Manusia adalah aset kehidupan yang diciptakan dengan sempurna oleh Sang Pencipta. Kesempurnaan manusia tak hanya berupa kelengkapan anggota badan, melainkan juga dilebihkan akalnya agar mampu membedakan yang haq dan bathil. Jika hari ini kita sudah diciptakan lengkap tanpa cacat, maka bersyukurlah. Sebab banyak diluar sana saudara kita yang tak mampu berkomunikasi dengan lancar tanpa adanya seorang perantara. Lantas bagaimana jika salah satu indikator sempurna tersebut tak terpenuhi karena kekurangan fisik?
Yang pertama, kondisi bukan untuk diratapi
Tidak ada manusia yang diciptakan sempurna, semua manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Berhentilah membandingan dirimu dengan orang lain. Cintai dan hargai diri, maka orang lain akan menghargainya juga. Jangan merasa rendah diri agar tidak mendapat perlakuan yang terkesan merendahkan dari orang lain. Percaya diri menjadi kunci utama untuk dapat diterima di lingkungan mana pu. Rasa percaya diri seseorang mampu berbanding lurus dengan cara orang lain memandang.
Kedua, mensyukuri segala pemberian.
Syukur inilah yang akan membesarkan nikmat, bahkan tak jarang syukur ini pula mengubah kekurang menjadi sebuah kekuatan terbesar yang dimiliki seseorang. Karena bisa jadi yang terlahir dalam kondisi tidak sempurna mempunyai iman dan taqwa yang lebih kuat daripada mereka yang sempurna. Perlu usaha lebih dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya dengan keterbatasan fisik. Untuk meninggikan derajat taqwa setara dengan mereka yang sempurna.
Ketiga, keterbatan fisik bukanlah hambatan
Janganlah berkecil hati dalam menjalani hidup, urusan rejeki adalah ranah Allah sehingga tugas kita hanyalah berusaha semaksimal mungkin walaupun mempunyai keterbatasan fisik. Selagi kita masih bisa melakukan suatu usaha sendiri walaupun tidak seberapa hasilnya, itu lebih baik dibandingkan mengharapkan belas kasihan orang lain dengan meminta. Setiap manusia dalam kondisi paling kurang sekalipun tetap mempunyai kelebihan yang dikaruniakan Allah. Tugas manusia ialah menemukan potensi yang ada untuk dikembangkan hingga dikenal sesama. Ketika sudah mampu mengenal dan mengembangkan, maka langkah selanjutnya ialah menunjukan kelebihan kita. Selain dapat menguntungkan secara materi, pemaksimalan potensi juga dapat mendatangkan manfaat bagi orang lain. Terbukti, di luar sana banyak difabel yang sukses di berbagai bidang. Mereka berhasil karena mampu mengoptimalkan potensi diri untuk menutupi anugrah keterbatasan fisik.Â
Maka dari itu kita harus senantiasa ber-pikir positif dalam menjalankan kehidupan yang tidak sempurna dan belajar berdamai dengan ketidak sempurnaan itu sendiri. Jika kita mampu berdamai, kita juga akan mampu memaafkan. Dengan mampu memaafkan kita akan selalu baik-baik saja.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”