Ketika Cinta Pertama, Tapi Gagal? Nggak Masalah!

Apa yang kita lakukan ketika patah hati?

Saya menulis narasi ini diiringi lagu "First Love" dari Nikka Costa. Ya, ternyata lagu ini sudah lama sekali ya, tetapi menjadi hits lagi gara-gara aplikasi Tiktok. Baru-baru ini ada orang yang bercerita kepadaku tentang kepatah hatiannya. Usianya masih 23 tahun dan tengah persiapan bekerja. Di tengah penyesuaian menjadi seorang fresh graduate, orang tuanya menanyakan tentang siapa pacarnya.

Advertisement

Selama kurang lebih dua tahun, mereka menjalin hubungan tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Yap, backstreet yang menjadi petaka serasa back stab (ditusuk dari belakang). Diam-diam pacarnya dulu adalah orang yang dipercaya oleh orang tuanya sejak kecil sebagai sosok 'abang'. Dia sering membantu keluarganya, karena memang masih keluarga tapi jaraknya jauh. Eh enggak tahunya pas jalan kok jadi nyaman. Dan kebetulan ini adalah pengalaman pacaran pertama yang boleh disebut dengan first love.

Ya, lagi-lagi cinta bukan karena dia siapa, tapi cinta memang datang begitu saja. Ia mengalir secara alami dan sejatinya suci dari orang lain. Widih. Teringat juga dulu penulis pernah patah hati karena di-ghosting oleh cowok yang aku suka, ya gitu sih lebih karena cinta sepihak. Hahahaha. Makanya, di sini aku mau bagi tips ala-ala untuk melapangkan siapapun yang sedang patah hati.

Pertama, Your feeling is valid. Perasaan apapun yang kamu rasakan itu memang nyata adanya. Perasaan itu muncul sebagai respons emosi yang ada. Tidak apa-apa kok kamu nangis sesenggukan, atau nangis menjerit. It's okay. Tapi, tetap perhatikan sekitar ya, jangan sampai membuat sekitar menjadi khawatir karena dikira penyebab tangisnya adalah mereka. Hehehe

Advertisement

Kedua,  kita perlu sadar saat patah hati mungkin merasa semesta tidak berpihak pada kita. Kayaknya semua keadaan yang serba salah bertumpuk menjadi satu pada kita. Semisal, dalam kepatah hatian kita orang tua juga turut campur dalam memaksa segera putus walau kita sudah berusaha melobi untuk meminta waktu jeda terlebih dahulu. Ya kejadian semacam itu begitu saja terjadi. Kita boleh meyakini diri kita ini tidak salah apa-apa. Kita manusia yang membutuhkan beberapa waktu untuk menerima suatu penolakan. 



Termasuk ketika kita yang menjadi pihak yang diputusin, mungkin harga diri terlukai hingga merasa diri tidak ada nilainya di mata orang yang kita sayangi. Kita cenderung membandingkan dengan orang ketiga, misalnya. It's okay nothing lasts forever.

Ketiga, buat kamu pemuja cinta pertama, tenang gagal itu tak apa. Cinta pertama tidak harus terwujud. Untuk menyadari ini, kamu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Apalagi ketika kamu mengingat perjalanan beberapa waktu ke belakang. Momen saat gagal, kamu perlu mengunci pelan-pelan masa lalu dan masuk ke pintu saat ini. Tarik nafasmu, sadari gapapa kok mengalami kegagalan di cinta pertama kamu.



Kejadian patah hati apalagi karena kepentok restu orang tua itu kejadian yang mengesalkan. Buat pembaca yang juga merasakan patah hati saat ini dengan alasan apapun, mungkin sedang membutuhkan pundak untuk bersandar maka carilah. Meski merasa hanya sedikit motivasi patah hati yang sesuai dengan kondisi kamu. Hingga akhirnya membuat kamu memilih untuk diam saja dan merasa kamulah yang paling menderita. All good.

Advertisement

Kadang kita perlu menyadari bahwa kita tidak pernah benar-benar sendiri. Ya, setiap orang pernah patah hati. Banyak penolakan yang dialami orang-orang juga. Kamu tidak perlu merasa menjadi yang paling patah dan sendiri karena tidak ada yang mengerti. Namun, jika kamu merasa sangat stuck dengan perasaan patah hati, it's okay to ask help with the professional. Gapapa banget kamu datang ke Psikolog atau Psikiater untuk membantu manyadarkan apa saja yang kamu rasakan dan bisa kembali menjadi orang yang produktif.

Terakhir, sejenak berkunjung ke kota lain, mendatangi teman lama, atau melakukan meditasi juga bisa membantumu berjeda dengan penolakan dan kepatah hatian. Kalau dulu pas first love gagal sih, penulis memilih kota Yogyakarta karena menawarkan banyak destinasi yang unik, kalau kamu kemana? Belum menemukan ya, tenang gak semua jawabannya harus sekarang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini