#HipweeDaebak-Bak Kutub Positif dan Negatif yang Tak Bisa Menyatu, K-Drama Bisa Menjadi Perantaranya.

Penyuka drama Korea pasti related degan kisah ini!

Decakkan hingga cacian begitu banyak keluar dari bibir mungilnya, seakan ada yang kurang rasanya jika tak melakukan hal itu. Gadis itu bahkan tak segan-segan untuk meninggikan suaranya, padahal wanita paruh baya itu adalah orang terpenting dalam hidupnya. Ah, miris memang jika mengenangnya. Sementara wanita itu hanya terkekeh pelan, sesekali merajuk manja pada gadis berusia 16 tahun itu. Tak henti-hentinya menggoda hingga gadis imut itu merengek meminta pertolongan teman hidupnya, suaminya.

Advertisement

Begitu hampir setiap hari, malah, setiap ada kesempatan, gadis penyuka boneka dan musik, serta wanita paruh baya yang selalu tersenyum di depan televisi sore hari, ketika semua pekerjaan rumahnya sudah selesai. Walaupun terbilang wajar karena mereka adalah ibu dan anak, namun tetap saja orang-orang sekitar mereka terlalu sering melerai pertengkaran sengit hanya karena Ibu yang ingin anaknya mencoba menonton drama favoritnya, drama Korea, sementara anaknya yang keras kepala tak menyukai semua hal yang berbau Korea Selatan dan lebih menikmati alunan musik yang is mainkan melalui piano.

Sampai suatu waktu, dengan wajah tak berdosa, sang ibu menyodorkan satu DVD drama Korea Selatan dengan dalih itu sangat sesuai kehidupan anaknya; percintaan yang romantis, kehidupan sekolah dan juga pesona-pesona dari cowok tampan yang terpampang di cover DVD tersebut. Alhasil, terpincutlah sang anak untuk menonton. Hingga terus menerus berganti dari drama satu ke yang lainnya, melontarkan banyak pertanyaan dan diskusi dengan sang Ibu, berbinar-binar ketika membicarakan drama Korea terbaru bertukar pendapat tentang jalan cerita, sampai di mana sang anak terus menyelam lebih dalam di dunia Korea Selatan.

Belajar huruf hangul dan budayanya, bermimpi untuk melanjutkan studi di sana, mengenal artis kpop dan "pujaan hati"nya (Chanyeol EXO), serta menjadikan Korea Selatan dan dunianya sebagai salah satu motivasi agar tetap semangat. Tahun demi tahun terus bergulir, tanpa ia sadari, bahwa Korea Selatan menjadi sebuah perantara yang sang ibunya bangun untuk mereka agar bisa terus berdiskusi, klop di dalam pembicaraan, serta menjadi teman bercerita yang asyik.

Advertisement

Sebelum akhirnya, penglihatan sang ibu terganggu, ia tak lagi bisa melihat dengan jelas karena matanya harus dioprasi. Mereka tak lagi bisa menghabiskan 16 episode dalam sehari, tak lagi tertawa, menangis, bahkan tertidur berdua ditemani lampu remang-remang dan selimut yang melindunginya dari hawa dingin, berdegup kencang tak kala drama favorit mereka mengeluarkan episode terbaru, atau hanya memperdebatkan siapa yang lebih memesona.

Hingga detik ini, sang anak masih tetap berdiskusi bersama sang ibu dengan lebih banyak bercerita tanpa menonton bersama, walau begitu, keduanya senang karena KDrama masih menjadi perantara dalam komunikasi mereka.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini