1 tahun yang lalu tepatnya bulan januari 2019, aku menjalin komitmen dengan seorang lelaki yang ku temui di bulan juni 2018 dari bulan itu lah aku dan dia bertemu, berkenalan dan memulai komunikasi. Aku dan dia sering kali berkumpul dengan teman-teman hanya sekedar untuk canda tawa dan membicarakan hal-hal yang kadang membuat kita lebih berpikir. Pada bulan juli kami harus dipisahkan oleh jarak yang lumayan jauh menurutku, aku berada di kota Yogyakarta untuk memenuhi kewajibanku yaitu bersekolah. dan dia  berada di Cilacap untuk bekerja. Hari demi hari kami lalui dengan kesibukan masng-masing hingga membuat kami jarang berkomunikasi, walaupun jarang berkomunikasi tetapi kami tetap menyempatkan waktu untuk memberi kabar satu sama lain.
Hubungan jarak jauh tentu tidak mudah untuk dijalani, pasti akan ada perdebatan, perbedaan pendapat, kesalahpahaman dan masih banyak lainnya. Kami sering mengalami itu semua hingga saat ini. Saat hubungan kita sudah jalan 2 tahun. bahkan kami sempat tidak berkomunikasi sama sekali karna kesalahpahaman, yang membuat kami tidak mengakhiri hubungan adalah karena kami saling percaya dan saling mengalah. Jika ada yang bertanya 'mudah tidak sih menyelesaikan masalah entah itu bertengkar atau ada kesalah pahaman dengan hubungan yang jaraknya jauh?' jawabanya tentu tidak mudah, kami hanya menyelesaikannya via chatting atau telepon.
kami memiliki rencana  untuk bertemu pada libur hari raya indul fitri tapi rencana kami gagal karna anjuran pemerintah yang melarang mudik karna adanya pandemi. akhirnya kami memutuskan untuk menunda pulang kami hingga keadaan membaik, semenjak pandemi itu aku dan dia hampir setiap malam bercerita tentang hari-hari kami masing-masing melalui video call, yang kami ceritakan pasti ada hal-hal konyol bahkan hal-hal memalukan  yang terjadi hari itu. terkadang kami juga membahas apa yang akan terjadi kedepannya dalam hubungan ini.
jari demi hari kulalui dengan begitu berat, karena apa? Karena orang tuaku tidak menyetujui hubunganku dengan dia entah apa alasannya, perkataan orang tuaku selalu terngiang-ngiang di pikiranku mungkin juga di pikiran dia. aku dan dia sempat pasrah untuk mengakhiri ini semua tetapi kepasrahan itu tidak terjadi setelah kami membahasnya dengan kepala dingin kami percaya semua akan indah pada waktunya dan mungkin sekarang bukan waktunya unuk indah.
kami menjalaninya dengan berat, tidak pernah lagi video call atau telepon. kami berkomunikasi hanya via chatting saja tetapi itu tidak menjadi masalah buat aku dan dia. kami bertahan sejauh ini karna kami yakin suatu saat nanti orang tuaku akan luluh kembali dan yang membuat kami bertahan sejauh ini karna kami saling menguatkan satu sama lain dan tidak pernah mempermasalahkan keadaan ini, kami menikmati hubungan backstreet ini.
Bagaimana dengan cerita perjalanan cinta kalian?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”