Apakah kalian pernah mendengar istilah quater life crisis atau krisis seperempat abad? Quater life crisis adalah istilah dari ilmu psikologi yang mengarah pada keadaan emosional seseorang. Umumnya dialami oleh anak muda yang berusia 18 hingga 30 tahun. Fenomena ini ditandai dengan munculnya pertanyaan untuk diri sendiri, sering merasa cemas, sampai kebingungan menentukan arah hidup. Banyak anak muda yang terjebak dalam fenomena quater life crisis ini, membuat mereka menjadi overthinking, galau, hingga tidak yakin dengan masa depannya.
Salah satu penyebabnya yaitu sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Padahal, membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan membuang-buang waktu dan semakin membuat rasa khawatir. Daripada terus memikirkan kehidupan orang lain, lebih baik kenali diri sendiri. Hal ini penting untuk melakukan evaluasi dan perbaikan diri, sejauh mana kita mengetahui potensi dan kelemahan diri sendiri. Fokus pada tujuan hidup masing-masing, karena kita tidak pernah tahu upaya apa yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Â
Ubah keraguan yang ada pada diri kita menjadi sebuah tindakan. Ketika kita bingung untuk menentukan arah hidup, jadikan itu kesempatan untuk menemukan tujuan hidup baru. Isi keseharian dengan hal-hal yang positif, mengisi waktu luang dengan menambah wawasan, relaksasi, menambah soft skill hingga berbincang kepada orang terdekat untuk mendapatkan solusi. Berada di sekitar orang-orang yang mendukung impian dan cita-cita bisa menjadi solusi untuk menghadapi quater life crisis. Carilah orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan kita serta dapat menginspirasi dan membuat kita menjadi lebih baik.
Â
Kurangi bermain gadget juga merupakan salah satu bentuk untuk mencegah fenomena quater life crisis. Bermain gadget dapat membuat kita menjadi tidak perduli dengan apa yang ada disekitar kita. Serta Penggunaan sosial media yang berlebih juga dapat berdampak pada sikap atau perasaan seseorang. Saat ini sosial media menjadi salah satu kebutuhan untuk berlangsungnya komunikasi serta untuk mempermudah mendapatkan informasi. Berbagai konten yang ada di media sosial dapat memberikan dampak kepada setiap orang yang mengkonsumsinya. Dampak ini membuat penggunanya mengkonsumsi konten yang mengandung unsur materil dan ekonomi. Maka dari itu media sosial kerap digunakan untuk pembanding kehidupan antara pengguna satu dengan pengguna lainnya.
Yang terakhir bisa lewat cara mencintai diri sendiri. Ketika seseorang mengalami fenomena quater life crisis, cenderung mengabaikan kenikmatan yang ada pada diri sendiri. Padahal, untuk mendapatkan tujuan hidup kita harus menghargai dan mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Mencintai diri sendiri bisa lewat menambah soft skill, menambah wawasan, serta melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Jadi mulailah perhatikan passion kita, bisa dimulai dari yang kecil terlebih dahulu. Tanpa disadari, hal-hal yang kecil ini akan membuat hidup kita lebih menyenangkan.
Quater life crisis dapat menyerang siapa saja, hal tersebut bisa saja terjadi tergantung pada lingkungan dan tuntutan sosial setiap individu, hingga masalah hidup yang dihadapi. Karena sesungguhnya, masalah dalam hidup merupakan persoalan yang wajar. Bagaimana kita untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah yang ada. Dalam fase ini, kita membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk menghadapinya. Oleh karena itu, selain merawat diri, dibutuhkan konsumsi makanan yang bergizi untuk kesehatan tubuh, serta rutin lakukan olahraga minimal 2x seminggu. Terakhir, quater life crisis bisa menjadi titik balik untun menentukan tujuan hidup dan melakukan yang terbaik untuk tumbuh menjadi pribadi yang tangguh serta bertanggung jawab.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”