Pada zaman yang serba digital ini, informasi apapun dapat kita temukan hanya dengan melakukan browsing di internet dan mengetikkan beberapa kata yang berhubungan dengan yang ingin kita cari pada mesin pencari Google. Salah satu contohnya adalah informasi tentang kesehatan mental. Alih-alih pergi ke psikolog atau psikiater, banyak anak muda zaman sekarang yang menentukan jenis penyakit sesuai dengan apa yang dibaca dari internet serta melakukan riset mandiri atau istilahnya melakukan self diagnose.Â
Beberapa contoh umum self diagnose yang sering dilakukan seperti:
Aku benci ketika kamarku tidak bersih. Aku pasti mengidap penyakit OCD
Aku terus-terusan mengayunkan kakiku. Aku tahu pasti aku mengidap ADHD atau,
Aku seringkali mengalami mood swings. Aku pasti bipolar.
Penyakit mental sendiri bukanlah sesuatu yang dapat disederhanakan menjadi perasaan yang luas dan fakta yang dapat diamati. seperti contoh di atas, hanya karena mengalami beberapa gejala yang merujuk dengan penyakit mental yang telah kamu baca di internet, bukan berarti kamu mengalami penyakit tersebut. Padahal, para dokter, psikolog dan psikiater saja membutuhkan waktu yang lama untuk mengulik dan mempelajari masalah kesehatan jiwa yang ada pada saat ini.Â
Bahkan saat menangani pasien pun, para profesional kesehatan mental melakukan rekam medis perilaku yang berisi tentang data diagnostik dan penilaian terhadap informasi psikologi dan pelayanan psikiatri pasien sehingga dapat mengidentifikasi lebih detail penyakit apa yang sedang dialami oleh pasiennya.
Mendiagnosis diri sendiri tanpa penelitian yang tepat merupakan hal yang berbahaya, karena dapat memperburuk stigma seputar mental illness dan juga membuat pengalaman dan kesulitan orang yang hidup dengan gangguan tersebut menjadi tidak valid. Selain itu, Jika kamu langsung mengambil kesimpulan tentang kondisi yang saat ini kamu derita, nantinya kamu akan salah paham dengan penyakit yang sebenarnya sedang kamu derita bahkan dapat memulai pengobatan yang salah.Â
Dalam beberapa kasus, self diagnose dapat mengancam jiwa seseorang. Misalnya, tumor otak dapat menyebabkan perubahan kepribadian, serta depresi atau psikosis. Atau jika kamu mendiagnosis sendiri gangguan panik, kamu mungkin melewatkan diagnosis masalah jantung atau tiroid.
Pada akhirnya, mencari tahu tentang sebuah penyakit yang terjadi di dalam diri kita merupakan hal yang baik karena artinya kamu perduli dengan kesehatan mental dirimu sendiri. Namun untuk mencapai diagnosis yang benar dan akurat kamu perlu bekerjasama dengan profesional kesehatan mental seperti psikolog dan psikiater. Mereka akan menawarkan pengetahuan dan pelatihan yang diperlukan untuk mencapai diagnosis yang lebih pasti, sementara kamu akan memberikan semua detail yang diperlukan untuk mencapai diagnosis tersebut.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”