, kapan kawinnya?"

"Pantes aja lelaki pada mundur, ngurusin oppa-oppa terus sih."

"Ya ampun, inget umur, Woi!"

Kadang suka pengen ketawa aja. Padahal ini hidup kami, yang tahu apa yg bisa buat kami bahagia ya kami sendiri. Kami bahagia hanya dengan lihat mereka perform, dengerin musik mereka, beli album juga merch mereka. Sama seperti kebahagiaan beberapa orang ketika mengoleksi miniatur, action figure, fashion, skincare mahal hingga tas branded.

Kami juga sudah cukup dewasa untuk memilah mana real life atau sebatas halu. Kami menyukai oppa-oppa ya ,sebatas suka, pelepas penat dari masalah kantor, masalah hidup. Gak sampai ingin memiliki bener-bener. Kita juga mikir kali hahaha.

Advertisement

Kami terjun ke dunia Kpop dilatarbelakangi berbagai alasan. Ada yang pengalihan dari patah hati gagal nikah, karena pengen ketawa melepas beban kerjaan melihat ulah oppa yang lucu, ada yang memang suka musiknya, dan ada yang memang terinspirasi dari kerja keras para oppa.

Setelah kenal dunia Kpop, hidup kami lebih berwarna. Kami jadi lebih menghargai sebuah karya. Karena ingin mendukung para oppa, kami usahakan beli album dan download lagu original, no bajakan. Kami juga terbiasa bekerja keras dan berhemat agar bisa menonton konser grup kesukaan kami. Karena tidak setiap tahun mereka bisa selalu datang, jadi di saat ada kesempatan, tabungan sudah memadai. 

Advertisement

Kami juga semakin bersemangat menggapai mimpi, melihat oppa yang bekerja keras menghidupkan mimpi-mimpinya. Jadwal yang padat, latihan hingga larut, tidur hanya beberapa jam. Itu tidak membuat mereka patah arang. Itu semua menginspirasi agar kami mempunyai etos kerja yang kuat seperti itu. Melakukan apa yang kamu sukai dan menyukai apa yang kamu lakukan.

Kpop bukan hanya milik mereka yang berumur belasan. Toh bahagia tidak bisa diklasifikasikan menurut usia. Dan bila ada yang bilang, tapi laki-laki tidak suka perempuan yang korea-koreaan. No, sekali lagi itu masalah mindset. Bila laki-laki yang kami temui tidak menyukai kami yang kokoreaan ini, berarti belum jodohnya. Sesimpel itu, karena di luar sana masih banyak yang akan saling menghargai hobi masing-masing pasangan. Tanpa harus saling memaksakan kehendak. Hanya saja, kami belum saling menemukan.

Kami hanya melakukan apa yang membuat kami bahagia, selama itu tidak merugikan orang lain. Itu saja. Karena, kalau bukan kita yang membahagiakan diri kita, lantas siapa lagi? 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

penyuka buku, coklat, kamu, dan SEVENTEEN. 90 Line :)