Ketika Bertemu dan Berpisah adalah Nyata, Setidaknya Kenangan itu Bersisa Damai

“Terlalu banyak memuja rasio, hanya akan membuatmu kehilangan makna sakralitas dalam hidup.”

Advertisement

Mungkin nukilan itu sudah cukup lama terkubur dalam memori awal. Bagiku tak masalah ketika ia dimunculkan lagi di bagian akhir bab dari sebuah perjalanan waktu. Itupun jika kau tak merasa keberatan.

Terlalu banyak mengandalkan akal pikiran hanya akan membuat kita kehilangan hal-hal yang bernilai sakral, suci dan abadi dalam hidup. Menjadi terpuruk dalam kebuntuan akal pikiran itu sendiri. Mendengarkan hati, yang senyatanya adalah yang paling jujur dari antara dua entitas itu, akan selalu menjadi keputusan yang terbaik. “Dengarkan saja suara hatimu”, kau selalu berkata begitu di setiap kesempatan. Hanya memang terlalu mudah untuk sekedar berkata-kata. Aku maupun dirimu pun sering mengabaikan bisikannya. Ketika ‘akal’ mulai berkuasa, ‘hati’ pun terpojok dan tak mampu berbuat apa-apa selain membiarkan saja ‘pikiran’ itu menuntaskan apa yang pernah ia mulai. Hingga akhirnya kita sadar, menyelaraskan hati dan pikiran, tepatnya memberikan porsi besar pada intuisi hati adalah hal yang paling baik. Sebenarnya. Pun karena hati seyogyanya menjadi tempat bertahtanya sang Pemilik Hati yang penuh kasih, sumber segala makna sakral itu. Apakah IA yang menjadi Raja dalam hatimu?

Menegasi diri menjadi benar-benar tiada, yang bagimu kau istilahkan menjadi titik nol, adalah hal yang paling baik dan benar untuk kembali bangkit memulai dari awal, menuju satu. Membuat diri menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu, mari menyebutnya ‘upgrade’. Dalam dunia komputer, upgrade sistem operasi ke versi yang lebih tinggi berpotensi menghilangkan bug, membuat nyaman user dan adanya berbagai fitur dan aplikasi untuk mendukung kegiatan user. Begitu adanya. Upgrade yang dilandaskan pada pengembalian diri ke Pemilik Diri adalah pilihan tepat. Waktu tak akan dapat terulang kembali. Setiap kesempatan pun tak dapat diraih kembali. Ketika ia pergi, ia pergi tak akan menoleh. Dan ikhlas, selalu padanan yang terbaik untuk itu. Ia menyisakan kenangan yang hanya dapat diingat dan yakinlah setiap momen yang terlewati adalah kenangan termanis yang pernah ada. Hanya, tak perlu terjebak dalam ingatan akan kisah yang telah lalu. Ibarat hari yang terus berganti, selalu baru tiap pagi. Tak pernah sama lagi, bahkan dalam tiap detiknya, bergerak dan berubah akan membuat semuanya menjadi lebih baik. Selalu, waktu akan menjadi teman terbaik yang menyembuhkan bahkan menjawab hampir sebagian besar hal yang tak terpikirkan. Sebanyak apapun orang lain datang membantu atau menolong dalam setiap keterpurukan, setiap pelajaran berharga akan selalu menjadi milik kita sendiri.

Advertisement

Tak dapat dipungkiri, seseorang akan sangat berarti ketika ia telah pergi, dan cara paling ampuh membuktikannya adalah membiarkan ia pergi. Bila memang ia akan kembali lagi, ia pasti akan kembali dengan cara yang paling manis, semanis ia pernah mampir. Bilapun tidak, setidaknya ia pernah mewarnai satu lapisan atmosfir dalam sebuah kehidupan. Akan selalu ada makna dan pelajaran yang dapat dipetik dari situ. Yakinkan melepaskannya dengan indah dan tersenyumlah untuk satu lagi kisah yang paling istimewa yang pernah ada. Kau tahu, kehilangan yang sesungguhnya, hanya ketika kita menemukan namanya terpahat di batu nisan. Bila masih bertemu, itu bukanlah kehilangan. Ia hanya masalah jarak, ruang dan waktu untuk dapat bersua kembali, dalam kesempatan lain yang lebih baik dari sebelumnya. Selalu bersyukur untuk segalanya. Stay still and gratitude. Tetaplah tenang dan ucapkan syukur. Dalam tingggal tenang terletak kekuatan yang besar.

Satu hal saja bahwa sesulit apapun sebuah keadaan atau se-menyenangkan apapun situasi yang ada, ia akan segera berlalu. Hanya nikmati dan masuklah dalam setiap momen itu. Nikmati dan resapi dalam-dalam kemudian lepaskan seiring hembusan nafasmu yang membuat lega. Pastikan meresapinya sejalan dengan karya terbaikmu.

Advertisement

Kau tahu, usia sebenarnya bukanlah batasan agar aku dapat mengenalmu. Terimakasih kau pernah menurunkan ego dan gengsimu untuk mencoba memahami sebuah karakter yang mungkin sangat buruk yang pernah kau kenal. Terimakasih untuk setiap kebersamaan. Hal yang tak pernah terlintas, namun semua diizinkanNya untuk membuat sebuah keadaan lebih bermakna.

Berharap senja itu tak kian temaram, namun itu saja kenyataan yang berpihak.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

love blue, love white, love u as always ^^